Bag- 24 (M)

2.1K 98 32
                                    

Jangan mengabaikan warning ya, karna kaga bisa di private. Yang merasa usianya kurang di lewati aja.

———-
——-
—-

-
Aku, menatap tajam ke arah Siwon yang kini menatapku takut. Kemudian aku berpaling menatap seseorang di sampingnya.

Hangkyung Hyung berdeham,"maaf kurasa sudah waktunya aku harus pergi, senang bertemu denganmu Chullie, kau Tahu Appa sangat merindukan mu, Appa tahu kau masih marah jadi Appa tidak akan memaksamu, tidak sekarang. Tapi bisakah aku berharap kau mau menemui Appa, ada banyak sekali yang ingin aku bicarakan denganmu".

"Hyung.." protesku tertahan.
Hangkyung Hyung mendekat lalu ia berkata,"timkai lei kiu Ngo Hyung?,lei emhai ai Ngo Gege meh? (Kenapa kau memanggilku Hyung?, bukankah kau biasa memanggilku Gege?"
Aku menelan ludah tak bisa membalasnya ,lalu iapun berjalan semakin mendekat,"tapi aku lebih suka kau panggil Appa,terdengar Lebih Sexy". Ia berbisik pelan membuatku mengepalkan tangan lebih kuat.

Siwon berjalan mendekatiku, sedangkan tatapanku masih menatap Sinis kepada lelaki yang baru saja melewatiku.

"Ah...maaf, kupikir anda sudah pergi Tuan Han". Terdengar suara Kanginshi meminta maaf.
"Oh...seharusnya aku yang harus meminta maaf,karna sudah menyita lebih banyak waktu dari yang kita sepakati, saya hanya sedikit menjelaskan Beberapa poin tentang kerja sama kita kepada Tuan Siwon, kurasa beliau belum sepenuhnya mengerti".

Ku tatap Siwon ,"kerja sama?"Aku mendesis dan dapat ku lihat kecemasan terpampang di raut wajahnya.

"Bagaimana kalau anda bergabung dengan kami, kami baru saja ingin makan siang bersama?" Ajak Kanginshi yang membuatku mendengus.
"Ah...tidak perlu Tuan Kangin, mungkin lain kali, masih ada urusan yang harus saya urus".
"Ah,kalau begitu mari saya antar".
"Ne...Gomawo".
Dan keduanyapun meninggalkan ruangan Siwon.

Terjadi keheningan sejenak, Jujur saja aku ingin meledak sekarang, ku pejamkan mataku dan mengambil nafas dalam dalam.
"Mom" panggil Taeyong menarik-narik Tanganku.
Ku buka mataku dan menunduk menatapnya, dan Sialnya air mataku menggenang, rasanya aku ingin menangis, mungkin terlalu marah dan juga Karna tak tahu harus bagaimana.

"Chullie aaa"ucap Siwon berusaha meraih tanganku yang langsung aku tepis.
"Jangan sentuh aku".
"Hei...maaf, aku bisa jelaskan Chulla a "
"Kau membohongiku Siwon" melupakan kenyataan kedua bocah yang kini sedang menatapku, aku berteriak kepada Ayah mereka.
"Mommy " lirih Taeyeon dan Taeyong tersentak melepas pegangannya.
Sekali lagi aku menghela nafas.

"Maafkan Mommy " ucapku menatap Tae-Tae.
"Mom merasa pusing, kalian Makan siang bersama Daddy saja ne?, Mom akan pulang lebih dulu"
"Tapi.."
"Mommy ingin istirahat sebentar"ucapku lalu mencium pipi keduanya.
Dan tanpa melihat Siwon lagi,aku langsung berbalik meninggalkan ruangannya.

Di luar aku bertabrakan dengan Kanginshi yang baru saja kembali.
"Oh..Chul, kita sudah akan pergi?"
Aku menggeleng,"maaf, kurasa aku tidak bisa ikut makan bersama".
"Wei...apa kau sakit".
"Tidak...hanya aku ingat ada janji"
"Ah....baiklah kalau begitu, sampai nanti"
"Ne" Aku mengangguk lalu mempercepat langkahku.

Dengan kecepatan Tinggi,Aku melajukan mobilku menuju Rumah Jaejoong.
Setibanya aku langsung masuk kedalam rumah dan masuk ke kamarku.
Dengan debaran Jantung yang kurasa semakin cepat, aku duduk di pinggiran Ranjang. Berusaha menenangkan diri yang ternyata tidak bisa.
Bayangan Wajah Hangkyung hyung terus terlintas, membuatku geram hingga tak kusadari aku melempar Handphone yang saat itu aku genggam ke arah Cermin.

#ctarrrr

Suara pecahan Kaca sangat keras, bisa kupastikan seseorang pasti akan datang.
Dan benar saja, terdengar pintu di ketuk dan ku dengar Suara Jaejoong dari arah luar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love is hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang