Mungkinkah Hari Bahagia Akan Datang?
Sebotol kopi dengan kafein yang kuat
Drum juga gitar yang kuciptakan lewat imaji
Aku tak bernyanyi karena suaraku akan membuatmu pusing
Aku hanya mengentak dan berekspresi
Sembari menulis puisi
Apa yang aku lakukan di sore hari
Hari ini, tanggal ini
Bulan ini,
Di tahun yang lalu.
Apakah aku membayangkan
Ingin memberikan apa untuk pujaan hati
Aku ingat tahun lalu, Sayang
Sebelum kamu memutuskan untuk merindu
Setelah hari itu, sebenarnya aku selalu ingin
Menghadiahkanmu bukan sekadar benda
Bukan sekadar buku yang kutulis sendiri
Bukan semata kumpulan puisi
Dengan selipan lukisan dirimu yang dilaminating
Sungguh, Sayang
Aku ingin memberikanmu hari paling bahagia
Di mana aku memberikan cincin
Untuk kamu pakai, lalu aku mengucap akad
Dari kita yang menyatu dalam kehalalan
Bahagia
Sungguh aku selalu bertanya,
Mungkinkah hari bahagia akan datang?
Maafkan aku, untuk besok, aku belum bisa memberikannya.
Achmad Aditya Avery
(Pandeglang, 6 Juni 2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kenapa?
PoetryAku kenapa? Bagaimana aku menjawabnya, jika aku sendiri tidak tahu kenapa. - Aku Note: * #3 dalam Puisi (25 November 2018) * #3 dalam kumpulanpuisi (16 Juni 2019) * Cover by Naurah S (2018) * Cover by Lyn (2019)