Mari Pergi, Puisiku

87 7 3
                                    


Mari Pergi, Puisiku


Aku ingin tahu ada apa di luar sana

Pulau lain terpisah oleh lautan luas

Aku ingin tahu tentang rasa

Ketika aku tidak lagi duduk di kamar, menulis memanas


Langit, apakah puisiku menyapamu lalu berkelakar?

Ketika kau tidak dapat menatapku

Yang tertutup plafon kamar

Mengurung, berhemat, memaksakan inginku


Aku bahkan jarang menyentuh taman

Menginjakkan kaki pun memandang indahnya, jarang

Aku hanya onggokan daging yang tua di jalan

Sedikit menulis, banyak mengerang


Aku ingin melihat dunia

Lebih luas, lebih indah

Aku ingin membawa buku catatan, menuliskan semua

Puisi di setiap tempat yang belum kujamah


Aku ingin keterbatasan yang ada

Menjadi kekuatan tak terhingga

Menebas setiap sisi dunia

Menyadarkan manusia akan berartinya sebuah kata


Aku ingin puisiku terbang terserah ke mana maunya

Tak apa penulisnya membusuk dalam gelap berkepanjangan

Biarkan puisiku menghibur setiap hati yang lemah di sudut dunia

Tak apa penulisnya dirajam sepi juga keputusasaan


Aku ingin menjadi bara pada setiap padam

Aku ingin membacakan rasa di keramaian

Menyelipkan namanya dalam setiap sajak kelam

Berteriak, mentertawakan jam tidur yang tertawan


Aku ingin tahu ada apa di luar sana

Daratan yang dikepung lautan

Seperti aku yang dikepung pening akan rasa

Hanya untuk sepercik harapan


Achmad Aditya Avery

Tangerang, 22 Oktober 2018

Aku Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang