Miss You, Missing You

1.6K 212 30
                                    

Hari itupun tiba, Limario mengenakan seragam tentaranya. Ia tampak gagah dan berwibawa, ia berbaris dengan peserta lainnya.

Mereka berbaris dihalaman gedung pertahanan militer Korea untuk menunggu upacara pembukaan pelatihan militer yang akan diikuti Limario 2 bulan kedepan.

"Persiapkan dirimu Cadet" Ucap Hanbin seraya menepuk pundak Limario.

"Siap" Jawab Limario tegas.

Nampak para keluarga peserta pelatihan berkerumun diluar area upacara, mereka berdiri sepanjang garis batas yang telah dibuat sebelumnya.

Limario sedikit melirik dan memperhatikan kerumunan, berharap menemukan sosok yang ia tunggu-tunggu kedatangannya.

'Hmm jadi kau benar-benar tidak datang ya' Ucapnya dalam hati seraya sedikit tersenyum kecut mengingat istrinya.

Tembakan serapan telah didengar, dengan gagah berani para peserta pelatihan masuk ke lapangan upacara. Berbaris sesuai kompi yang telah dibuat dan menjalani upacara dengan khitmat.

"Selamat datang Cadet" Ucap Hanbin seraya menjabat tangan Limario dan beberapa rekan Limario yang lain.

"Terima kasih" Balas Limario.

Limario melihat-lihat ke arah kerumunan keluarga, memastikan sekali lagi bahwa istrinya tak disana. Ketika kerumunan itu telah menemukan anggota keluarganya barulah Limario kembali ke barak untuk beristirahat.

Limario duduk di ranjangnya, mulai melepas sepatu dan pakaiannya. Membersihkan sepatunya dan menatanya di rak dengan rapi, menggantung pakaiannya dan meletakkannya di lemari khusus.

Pelatihan akan dimulai pukul 18.30, tepatnya untuk kali pertama mereka makan malam. Sedangkan saat ini masih diperbolehkan untuk bertemu dengan keluarga.

Limario kini duduk dimeja belajarnya, mulai membuka buku dan catatan favoritnya sembari menunggu rekan 1 kamarnya datang. Sepertinya ia juga mulai menuliskan kisahnya sama seperti yang dilakukan kakek Hanbin saat masuk ke dunia militer.

Di lain tempat, nampak seorang yeoja tengah memperhatikan televisi diruang make upnya dengan seksama.

Rose melihat penayangan upacara pembukaan pelatihan militer yang diikuti Limario.

"Wah Riorio, lihat itu Riorio. Dia terlihat gagah sekali, bukan begitu Rose ?" Ucap Kul sembari menunjuk televisi.

Rose tersenyum sembari mengangguk pelan. Matanya tak berkedip melihat tayangan itu dan hatinya juga berkecamuk melihat tak ada satupun orang yang menemani Limario disana.

'Harusnya aku ada disana, memelukmu dan melepasmu dengan senyuman, maafkan aku Lim' Ucap Rose dalam hati seraya menahan air matanya.

"Sudah siap ? Scene pertama akan segera dimulai 2 menit lagi. Segera bersiap ya" Ucap seorang crew pada Rose.

Rose kini tengah melanjutkan penggarapan projectnya yang tertunda beberapa minggu lalu. Ia ditemani manager setianya dan beberapa crew lain seperti biasanya.

Pukul 18.00 KST.

Rose selesai dengan aktivitasnya untuk hari pertama. Kini ia tengah bersiap pulang kerumahnya bersama Kul.

"Rose sayang, apa tidak apa kau dirumah sendirian ?" Tanya Kul khawatir

Rose tersenyum, "Tidak apa Oppa, aku bisa jaga diriku" Ucapnya.

"Huh baiklah, tapi jika ada sesuatu segera kabari aku ya" Pinta Kul.

"Iya Oppa" Ucap Rose seraya mengangguk mengerti.

Rose turun dari mobil dan segera masuk ke dalam rumahnya.

==== Rose POV ====

Sepi, ya tentu saja karena mulai hari ini hanya ada aku disini.

So Much Pain [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang