Menatap Jendela
Kendaraan
Jendela adalah layar
Film yang tak bisa diputar kembali
Potret tercepat juga liar
Puisi-puisi lahir dengan baik
Seolah menangkap kupu-kupu
Tanpa berlari
Cukup duduk lalu menulis kejujuran
Tempat duduk dekat jendela
Adalah kafe terbaik
Tempat mengeja kenang, memeluk diksi
Menyelami tenang, mengencani puisi
Menatap jendela
Lalu biarkan khayal bernama liar
Dalam hitam bulan malam
Juga cahaya yang muncul setelahnya
Itu mengapa jika bisa
Aku ingin tidur selamanya
Atau duduk di samping jendela
Dalam sebuah perjalanan
Yang tiada habisnya
Achmad Aditya Avery
(Padalarang, 2 Desember 2018 di dalam kereta)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kenapa?
PoesiaAku kenapa? Bagaimana aku menjawabnya, jika aku sendiri tidak tahu kenapa. - Aku Note: * #3 dalam Puisi (25 November 2018) * #3 dalam kumpulanpuisi (16 Juni 2019) * Cover by Naurah S (2018) * Cover by Lyn (2019)