Chapter 22 (Rise Up)

4.2K 477 35
                                    

Hari demi hari berganti, sudah 1 minggu Jimin di rawat di RS dengan uang dari Suga, tidak enak hati sebenarnya tapi Jimin tak ada pilihan lain.. Toh, Suga juga tak merasa terbebani olehnya.. Dia menyayangi Jimin seperti adik kandungnya sendiri, sebesar apapun kesalahan Jimin dia tetap tidak bisa membencinya..


Karna dia juga sadar bahwa dirinya tak jauh beda dari Jimin, dia juga kejam dan kasar pada Namjoon.. Maka dia tak berlarut-larut menyalahkan Jimin atas kematian 'Namjoon'.. Dia menganggap itulah takdir buat mereka..

Namun sayang member lain seolah buta dan lupa bahwa mereka juga sama sepertinya dan Jimin.. Mereka lebih memojokkan Jimin karna perbuatannya yang amat fatal.. Seolah tak sadar diri jika mereka juga akan 'Membunuh' leader tampan itu secara perlahan nantinya..




Siang ini Jimin merasa bosan, karna seharian hanya sendirian, dia memutuskan keluar ruangannya untuk sekedar jalan-jalan di sekitar RS..

Kakinya menelurusi lorong yang sibuk dengan kegiatan kesehatan, banyak ruangan yang tak di mengertinya..

"Arghh.. Appo.. Appo.."

Teriakan itu memancing rasa ingin tahu Jimin ke satu ruangan bertuliskan 'Radioterapi', hanya mengintip sekilas lewat jendela bertirai agak transparan..

Matanya mengerjap pelan mencoba menajamkan telinganya dan menerka siapa di dalam sana.. Feelingnya terasa kuat, bahwa di dalam sana ada orang yang dia kenal..

"Mungkinkah aku berkhayal?? Mungkinkah dia hidup lagi?? Atau aku memang sudah jadi gila?? Tapi.. Feelingku amat kuat bahwa kau masih ada disini hyung.. Aku tak tahu kau dimana, tapi aku merasakan kehadiranmu di manapun.."

Gumamnya dalam hati, lalu beranjak dari sana karna tak yakin dengan feelingnya..

Sementara di dalam itu adalah memang Namjoon sedang di kemo.. Menyakitkan memang.. Tapi inilah yang bisa dilakukan saat ini..

Menyakitkan saat suntikkan itu menancap paksa di lengannya, belum lagi reaksi obatnya yang membuat perut teraduk-aduk.. Serta pancaran sinar inframerah yang membuat orang pusing dan juga lemah..

Bibirnya bergetar sesaat setelah selesai kemo, bibirnya pecah-pecah efek sinar inframerah itu.. Tubuhnya serasa tidak  memiliki tulang, tapi di balik itu Namjoon tetap bersyukur karna masih bisa hidup hingga saat ini..

"Joon, kemomu hanya tinggal dua bulan lagi, kankermu sudah hampir bersih.." Ucap dokter Choi
"Benarkah hyung?? Jadi aku bisa kembali secepatnya.." Ucapnya berbinar

Dokter muda itu mengangguk-angguk untuk mengiyakan..

"Ya benar Joon.. Makanya kau harus kuat dna semangat untuk sembuh.. Jangan jadikan drama ini sia-sia.." Ucapnya lagi

Namjoon mengangguk..

"Aku akan berusaha semampuku hyung.. Aku ingin drama konyol ini segera berakhir.. Dan aku bisa kembali dengan mereka seperti dulu.."

Namjoon tersenyum tipis dan setelahnya tertidur efek obat..

"Aku percaya kau anak yang kuat Joonie.. Fighting.." Ucap dokter itu pelan




"Eohh Jiminie.."

Serunya saat melihat Jimin berjalan sendirian di area dekat taman RS.. Jimin menoleh dan sedikit tersenyum menanggapi seruan dokter muda itu..

"Kau sedang apa disini?? Sendirian lagi.." Tanyanya heran
"Hanya jalan-jalan hyung.. Aku bosan sendirian.. 1 minggu disini, Suga hyung hanya datang 3 kali, aku kesepian.." Jawabnya jujur
"Maaf yah Jimin, andai aku tak banyak pasien, aku pasti menemanimu.." Sesal dokter Choi
"Gwenchana Choi hyung.. Aku sudah terbiasa begitu sejak Namjoon hyung pergi jauh.. Dan itu pantas aku dapatkan, ini karma buatku.. Adik durhaka yang tak termaafkan.." Ucapnya bergetar menahan tangis
"Sstt.. Jangan begitu.. Setiap orang pernah salah, mau kecil mau besar pasti ada.. Jangan membebani dirimu dengan rasa penyesalan.. Takkan ada gunanya Jim.. Cobalah untuk bangkit.." Ucapnya memberi semangat
"Tak tahu hyung.. Aku tak tahu masih bisakah aku bangkit?? Sementara yang lain menyudutkanku, seolah hanya aku yang bersalah disini.." Ucapnya putus asa
"Belajarlah dari Namjoon Jim, dia tak pernag menyesali semua yang pernah dia lakukan, dia tak pernah mengeluh akan bebannya yang berat.. Jangan terpuruk lama-lama tidak baik.." Ucapnya lalu beranjak karna ada tugas

Jimin terdiam sejenak lalu sudut bibirnya terangkat sedikit membentuk lengkungan senyum tipis..

"Benar.. Aku harus bisa sepertimu kan Namjoon hyung?? Aku ingin bangkit dari depresi ini.." Gumamnya menatap langit

Tbc

Wkwk apaan ini? Mianhae gaje..

Bingung mau ksh judul apaan.. Moga suka yah..😂😂😂

Keep votmen juseyo..

Gajima Hyung(Namjoon Version) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang