Wajahku Datar, Hati Menggebu
Layar dan aku saling tatap, mesra
Dia membaca apa yang aku ketik dari pantulan mata
Mengeluh, tertawa, seolah melihat wajah sebentar jerawat, sebentar rupawan
Dan diksiku sebagai pemutih wajah, mencoba menyegarkan
Gairah meramu kata
Membuatku lupa akan sepi beserta gemuruhnya
Dan aku menikmati pemandangan seorang mengunyah donat bertabur kacang
Lalu merenung, membahas setiap kenang
Wajahku datar sambil menatap layar
Sedikit lekuk tubuh hampir buatku buyar
Lalu membiarkannya memudar
Dan menampilkan wajahnya yang penuh senyuman segar
Imaji adalah sanksi
Dari aku, yang egois dan selalu berpacaran dengan sepi
Membuat pikiran berjalan bebas menelusuri
Setiap perasaan yang kubuang rapi
Wajahku datar, hati menggebu
Sampai kapan pun akan kusalahkan kamu
Sebagai sebuah anugerah yang selalu terbayang
Yang membuat jemariku tiada bisa tenang
Aku ingin membuat nyata, ucapan sayang
Yang rasanya setiap hari ingin kulayangkan
Kepadamu, yang kini berjanji untuk bersama berjuang
Untuk sebuah rasa yang sedang coba kita pertahankan
Achmad Aditya Avery
(Dunkin Donuts Karawaci, 3 September 2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kenapa?
PoetryAku kenapa? Bagaimana aku menjawabnya, jika aku sendiri tidak tahu kenapa. - Aku Note: * #3 dalam Puisi (25 November 2018) * #3 dalam kumpulanpuisi (16 Juni 2019) * Cover by Naurah S (2018) * Cover by Lyn (2019)