30. Friend

390 26 4
                                    

Dulu, Kim Saeron hanyalah seorang gadis kecil yang polos. Bisa bahagia hanya dengan memiliki sebungkus Lollipop.

Seorang gadis yang tumbuh dari keluarga sederhana dan dipenuhi dengan kasih sayang.

Sejak kecil ... ia amat senang datang ke taman bermain. Wahana yang sangat ia sukai ialah bermain ayunan.

Suatu ketika tak sengaja ia menjatuhkan sebungkus lollipop saat ia berada di lingkungan taman bermain. Ketika ia hendak mengambilnya ... tiba-tiba permen itu remuk karena terinjak oleh anak laki-laki yang sedang lewat di depannya.

Lantas, Saeron pun menangis...

"Permenku...." lirihnya sambil terisak dan memungut permennya. Ia berjongkok cukup lama, tak mau bangkit.

"Maafkan aku...." ucap anak laki-laki yang menginjak permen itu. Kemudian, anak laki-laki itu berlari meninggalkan Saeron yang masih menangis.

Air matanya tak mau berhenti, ia meringkuk. Menyembunyikan wajahnya dibalik lutut.

Saeron sangat kesal, permennya hancur, anak-anak laki-laki itu juga pergi dengan seenaknya setelah membuat permennya tak layak untuk dimakan.

Tetapi, tak berapa lama anak laki-laki itu kembali muncul. Membawa beberapa bungkus permen Lollipop. "Aku punya tiga permen lollipop, yang pertama untukku, yang kedua untukmu, dan ... permen yang ketiga, untuk permintaan maafku. Mianhae...."

Sebuah senyuman terukir, Saeron tampak bahagia. "Mau main ayunan denganku?" Saeron menggandeng tangan anak laki-laki itu. "Gomawo. Siapa namamu?" tanyannya.

"Yoon Sanha." Jawab anak laki-laki itu. Kemudian mereka berjalan bersama menuju ayunan. Anak laki-laki itu pun bertanya "Lalu, siapa namamu?"

"Aku Kim Saeron...."

***

Suara gitar menggema mengisi ruangan. Membuat nada memantul terdengar sangat mengesankan.

Di dalam setiap petikan jari, mengalun indah di setiap bunyi yang tercipta.

Sebuah nada semakin terasa hidup dengan adanya nyanyian-nyanyian, ibarat bumbu sebagai pelengkap makanan.

Gerakan tangan pun terhenti, air di dalam panci yang sudah dipanaskan beberapa menit yang lalu akhirnya sudah mendidih.

Yoon Sanha berjalan menuju ke dapur, menuangkan air mendidih itu ke dalam gelas yang berisikan kopi caramel.

Aroma caramel yang begitu tajam berhasil membuat Sanha mendekatkan hidungnya ke gelas, matanya pun terpejam ikut merasakan aroma manis yang sangat menggoda.

Lelaki itu kembali ke tempat ia bermain gitar sambil membawa segelas kopi tersebut. Lalu, kembali bermain gitar dan bernyanyi.

Belum sempat ia bernyanyi, suara ketukan pintu berhasil menghentikan rutinitasnya. Ia pun segera membuka pintu.

Tubuh lelaki itu terbujur kaku, tak dapat bergerak seperti yang ia mau. Kedatangan tamu yang secara mendadak membuatnya amat terkejut. "Sss-silakan m-masuk." Tuturnya.

***

"Kenapa kau diam? Dulu kau banyak sekali berbicara, suka mengejekku juga, selalu membuatku kesal dan ... kau juga banyak membantuku, selalu menemaniku di setiap kesendirianku, Yoon Sanha...."

TOUCH LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang