"Dia melangkah dengan sangat angkuhnya..." ucap Jimin, sambil menggelengkan kepala. Lalu ia memutar tubuhnya menghadapku. "Kenapa kau sembunyi? Kau tidak ingin menyapanya? Bukankah dia temanmu sejak lahir." Tambahnya, yang membuatku hampir tertawa.
"Kau mengenalnya, tapi kenapa kau mendeskripsikan tentang dia seolah kau baru mengenalnya? Lelaki keras kepala? Aish, seharusnya kau sebut saja namanya agar aku mengerti. Kalian juga satu kampus kan dulu, aigooo..." sahutku.
"Justru dia yang sudah melupakanku, Sae...." ujar Jimin.
Pintu itu terbuka lagi lalu menampakkan Jin dan Taehyung.
Alis Taehyung terangkat sebelah, sepertinya dia sedikit terkejut dengan kehadiranku.
"Sejak kapan kau di sini?" tanya Taehyung.
"Mengantar Jin oppa,"
"Oh." Setelah menjawab 'oh' ia langsung kembali ke dalam kantornya.
Kuhembuskan napas panjangku. Aku masih tidak percaya dengan keadaan ini, lelaki ini benar-benar mengabaikanku.
Tanpa pikir panjang aku masuk begitu saja ke dalam kantornya.
Blam!
Lalu menutup pintu itu rapat-rapat.
Jin dan Jimin sudah koar-koar di luar sana, tapi aku tak peduli. Aku tetap melangkah mendekati Kim Taehyung.
"Taehyung-ssi...!"
Taehyung yang duduk di kursi menatapku dengan tatapan lelah. "Ada perlu apa?" tanyanya, lemas.
"Apa tidak ada yang ingin kau sampaikan padaku setelah sekian lama kita tidak bertemu?!"
"Tentang apa? Apa tentang janji yang kau maksud kemarin?"
Kutepuk kedua tanganku. "Benar! Itu yang kumaksud."
"Aku masih ingat Sae ... tapi tidak untuk sekarang. Aku masih sibuk, maaf."
Aku duduk di sofa tak terlalu jauh darinya. "Selain itu ... aku juga ingin tahu jawabannya sekarang." Aku mengeluarkan kalung yang bersemayam di leherku. "Tentang ini...,"
Ia menatap kalung yang kupakai, kalung yang ia berikan padaku sebelum aku pergi ke New York.
"Itu...-"
"APPAAAA....!!"
Tiba-tiba muncul suara anak kecil memasuki ruang kantor ini, memecahkan keheningan yang baru saja terjadi.
Taehyung yang tadinya lemas jadi sangat bersemangat.
"Min-ki..."Minki?
Bocah kecil itu berlari menghampiri Taehyung, lalu memeluknya dan menciumnya.
Aku hanya bengong dan tak tahu harus melakukan apa. Yang ada dalam pikiranku sekarang adalah, siapa bocah kecil bernama Minki ini? Jika kuperhatikan dia seperti anak berumur 3 tahunan.
Mungkinkah dia putra Taehyung dan Ayeon?
Dadaku memanas memikirkan hal seperti ini. Aku jadi semakin bodoh, kenapa aku mengharapkan dia menepati janjinya dan mengharapkan jawaban cinta dari pria yang sudah memiliki seorang istri?
Harapanku musnah saat ini juga.
"Aku main di sini dulu sama Appa tidak apa-apa kan? Eomma masih sibuk berbelanja di mall." Ucap anak kecil itu sangat lucu dan manja.
"Tentu saja, nanti biar Appa belikan mainan pesawat terbang untukmu..."
"Wah! Aku ingin yang besar, yang sangat besar, lebih besar dari kemarin eoh... eoh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH LOVE ✔
FanfictionAku mengenal cinta hanya ketika aku mengenalmu. Dan sentuhanmu membuatku semakin ingin memilikimu. _______ 사랑의 손길❤ Audiaparas 22-04-2018