Chapter 05

58.1K 5.9K 146
                                    

Mata coklat itu menyisir setiap ruangan. Ia terbaring di atas kasur tak beranjang dengan keadaan bertanya-tanya.

'Dimana aku?' batin wanita itu.

Tiba-tiba masuklah seorang wanita dengan pakaian gungnyeo pakaian para dayang zaman kerajaan kuno dulu.

Wanita itu cukup pintar untuk mengetahui sejarah kerajaan kuno. Tapi yang membuatnya aneh, kenapa bisa ia berada di sini? Apa mungkin sedang bermain film? Tidak mungkin, jelas-jelas ia ingat terakhir kali dia bunuh diri di apartemennya. Wanita itu bangun dan terduduk diam, masih dengan mata yang memperhatikan setiap inci ruangan. Dirinya saja terheran kenapa dia memakai hanfu putih? Ini era modern atau era kuno?

"Putri sudah sadar?" tanya wanita itu yang memasukan tangannya di dangui (tau jaket luaran hanbok, seperti itulah bentuknya, tapi dangui milik dayang itu polos berwarna pink terang).

"K-kau berbicara denganku?" tanya wanita itu.

Dayang itu menautkan alisnya, "Tentu saja putri," jawab dayang itu.

"Aku baiklah, aku di mana?" tanya wanita itu melihat sekelilingnya. "Apa ini yang di namakan surga?" tanya kembali wanita itu. "Tapi tidak seperti surga? Lagi pula aku ini seorang penjahat!" kata wanita itu kembali.

"Apa maksud anda putri?" tanya dayang itu yang mempunyai firasat tidak enak.

"Cukup! Dari tadi kau hanya memanggilku putri, putri, putri! Nama ku Kim Hyun-hee!" tukas wanita itu yang ternyata Hyun-hee.

"Putri, anda putri Chun-lui, putri pertama anak dari kaisar Yi dan permaisuri Sin, a-apa kau lupa?" Tanya dayang itu yang mulai panik.

"Apa kau gila! Kaisar, kaisar apanya! Omong kosong! Sudah ku katakan aku Kim Hyun-hee bukan Chun-lui, siapa dia!?" tukas Hyun-hee dengan emosi.

"Putri, a-anda lu-lupa ingatan? Maaf hamba lancang, ke-kenapa suara anda tidak gagap lagi?" tanya dayang itu yang ketakutan karena mulutnya terlalu lancang.
"Apanya gagap!? Aku berbicara gagap? Apa kau sudah tidak waras! Aku ini sempurna!!!" tukas Hyun-hee kembali.

"Maaf putri saya permisi untuk memanggil tabib Jung, agar memeriksa anda kembali." Ucap dayang itu yang langsung berlalu keluar dengan tergesa-gesa.

Hyun-hee melihatnya dengan penuh keanehan. 'Aku putri? Putri Chun-lui? Gagap berbicara? Heh, apa dia sudah gila! Jelas-jelas aku ini Hyun-hee! Ini di mana lagi! Aish shit! Apa yang sedang aku alami sih! Kenapa aku bisa sampai di sini? Tempat macam apa ini!?' gerutu Hyun-hee dalam hati.

Untuk memastikannya Hyun-hee menghampiri meja rias yang terdapat kacanya tak jauh dari tempat ia tidur.

"Wajahku, tetap sama! Tapi kenapa dia menyebutku putri Chun-lui?" tanya Hyun-hee.

Hyun-hee bingung apa yang harus ia lakukan saat ini. Cukup lama dia menatap dirinya sendiri di depan cermin, untuk mengingat segalanya. 'Apa aku harus kabur? Ya, hanya itu jalan satu-satunya adalah kabur.'

Hyun-hee membuka pintu kamarnya dengan perlahan, mengintip keadaan di sekitar yang ternyata banyak orang-orang yang berpakaian aneh, bak dayang zaman kuno.

Hyun-hee pun keluar dengan santainya. "Putri anda mau kemana?" tanya salah satu dayang menghampiri Hyun-hee. Hyun-hee menautkan alisnya, "Siapa kau?" tanya Hyun-hee.

Heir To The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang