Bag - 16

1K 87 15
                                    


Seminggu sudah setelah kejadian Di rumah Siwon, untuk kesekian kalinya  aku berusaha menghindarinya.
Tidak tahu kenapa tapi aku merasa tidak baik jika aku bertemu dengan nya.

Apalagi setelah kami memastikan jika Heemi ternyata benar benar saudaraku yang aku cari selama ini terbukti.

Hah....
"Melamun lagi Hyung" ucap Minho saat aku tak sadar menaruh gelas yang salah.
"Minuman ini harus pakai yang ini Hyung" di gantinya Gelas yang tadi aku ambil.
"Makasih Minho" ucapku lalu menuangkan cairan minuman jenis cocktail yang di pesan pembeli.

"Kau masih tidak enak badan?"
Aku menggeleng menatap Minho, merasa kasihan juga karna aku sering melakukan kesalahan akhir akhir ini,bahkan rekor Minki sudah aku pecahkan.
"Sebaiknya istirahat kalau Hyung benar benar tidak enak badan" sahut Minki dari arah belakang, wajahnya penuh kekhawatiran menatapku.
"Ani...gwencana" ucapku tapi mundur agar Minki bisa menggantikanku sementara.

Sebelum pulang, Junsu memanggilku ke ruangannya.
Aku semakin merasa bersalah.
"Maaf aku janji akan lebih hati hati lagi bekerja"
"Bukan begitu Hyung, aku hanya khawatir padamu. Anak anak sering bilang kau kurang focus sekarang, apa kau masih sakit?"
"Tidak aku baik baik saja"
"Baiklah aku tidak akan memaksamu,tapi ingat jangan terlalu memaksakan diri mengerti?"
"Aku tahu, terimakasih Sueii".

Dan akupun pulang dengan lesu.
Semua pekerjaan seakan salah jika aku kerjakan, bahkan Jaejoong mengambil alih tugasku menjemput Changmin.
Itu dikarenakan aku yang tertidur dan lupa menjemputnya sehingga membuatnya menunggu hampir dua jam di sekolah sampai Jaejoong datang menjemput.

Jaejoong tidak marah dan itu justru membuatku semakin merasa bersalah, apalagi saat ia mengetahui kenapa aku tertidur terlalu lama.
Ya aku menggunakan obat tidur berlebih, selama seminggu ini aku tidak bisa tidur tanpa mengkonsumsinya terlebih dahulu.

Dan Si Kembar, jujur saja aku merindukan mereka, tapi jika mengingat mereka membuatku teringat akan ibunya. Akupun segera menghapus ingatan itu. Tapi tak bisa ku pungkiri wajah manis nan lucu mereka juga sering  datang menghantuiku.

Hoamssss....
Lagi lagi aku terbangun saat hari sudah terlalu siang.
"Baru pulang?" Tanyaku saat Luna dan Jaehyun baru memasuki rumah.
"Iya Oppa, bagaimana kau membutuhkan sesuatu"
Aku menggeleng lalu melihat Jaehyun yang berjalan mendekatiku.
"Hyunggie cantik, Jaehyun kangen"
Aku tersenyum lalu menggendongnya.
"Benarkah"
Jaehyun mengangguk,"popo" ucapnya dan aku langsung mengecup bibirnya singkat.
"Biarkan aku membantunya ganti baju, kau siapkan makanan untuknya"
"Ne Oppa" dan Luna berjalan menuju dapur. sedangkan aku membawa Jaehyun kekamarnya.

Setelah selesai memakaikan baju aku menggandeng Jaehyun dan berjalan menuju ruang makan, disana sudah tersiap makanan yang baru selesai luna siapkan.
" ja....mari mogo"
Dan akupun mulai menyuapinya.

Melihat Jaehyun yang sedang makan, aku jadi teringat Taeyong.
Apa dia sudah makan? Bagaimana dengan kakaknya yang sedikit rewel dengan makanan.

"Jaehyun aa?"
"Hmm"
"Bagaimana kabar si kembar?"
Jaehyun terlihat murung , "sudah tiga hari ini mereka Tidak masuk sekolah Hyunggie"
"Kenapa? Apa mereka sakit?" Tanyaku terkejut.
"Jaehyun tidak tahu, tidak ada guru yang bilang kenapa"

Hampir saja aku mau menelepon Siwon, tapi aku urungkan, kurasa mungkin lebih baik aku tidak lagi mencampuri kehidupan mereka.
Ya...aku sudah memutuskan untuk benar benar tidak peduli.

——-
-—-

"Malam Heechul Hyung "
"Malam Taemin, Minho" sapaku balik pada pasangan kekasih yang baru saja datang.
"Tumben sudah datang" Minho menyindir dan aku hanya memutar bola mataku.
Masih dengan menyiapkan beberapa gelas maupun botol botol minuman keras lainnya.
"Suruh Minki lebih hati hati lagi memilih lemon dan jeruk nipis, banyak sekali yang rusak"
"Nanti akan aku katakan padanya" jawab Minho lalu tersenyum padaku.
"Ada apa?, kenapa kau tersenyum seperti itu?"
"Hyung Ada yang mencarimu"
"Siapa?" Tanyaku, karna biasanya yang mencariku adalah Gunhee tapi berhubung kemarin dia sedang marah, jadi tidak mungkin dia mencariku malam ini.
"Tuh, Pria tampan yang memakai Jas hitam" tunjuk Minho dengan dagunya.

Love is hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang