Iblis Itu Bernama Handphone

78 6 0
                                    

Iblis Itu Bernama Handphone


Bergetar lagi, bersuara lagi

Dari grup ini, dari grup itu

Pemicu benci, ingin pergi

Pemicu bangkit, iblis tersembunyi


Seolah penghantar panas

Dari tangan mendidihkan otak

Ingin membanting, tapi tak baik

Ingin mematikan, tapi butuh


Emosi diri

Adalah jurang terdalam

Dari manifestasi muak juga luka

Berulang kali kuingin berhenti


Aku kehilangan nikmat untuk berpuisi

Menggiring kata yang tersesat

Sekarang akulah yang tersesat

Dalam pikiran juga hidup, lalu terikat


Aku ingin menulis puisi

Mungkin tak makan berhari-hari

Tak ingin memikirkan semua

Kecuali menulis puisi


Menuangkan cerita yang menggelikan

Yang mungkin membuat masyarakat dunia muntah

Puisi penuh kebencian

Tanpa ada sedikit pun semangat apalagi harapan


Manifestasi dari kehidupan yang suram

Dari pikiran yang runyam

Dari nada dering whatsapp yang tak pernah padam

Aku ingin menghilangkan semuanya dari kepala, menjadi kelam


Atau aku saja yang tenggelam

Aku saja yang menghilang, menjadi padam


Achmad Aditya Avery

Bumi, 1 April 2019

Aku Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang