Chapter 13

35.3K 3.8K 62
                                    

Happy Reading...


Gong-chan menunggu kepulangan sang putri. Ia tahu bahwa sang putri pasti keluar istana, Gong-chan berusaha tidak panik. Tapi tangannya tidak mau diam, ia sangat mengkhawatirkan sang putri.

Pintu paviliun terbuka Gong-chan segera berdiri. Ternyata itu adalah Chun-lui yang pulang dalam keadaan yang sangat kumuh dan kotor.

"Tuan putri! Anda dari mana saja? Hamba sangat khawatir, untung saja kaisar Yi tidak mengunjungi paviliunmu." Kata Gong-chan bernapas lega.

"Huh, berisik... Aku sangat lelah!" ucap Chun-lui. "Antarkan aku mandi!"

"Baik putri." Jawab Gong-chan patuh.

Chun-lui memejamkan matanya,menjernihkan pikiran dan melepas penat di dalam kolam ait hangat.

Gong-chan datang menghampiri, "Tuan putri maafkan hamba jika hamba lancang, apa putri ikut pertandingan itu lagi? Aku tidak sengaja melihat bercak darah di baju yang di kenakan putri tadi." Kata Gong-chan menunduk takut.

"Hem, you know lah!" jawab Chun-lui asal.

"En, maksudnya putri?" tanya kembali Gong-chan karena ia tidak mengerti bahasa yang di gunakan Chun-lui.

Chun-lui membuka matanya, "Ais maksudku seperti yang kau tahu dan kau lihat!" tukas Chun-lui dengan nada suara meninggi. "Ambilkan handuk dan pakaian ku, bawa kemari!" titah Chun-lui kepada dayang yang memegang pakaian Chun-lui.

***

Sementara itu sang kaisar Yi tengah duduk di singgasannya bersama orang-orang penting istana. Hingga datanglah dua orang utusan kaisar Yi, mereka berkowtow memberi salam hormat.

"Salam hormat kami yang mulia!" ucap salah satunya.

"Apa ada berita yang ingin kalian sampaikan?" tanya kaisar Yi.

"Kami ingin menyampaikan soal hasil kompetisi kemarin yang mulia, kami telah berhasil menemukan seorang pendekar sangat hebat yang berhasil memenangkan sayembara pertarungan kemarin." Jelas utusan kaisar Yi.

Kaisar Yi mengusap dagunya. "Kalau begitu bawa dia kemari!" titah sang kaisar.

"Maafkan kami yang mulia, kami berdua tidak mengetahui asal muasal pendekar itu yang mulia, pendekar itu sangat tertutup. Tetapi dalam tiga hari kedepan pendekar itu akan kembali menemui kami, untuk memutuskan apakah ia setuju atau tidaknya menjadi seorang jenderal dan jika yang mulia berkenan, kami akan menyuruh pendekar itu untuk menemui yang mulia." Ujar salah satu utusan kaisar Yi kembali.

"Hem tidak perlu, besok aku akan menemuinya secara langsung. Sebelum aku menemuinya, berikan dia tantangan untuk bertarung melawan jenderal Wen! Aku akan melihat kemampuannya secara langsung. " titah sang kaisar.

Jenderal Wen adalah jenderal pelatih para prajurit, ia juga merupakan jenderal utama dalam peperangan.

Kaisar Yi tidak hanya akan menguji kemampuan calon jenderalnya, tetapi iya akan menguji sifat dan wataknya, lalu menguji seberapa setianya dia kepada kaisar Yi.

"Baik yang mulia!" jawab mereka bersamaan.

***

Chun-lui berjalan cepat layaknya seseorang yang sedang terburu-buru, ia tidak menghiraukan penampilannya yang masih kusut, rambut panjangnya bertebaran dengan tak karuan, di tambah para dayangnya mengejar dan meneriaki memanggil dirinya. Chun-lui makin mempercepat langkahnya, ia tidak bisa terus-terusan di ikuti oleh para dayang kemana pun dirinya melangkah.

Heir To The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang