TITTTTT.....
Suara mesin itu membuat Suga terlonjak kaget, dia panik melihat garis zig-zag itu menjadi lurus..
"Joonie hyung.. Ayolah hyung.. Kembali.." Isaknya
Buru-buru dia menekan tombol merah di dekat kasur Namjoon.. Wajahnya panik bukan main, begitu dokter menyuruhnya keluar dia langsung menelpon para member lain..
"Damn! Bertahanlah hyung.. Aku tahu kau kuat.." Umpatnya karna panik
Suga duduk di ruang tunggu dengan panik dan cemas.. Berkali-kali dia mengusak rambutnya kasar, bibirnya berdecih untuk menghilangkan cemasnya..
Tanpa sengaja dia melihat Jimin di dekat lorong kamar yang menuju ke kamar Namjoon.. Dengan langkah terburu dia menghampiri Jimin..
"Jimin!" Panggilnya saat namja itu hendak pergi
Jimin berhenti namun tak menatap Suga, jika di perhatikan tubuhnya saat ini sangat kurus, rambut sedikit berantakkan dan juga langkahnya amat gontai seperti orang hidup tanpa semangat..
"Jimin.. Kau mau kemana?? Kenapa kau tak datang menjenguk Namjoon hyung??" Tanya Suga to the point
Jimin menggeleng pelan..
"Aku tak pantas di sana.. Member lain juga sangat menolakku.." Ucapnya pelan
"Dengar, ini resikomu sendiri.. Perbaikilah sebelum terlambat.. Aku yakin mereka akan mengerti nanti.. Setidaknya hadirlah saat Namjoon hyung perlu dukungan seperti saat ini.." Ucap SugaJimin menoleh pada Suga.. Dan Suga sempat "Blank" sesaat, dia terkejut melihat Jimin yang amat berantakkan.. Kantung mata besar dan menghitam, bibirnya pecah-pecah, tatapannya sedikit kosong..
"Katakan Joonie tak apa kan hyung?? Dia sadar kan??" Tanya Jimin menuntut
Baru Suga akan menjawab para member telah datang..
"Buat apa tanya-tanya?? Bukankah ini keinginanmu??" Tanya Hoseok sinis seakan lupa dirinya juga sama
"Aku.. Aku hanya ingin tahu saja.. Aku khawatir.." Ucap Jimin pelan
"Khawatir atau senang?? Jangan berakting hyung.." Sergah JungkookJimin diam, dia terpojok.. Wajahnya menunduk, bahunya sedikit bergetar menahan tangisnya..
"SUDAH! SUDAH! Kita sama saja.. Kita semua sama jahatnya! Jangan saling sinis dan menyalahkan.." Kesal Jin
"Kita harusnya bersatu untuk membawa Namjoon hyung bangkit.. Bukannya begini.. Sadarlah kita sedang dalam masa jatuh, kita harusnya saling menopang bukan saling menjatuhkan.." Tambah TaehyungJujur saja ini pertama kalinya member melihat Taehyung menjadi bijaksana dan juga dewasa..
•
•
•
•Setelah kejadian itu mereka sepakat akan menunggui Namjoon bersama-sama meski canggung.. Hening menyelimuti mereka, pikiran mereka masih tak tentu..
Khawatir, cemas dan masih ada rasa sesal dan marah..Ceklek
Pintu putih itu terbuka menampilkan sosok dokter Choi yang melepas maskernya.. Dan menatap para member dengan tatapan yang tak terbaca..
"Choi hyung.. Namjoon hyung tak apa??" Tanya Jin cemas
"Apa dia sudah sadar??" Tanya Taehyung"Maaf.."
DEG
DEG
DEGSatu kata yang meluncur dari bibir tipis itu, membuat jantung mereka berdetak cepat, keringat dingin membasahi tangan mereka, wajah mereka tak dapat berbohong bahwa mereka takut.. Takut kehilangan sang leader yang terabaikan itu..
"Maaf?? Maaf apa Choi hyung??" Sela Suga wajahnya memerah menahan tangisnya
"Maaf aku sudah berusaha semaksimal mungkin.. Tapi.."
"Tapi apa Choi hyung??" Tanya Taehyung mengguncang bahu dokter muda itu tak sabaranJin menyuruh Taehyung tenang dan menariknya untuk duduk..
"Tapi dia memilih menyerah.. Dia sudah sampai di batasnya.. Penyakit kanker otak yang diderita selama 1 tahun ini, membuatnya berubah.. Baik sikap, sifat maupun fisik.. Dan inilah batasnya, batas dari kekuatannya untuk bertahan.." Jelas dokter Choi
Para member terkejut dengan fakta yang baru mereka ketahui setelah sekian lamanya mereka bersama..
BODOH! itulah satu kata yang layak disematkan pada mereka saat ini.. Kenapa keadaan tak berpihak pada mereka?? Kenapa disaat mereka ingin mengulang semuanya malah dia pergi??
Takdir kejam bukan?? Tapi kita tak pernah tahu takdir yang lainnya seperti apa.. Mungkin bisa jadi indah?? Atau juga lebih buruk..
Jin menggeleng, dia tak mau percaya ini semua.. Air matanya jatuh begitu saja..
"BOHONG!BOHONG! Aku tak percaya.. Hiks.." Isaknya seraya memukul dinding
"ANDWE! Joonie hyung.. Hiks hiks.." Taehyung merosot ke lantai dengan air mata di pipinya
"Gajima hyung.. Hyung jebal kembali.." Lirih Hoseok terduduk lemas di kursi
Jimin memandang kosong lantai marmer itu, air matanya membasahi pahanya sendiri.. Terisak pelan, dalam hati merutuki ucapan bodohnya dulu..
Jungkook menunduk dalam dengan air mata yang terus meluncur.."Hyung benarkah kau pergi??" Tanya Taehyung dalam hatinya
Dia sungguh tak rela.. Dia belum siap untuk ini.. Hatinya amat sakit saat melihat semua alat medis itu di cabut dari tubuh kurusnya, hanya selang oksigen yang belum tercabut karna permintaan Jin.. Dia tak mengizinkan perawat atau dokter membawa jenazah Namjoon keluar ruangan.. Dia mengusir orang-orang itu dengan sadis.. Dan tak segan melukainya..
"Jebal jika ini mimpi, bangunkan aku.. Aku mau ini hanyalah mimpi buruk.. Mimpi buruk yang akan selesai jika aku bangun.. Jebal kembali hyung.." Lirih Taehyung dalam hatinya
Tbc
Hallo i'm back..
Gmna part ini?? Mianhae makin aneh .😆😆
Keep votmen juseyo..
Gomawo 12K viewsnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Gajima Hyung(Namjoon Version) (Completed)
Fiksi PenggemarKisah tentang sang leader BTS, Kim Namjoon aka RM.. kisah yang penuh perjuangan, kala dia di hadapkan dengan pilihan yang sulit antara hidup atau karirnya.. Kim Namjoon aka RM di diagnosa hidupnya tak lama lagi karna penyakit ganasnya.. dia berusaha...