Setelah Namjoon 'meninggal', berita itu tersebar dengan sendirinya.. Banyak ARMY berduka dan jadi sedih.. Kondisi Bangtan juga semakin parah, tidak bisa untuk come back dengan cepat..
Terutama Jimin, dia benar-benar tertekan dengan keadaan yang ada.. Dia terserang demam tinggi di ruang dancenya, dia sengaja tinggal di ruangan itu sendiri.. Dia menjauh dari para member atas permintaan member yang masih jengkel dan marah padanya..
Menggigil, wajah pucat pasi, keringat dingin membanjiri tubuhnya, membuat Jimin tak bisa bergerak dan bangkit dari kasurnya.. Mulutnya meracau kata maaf dan isakkan kecil juga mengiringi setiap kata racauannya..
•
•
•
•Paginya para member berniat untuk keruangan dance untuk melatih tubuh mereka lagi.. Tapi karna Jungkook sulit di bangunkan maka Suga berinisiatif pergi duluan ke ruangan dance..
Dengan menenteng tas hitam isi baju ganti dan minum Suga berjalan santai, lalu membuka pintu kaca buram itu..
Langkahnya terhenti, pandangannya jatuh pada Jimin yang terlihat menyedihkan dan tak terurus.. Di dekatinya namja tak berdaya itu, dia berjongkok pelan di sampingnya sambil menaruh tasnya di sudut ruangan itu..
"Jiminie.." Lirihnya pelan
Jimin benar-benar kacau, tubuhnya kurus dan menggigil.. Matanya bengkak efek menangis terus-menerus..
Tangan Jimin reflek naik untuk mencoba meraih tangan Suga, Suga paham dia menyambut tangan gemetar itu..
"Hyu..ung.. Mi..anhae.. Aku penye..bab semua ini.. A..aku sakit hyu..ung.. Hiks.. A..aku lelah.. Hiks.." Tangisnya pecah
Air mata Suga juga reflek jatuh, dia tak pernah mengira akan jadi begini adik kesayangannya yang ingin dia lindungi dulu, akan menjadi menyedihkan karna ulahnya sendiri.. Hatinya berdeyut perih, namun biar bagaimanapun Jimin tetaplah salah..
Penyesalan tinggal kata saja, semuanya telah terjadi.. Mungkinkah waktu bisa berputar kembali agar semuanya tak seperti ini?? Entahlah..
"Jiminie.. Sudahlah.. Jangan begini.. Aku paham aku mengerti apa yang kau rasakan.. Jebal jangan terpuruk begini.." Ucap Suga menenangkan
"Andwe.. Mem..ber benar.. A..aku tak pantas lagi jadi idola.. A..aku pembunuh hyu..ung.." Jawab terbata-bata karna sakitnya
"Diamlah.. Ayo kita RS.. Kondisimu buruk Jim.." Titah Suga
"Tidak.. Percuma saja hyung.." Lirihnya putus asaSuga berdecak lidah dengan sekuat tenaga dia berupaya menggendong Jimin keluar ruangan.. Jimin sempat kaget namun tak berdaya untuk melawan karna tubuhnya benar-benar lemah..
"Eohh Suga hyung.. Mau kemana??" Tanya Taehyung yang baru sampai bersama Jin
"Ke RS.." Jawabnya singkat sambil menggendong Jimin di punggungnya
Alis Taehyung dan Jin bertaut heran..
"Waeyo??" Tanya mereka bersamaan
"Ck.. Jimin sakit.. Dia demam tinggi.. Jangan banyak bicara bantulah aku.." Kesalnya
"Aku tak sudi.. Maaf saja.." Ucap Jin seraya masuk keruangan dance
"Mm.. Mianhae hyung.. Aku belum bisa membantu.." Ucap Taehyung perlahan mundur"Haah.. Kalian kepala batu!" Umpatnya lalu pergi bersama Jimin dengan di bantu staff
•
•
•
•Berita Jimin sakit sampai ketelinga Namjoon dari dokter Choi, Namjoon tengah menjalani pengobatan kanker otaknya.. Dia sudah mulai membaik, perlahan kanker itu mulai hilang tapi masih perlu proses panjang untuk menuntaskannya..
"Choi hyung.. Jiminie tak apa??" Tanyanya pelan karna efek kemonya
"Tak apa, dia hanya demam tinggi.. Tapi aku rasa dia sedikit depresi.." Jawab dokter Choi sambil mengganti infus Namjoon
"Depresi.. Mungkinkah ini karna masalah dengan member lain?? Atau aku yang keterlaluan??" Tanya Namjoon sambil menatap dokter muda ituSiwon menghela nafasnya pelan..
"Bukan kau yang keterlaluan.. Ini pelajaran yang pantas untuk mereka.. Soal Jimin, aku tak tahu apa masalah sampai dia depresi begitu.. Aku rasa dia terlalu tertekan.." Jelasnya
Namjoon mempout kecil..
"Begitu yah.. Bolehkah aku menjenguknya setelah aku kuat nanti Choi hyung??" Tanyanya hati-hati
"Hmm boleh saja.. Tapi pakai kursi roda, kakimu belum kuat untuk berjalan.." Ucapnya sambil tersenyumNamjoon mengangguk dan tersenyum menunjukkan dimplenya..
•
•
•
•Sesuai janji, Namjoon datang keruangan Jimin yang kebetulan tak jauh dari ruangannya.. Dia di antar perawat, ruangan Jimin sepi, tidak ada yang menjaganya..
Dia menatap member yang hampir saja membunuhnya beberapa bulan lalu.. Dia merasa sedih dan sakit melihat Jimin yang begitu kecil dan kurus..
"Kenapa kau jadi begini angelnya Bangtan?? Aku sedih kau begini.." Gumamnya pelan
Matanya mengamati Jimin daria atas hingga ujung kakinya.. Wajahnya memerah menahan tangisnya..
"Semoga masalahmu tak seberat yang kurasakan Jiminie.. Meski aku terluka parah karna sikapmu dan meskipun nanti terbukti kau bersalah atas apa yang terjadi padaku, aku takkan membencimu.. Aku takkan menuntutmu apapun itu.. Aku hanya ingin kau sehat dan bisa menari lagi.." Ucapnya sangat pelan
Jimin sedikit terganggu, dia mulai bangun dan Namjoon mundur lalu pergi dari ruangan Jimin saat Jimin mulai sadar..
"Hyung.." Lirih Jimin
Matanya mengedar kesekelilingnya, berharap dia tak bermimpi atau berhalusinasi mendengar suara hyungnya..
"Namjoon hyung.. Apa kau datang?? Apa kau hadir disini juga?? Shh.. Tidak mungkin dia sudah pergi.. Aku pasti bermimpi.." Gumamnya pelan
Tbc
Holla i'm back..
Gomawo yang mau nungguin hehe.. Aku sudah sembuh..😚😚😚
Gomawo for eonni (mianhae aku lupa namanya) yang udah kasih ide ini ke aku..
Mianhae for typo..
See you next chap..😄😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Gajima Hyung(Namjoon Version) (Completed)
Fiksi PenggemarKisah tentang sang leader BTS, Kim Namjoon aka RM.. kisah yang penuh perjuangan, kala dia di hadapkan dengan pilihan yang sulit antara hidup atau karirnya.. Kim Namjoon aka RM di diagnosa hidupnya tak lama lagi karna penyakit ganasnya.. dia berusaha...