Chapter 17 (Regret)

5.2K 568 59
                                    

24 jam telah berlalu, Namjoon masih enggan membuka matanya itu.. Dan dia di nyatakan koma oleh dokter..

Dan sekarang sudah satu bulan namja berlesung pipi itu menutup matanya.. Rasanya dia lebih nyaman di alam bawah sadarnya dan enggan kembali lagi..

Bangtan memutuskan vakum dengan waktu yang tak di tentukan.. Mereka menutup diri dari sorotan media dan juga ARMY.. Bahkan pihak agensi menutup akun sosial media mereka..

Para member bergantian menjaganya, keadaan mereka tak jauh lebih buruk daripada awal mereka mendatangi Namjoon.. Wajah kusut, kantung mata tebal, tatapan mata yang kadang kosong dan rasa bersalah yang semakin menyesakkan diri mereka menambah kesengsaraan mereka.. Terutama Jimin yang hingga saat ini enggan masuk ke ruangan Namjoon..

Bukannya tak mau karna benci, namun penolakkan dari para member dan juga rasa malunyalah yang membuatnya tak ingin masuk kesana..




Semilir angin menerpa wajah tirus nan pucat seorang namja di sebuah taman yang indah, dia duduk di rerumputan hijau..

"Huftt.."

Helaan nafas pelan keluar dari bibirnya, dia tengah dilema saat ini.. Dia tahu di sana teman-temannya menunggunya kembali, namun dirinya tak ingin kesana meski hati kecilnya ingin..

Rasa sakit dan kecewa mendominasi pikiran dan hatinya..

"Mianhae.. Aku tak siap kembali dan menerima kekecewaan lebih dalam lagi.. Hati ini sudah tak bisa lagi menerimanya.. Mianhae, ini yang terbaik untuk kita bukan??" Ucapnya dan hanya semilir angin yang menjawabnya

Air mata jatuh begitu saja di pipi tirusnya, rasa benci dan rindu jadi satu, dadanya terasa sesak sekali.. Namun sekali lagi, dia menolak untuk kembali bersama rekannya itu untuk saat ini..

"Joonie-ah.. Kembalilah nak.."

Ucap yeoja cantik berambut sebahu, di sebelahnya ada namja yang mirip dengan Namjoon.. Mereka adalah orang tua Namjoon..

"Aniya eomma.. Mereka akan lebih baik tanpaku.. Aku hanya beban eomma.." Ucap lirih
"Mereka membutuhkanmu nak.. Mereka tak bisa tanpamu.. Dengarkan lirihan mereka, memintamu sadar dan kembali pada mereka.." Bujuk sang appa
"Tapi hatiku terlalu sakit untuk bangun eomma appa.. Aku sudah hancur, aku tak di perlukan lagi disana.." Ucapnya gemetar menahan tangis

TUKK

Sentilan halus di berikan sang eomma di kening Namjoon.. Sebuah pelukkan hangat di berikan untuk sang putra..

"Dengarkan aku Joonie.. Kau itu kuat, kau itu leader nak.. Jangan menyerah meski banyak rintangan dan liku-liku.. Aku tahu semua yang mereka lakukan sangatlah menyakitimu, tapi berikanlah mereka kesempatan.." Nasehat eommanya

Namjoon terdiam sejenak, matanya menatap lekat di mata sang eomma yang kini menatapnya dengan senyum yang sama seperti dirinya, berdimple..

"Aku takut eomma.." Cicitnya ragu

"Kau harus berani nak.. Kau ingin buat kami bangga?? Maka tunjukkanlah nak.. Bukannya berada disini dan membiarkan semua orang-orang itu menumpahkan air matanya buatmu.." Ucap sang appa memberi semangat bagi Namjoon

Namun Namjoon masih menggeleng pertanda dia tak siap untuk kembali.. Dia berjalan meninggalkan orang tuanya sejenak..




"Hyung.. Kau menangis??" Bisik Jin pelan saat melihat air mata di sudut mata Namjoon yang terpejam

Hening.. Hanya dentingan jam dan alat medis yang menjawab Jin.. Jin menatap sedih dengan kondisi Namjoon saat ini..
Kaki tergips, tubuh makin kurus dan terlebih mata yang selalu memancarkan kehangatan itu masih menutup rapat..

Jin mengambil tangan Namjoon yang bebas infus, menaruhnya dipipinya sambil mengusap pelan punggung tangannya..

"Jebal.. Kembalilah hyung.. Kami butuh kau.. Gajima.. Hiks.. Kami salah hyung, ternyata kami tak bisa tanpamu.." Isak Jin

"Hyung.. Aku cabut perkataanku, aku hancur tanpamu hyung, aku bukan apa-apa tanpamu.. Sakit rasanya melihatmu begini, mianhae hyung.. Jeongmal mianhae.." Ucap Hoseok yang dari tadi diam

"Begitu indahnyakah alam bawah sadarmu hyung, hingga kau tak mau kembali bersama kami?? Ataukah kau mulai menyerah terhadap kami hyung?? Jebal jangan tinggalkan kami hyung.." Ucap Taehyung menahan tangisnya

"Gajima hyung.. Aku butuh dirimu, aku tak bisa sendirian.. Tolong jangan hukum aku seperti ini hyung, ini menyakitkan.. Bangunlah hyung.." Ucap Jungkook dengan sesengukkan

"Aku tahu aku tak pantas dapat maaf darimu Joonie hyung, tapi ku mohon jangan pergi.. Tetaplah disini bersama kami.. Bangunlah hyung dan kau boleh menghukumku sesuka hatimu.." Ucap Suga yang wajah merah menahan perasaan yang campur aduk

Mereka semua larut dalam kesedihan dan kesesakkan mereka.. Hanya bisa berdoa agar Namjoon cepat sadar dan mau memberi maaf pada mereka..

"Mianhae hyung.. Ini salahku.. Aku sangat salah.. Jebal kembali, biar aku saja yang menggantikanmu hyung.. Hiks.. Hiks.. Hukum aku, pukul aku, siksa aku semaumu hyung tapi jebal tetaplah disini.. Aku inginkan kau disini selamanya.. Aku tarik semua kata-kata bodoh itu.. Tuhan, tolong kembalikan Joonie hyung.." Isak Jimin dari luar ruangan

Dia hanya menatap Namjoon dari kaca pintu saja, dia terlalu takut dan malu untuk masuk.. Hanya kata maaf dan doa yang bisa dia lontarkan saat ini..

Tbc

Happy 10K views..🤗🤗🤗

Makasih yang udah mau support yah..

Keep votmen juseyo..

Vot: 50 komen: 20 aku usahain fast up.. (Tergantung ide dan keadaanku yah guys)

Gajima Hyung(Namjoon Version) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang