Bag - 13

1.1K 85 25
                                    


Sebelumnya mau kasih peringatan ya, ini cerita mau aku buat seperti sinetron di Indonesia yang Paaaaaaaanjaaaaaaang and banyaaaaaaaak banget episode nya.
Jadi yang masih mau baca silahkan yang mau nyerah juga silahkan.

—————————-

"won....Siwonn...yak, Siwonna" teriak Jaejoong ketika panggilannya tak dapat sahutan dari lelaki yang terus menerus di panggilnya Siwon. Lelaki itu masih saja terdiam dan Tatapannya terus terkunci ke arahku.
Terlihat kurang sabar akhirnya, kulihat Jaejoong menepuk pundaknya.

"Oh, mianhae Jaejoong!" Ucapnya terkaget, benarkah aku semirip itu dengan istrinya?.
"Gwencana?" Suara Jaejoong terdengar sekali nada khawatirnya dan lagi lagi aku mendapati Siwon Melirik ke arahku, sebelum tersenyum menatap Jaejoong,"entahlah" ucapnya terdengar Ragu.

Berusaha tak perduli Aku kembali menenangkan si Kembar yang sampai saat ini masih menangis sambil berebut memelukku.
Aku mengingat ngingat lagi siapa nama mereka aduh..., tangisan mereka membuatku sulit berfikir.
akhirnya tatapanku tertuju pada Changmin yang kini terlihat fokus dengan cupcake di tangannya. Hah.....Anak itu benar-benar.

"Minnie ...bantu aku menenangkan...ehnmm...mereka!"
Changmin menoleh, "Aunty, Taeyeon dan Taeyong sudah lama tidak bertemu denganmu, jadi sudah pasti mereka sangat merindukanmu"
"Yah...merindukan apanya, kami bahkan belum pernah bertemu dan tidak saling kenal" si kembar sontak terdiam. Keduanya menatapku sambil masih sesenggukkan.
"Mom.." ucap yang laki laki, ah Taeyong kah namanya ?.
"Bukan, aku bukan Mommy kalian!"
"Bohong,hiks...hikss  Taeyeon Hikss yakin ini Mommy, Dad selalu memperlihatkan kami Foto Mommy sebelum tidur"
Taeyong mengangguk lucu membenarkan ucapan saudarinya.
"Well,mungkin Mommy kalian berwajah mirip denganku, tapi yang jelas aku bukan Mommy kalian" aku berkeras, sedikit tak tega juga ketika air mata mereka mulai tumpah lagi.
"Nah...nah, dengar sayang jangan menangis lagi ne, aku itu namja, jadi manamungkin aku Mommy kalian"
"Jinja?"
Aku mengangguk, Taeyong terlihat menyelidiki tubuhku.
"Mom....kamu memang tidak terlihat seperti yeoja" alisku menukik apa maksudnya?
"Apa maksudmu Yonggie?" Taeyeon menoleh adiknya.
"Dada Mommy rata tidak seperti dada Ara Ahjuma"
Taeyeon kemudian menatapku pandangan kami bertemu sebelum arah pandangnya turun kebawah lalu mengangguk kan kepalanya.

"Yak" teriakku setengah kesal, tapi terlalu gemas dengan wajah polos mereka.
Dan rasanya ingin sekali ku pukul bokong Seseorang yang ku tahu menahan tawa.

Ya,Bisa kudengar Changmin terkikik geli, awas saja aku akan benar benar menghukumnya  saat pulang nanti.
Kembali kepada si Kembar akupun mendudukkan mereka di sofa sedangkan aku berlutut menyamakan kedudukan kami. menghela nafas, Aku mulai bicara menjelaskan sehalus mungkin agar mereka bisa mengerti.

"Nah, sekarang kalian tahukan, Aku itu bukan Mommy kalian jadi jangan panggil Mommy, panggil saja uncle atau Hyung juga boleh hmm?".
Dan seolah mendapatkan lotre aku memekik senang, mereka berdua menganggukan kepalanya, wah...anak anak yang penurut.

"Mereka jauh lebih penurut dari pada kamu Changmin" ucapku berlebihan, jelas sekali nada sindirbyang aku gunakan, ku tatap Changmin yang mebalas tatapanku dengan menjulurkan lidahnya #mehrong.
sambil memutar kedua bola matanya.

"Dasar...!" Umpatku, lalu kembali ku pandang si kembar.
"Kalian benar benar anak yang baik, jangan sampai meniru Changmin Hyung Arachi ?"
"Yes....Mom" keduanya berteriak dan memelukku bersamaan, sedangkan aku ternganga mendengar nya, apa tadi?, mereka masih memanggilku Mommy, whey....kenapa!, "aishhh" kesalku frustasi dan yang lebih menjengkelkan terdengar  suara Tawa Changmin yang seakan mengejekku tanpa ampun. Astaga apa ini ??.

Jaejoong dan Ayah si kembar kembali memasuki ruangan.
aku menoleh menatap ke arah mereka bingung sejak kapan mereka keluar.

"Chul, ajak anak anak ke kamar mandi suruh mereka cuci tangan, aku akan menyuruh victoria, dan Sulli untuk menyiapkan makan buat kita semua ".
"Eh, kita tidak makan di rumah?"
"Tidak, tadi aku sudah telpon Rumah, Jaehyun tidak mau kemari jadi aku menyuruh Luna untuk menbuatkannya makan malam, kalau Yunho dia sedang dalam perjalanan"
Akupun hanya bisa mengangguk.
Melirik ke arah Ayah si kembar, Dia terlihat mencari sesuatu di tas yang tadi ia bawa.
Wajahnya seperti kebingungan akupun mendekatinya.
"Perlu bantuan ?"
"Ah...ne, aku sedang mencari handuk kecil untuk anak anak cuci muka, tapi sepertinya aku lupa membawanya".
"Aku menyimpan beberapa handuk kecil disini, buat persediaan kalau Changmin ataupun Jaehyun sedang maen kemari. Hmmm...kalau kau mau kau bisa memakainya".

Love is hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang