Bag - 12

1.1K 95 30
                                    


Plak###

Lagi-lagi aku menampar lelaki hidung belang yang suka sekali meraba raba bokongku di saat aku sedang bekerja.
Menghela nafas kutatap nyalang lelaki itu dengan tangan di pipinya, menatapku dengan marah.
"Kenapa kau menanparku hah!" Tuntutnya sambil berteriak.
"Jauhkan tanganmu dari tubuhku" geramku tak mau kalah.
"Yah...kau dasar wanita Jalang" protesnya yang membuatku memutar bola mata bosan, terdengar sekali kalau orang itu sedang mabuk.
berdecak, aku masih merasa bingung kenapa semakin hari orang orang semakin lupa jika aku adalah seorang pria.
"Tuan...." ucapku mencoba menahan emosi.
"Sebaiknya anda pulang, sepertinya anda sudah mulai mabuk"
"Sial....siapa kau menyuruhku pulang, memangnya kau istriku"ucapnya sambil mendekat lalu mencoba memelukku.
"Yak...!" Teriakku sambil mendorong tubuhnya,"kalau anda masih mau tanparanku lagi silahkan" ucapku melanjutkan, tidak lupa ku tunjukkan telapak tanganku ke atas yang membuat laki laki itu mundur dengan sigap.
"Sialan..." umpatnya sebelum dengan garang mendekat ke arahku lagi dan hendak memukulku.
Aku yang tak siap dengan reaksinya merasa terkejut. Dengan reflek mataku terpejam menunggu apapun yang akan terjadi menimpaku.

"Ada apa ini?" Suara lain menginterupsi kami,takut takut aku membuka mataku dan bisa kulihat Jackson serta Yogeum berdiri mengapit lelaki itu.
"Pria ini menganggumu Hyung?" Jackson bertanya dan aku segera mengangguk.
"Tuan... kurasa anda mulai mabuk sebaiknya kami antar anda keluar".
" yak... siapa kalian berani mengusirku" berontak,lelaki itu berusaha memukul Jackson tapi dengan sigap Jackson dan Yogeum malah menyeretnya keluar.
Hah.... aku menghela nafas lalu kembali ke counter meracik minuman untuk pelanggan lainnya.

"Kan sudah kubilang kau tidak perlu turun menjadi pelayan Hyung!" Ucap Junsu sambil berjalan mendekatiku.
Sepertinya dari tadi ia memperhatikanku. Ku sipitkan mata menatapnya tajam.
"Sial,jika kau melihatnya kenapa tidak segera menolongku" gerutuku yang malah membuatnya terkekeh.

Sebenarnya Junsu memang melarangku turun dari Counter, mengingat sudah terlalu sering pengunjung yang datang ke Bar selalu saja menggodaku, bahkan pernah melakukan pelecehan yang untung saja langsung di hentikan oleh bodyguards tampan seperti Jackson dan Yogeum ahhh jangan lupakan ketua mereka Taecyeon dan Nickun pria asal Thailand yang sebenarnya terlalu tampan untuk di sia siakan.
Astaga akupun jadi merasa malu, berdeham akupun berkata pada Junsu.
"Key sedang sakit perut, dan xiumin terlihat kualahan kalo hanya dengan suho, daehwi sendiri kalau sudah satu pelanggang tidak akan melirik yang lainnya, makanya aku bantu. Lagian yang pesan minuman tidak terlalu banyak".
Junsu mengangguk sambil lalu," kau tahu Hyung, sejak kau bekerja disini pelanggang semakin bertambah terhitung belum genap lima tahun aku sudah bisa membuka beberapa cabang di berbagai kota".
Aku tersenyum sedikit tersanjung atas ucapannya.
Ya....sudah sekitar lima tahun aku tinggal bersama Jaejoong dan keluarganya.
Waktu terasa semakin cepat saja.
"Dan kau tahu Hyung?" Ucap Junsu Lagi,akupun memandangnya penasaran.
"Jaejoong Hyung sering menggerutu padaku akhir akhir ini,ia bilang aku membiarkanmu  pulang larut sekali"

Aku terkekeh,Jaejoong memang tidak pernah berubah masih saja sama.
"Jangan di fikirkan, Jaehyun barusaja masuk kindergarden sedangkan Changmin sudah masuk SD, jangan lupakan restaurants miliknya yang sekarang sering sekali ramai pengunjung, di tambah lagi dengan aku yang masih membuatnya khawatir tentang saudara kembarku itu".
"Masih belum ada perkembangan tentang saudaramu?"
Aku menggeleng," info dari panti dulu adalah info terakhir yang aku dapat, mereka tidak punya lagi data data karna semua berkas telah dibakar, setelah kepala panti di gantikan".

Aku menghela nafas mengingatnya, aku hanya tahu jika saudaraku mendapat beasiswa ke luar negri, sejak itu aku mulai menghentikan pencarianku. Mungkin saja kan sekarang dia tidak di korea?, menikah dengan orang luar negri dan tidak kembali.

"Chul....Chulie Hyung" panggil Junsu, akupun mengerjapkan mataku dan menatapnya.
"Ada apa?"
"Jangan di fikirkan lagi, ini sudah habis tengah malam. Cepat pulang sebelum Jaejoong Hyung merecokiku lagi".
Ku lirik jam tangan di pergelanganku, akupun mengangguk menatap junsu setelah memastikan waktu sudah menunjukkan jam satu pagi.
"Baiklah aku akan bersiap-siap" ku toleh partner kerjaku Minho, bartender tampan yang menjadi kekasih penari andalan di Bar kami Lee taemin.
"Minho ya, kuserahkan semua padamu"
"Ne...hyung, jangan khawatir" kami ber tos ria sebelum aku berjalan ke belakang untuk ganti baju dan pulang.
-
-
-
"Hyunggie....." rengek Seseorang sambil menarik narik tanganku. Sedikit membuka mata aku melihat Jaehyun sedang menatapku lucu.
Akupun tersenyum,"pagi tampan" sapaku yang menbuat wajahnya tersenyum cerah.
"Pagi Hyunggie cantik,Poppo" ucapnya sambil menyodorkan bibirnya yang mungil.
Dengan gemas akupun bangun lalu meraih tubuh montoknya dan mencium bibirnya.
"Hmm...kau sudah Wangi Hyunnie?" Ia terkekeh lalu ku dengar seseorang mengetuk pintu kamar yang sebenarnya sudah terbuka.
"Kau di sini rupanya" desah Luna lalu menatapku sungkan," pagi Oppa, maaf apa Jaehyun mengganggumu?"
"Tidak" akupun tersenyum lalu melihat Jaehyun bersembunyi di balik tubuhku yang membuatku terkekeh.
"Jaehyun, ayo turun !"
"Siro" tolaknya yang kemudian membuat Luna seakan berfikir.
Lagi lagi aku di buat tersenyum saat ku dengar ia berkata," Jaehyuna....apa kau tahu, tadi aku melihat Changmin Hyung sudah duduk di meja makan, hmmm sepertinya hari ini Tuan Jaejoong memasak nasi goreng kim..." belum selesai luna bicara, Jaehyun langsung turun dari Ranjang lalu berlari keluar sambil berteriak,"Changmin Hyung jangan sentuh sarapanku!"
Luna menatapku dan kami pun tertawa.
"Saya permisi dulu Oppa!"Lanjutnya sebelum keluar menyusul Jaehyun.

Love is hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang