Seminggu sudah waktu berlalu... Tapi bagi Hafsah dan Feri seperti bertahun tahun lamanya mereka sudah tak bertemu, setiap hari mereka saling memberi kabar lewat pesan singkat karena kesibukan masing-masing. Apalagi Feri yang hampir setiap hari pulang larut.
Dan pagi inipun kabar baik diterima oleh Hafsah, dia lulus tes dosen di sebuah Universitas.
Dan besok harus datang untuk tes wawancara.Hafsah
Akhirnya yang ditunggu tunggu datang, sepertinya kesibukan akan segera dimulai...
Hari ini aku tes wawancara kerja disebuah Universitas islam negri di kota Padang. Ada sedikit rasa gugup yang kurasakan... Ini seperti mau sidang skripsi.
Setiba di tempat, aku melihat ada beberapa orang yang sedang menunggu diluar ruangan tes, mungkin mereka juga ikut tes wawancara pikirku.
Sambil menunggu giliran, kucoba lagi mengingat ngingat materi yang mungkin ditanyakan nanti sampai kudengar HP-ku berbunyi, terlihat di layar "Feri"
Segera kuangkat telponnya
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam... Gimana Haf? Udah?"
"Belum... Masih nunggu giliran"
" Mmm... Jangan grogi ya, yakin aja... InsyaAllah lancar" feri mencoba menyemangatiku"Iya, makasii yaaa..."
Percakapan kami tak begitu lama, mungkin karna tadi malam dia sudah menelpon ...
Tak lama setelah menutup telpon akhirnya giliranku tiba, aku masuk keruangan itu dengan langkah percaya diri.
Sekilas kuperhatikan ruangan itu cukup luas, dibalik meja panjang duduk sekitar 5 orang yang menghadap kesebuah kursi agak jauh didepannya.
Aku berdiri tepat didepan kursi itu, aku menunggu dipersilahkan duduk... Mataku mencoba menatap satu persatu wajah di depanku.
Alangkah terkejutnya aku... sampai sampai bumi terasa oleng, ketika mataku bertemu dengan sesosok pria yang sudah lama tidak kulihat dan kudengar lagi kabarnya..."ustad Abdi"
Pikiranku tiba tiba kacau, jantungku bergetar...aku seperti ingin lari dari sana. Kutahan semua gejolak yang berkecamuk di hati dan pikiranku kucoba menahan diri, berzikir didalam hati.
"Silahkan duduk..." Seseorang mempersilahkanku
Aku menekan keras perasaan tak karuan yang dari tadi mengacaukanku, ku jawab perlahan semua pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Sampai giliran ustad Abdi yang bertanya
Kulihat matanya sendu sesekali dia menunduk dan meghela nafas, cukup lama dia diam sampai-sampai semua orang disana menatapnya... Dia membolak balikan kertas yang ada di hadapannya, aku tak tau pasti apa yang ada difikirannya.
"Kapan anda kembali dari madinah?" Tiba tiba pertanyaan itu meluncur dari mulutnya
Orang orang terlihat agak heran,
"Maaf Bapak-Ibu, sebenarnya Hafsah ini mahasiswi saya dulu waktu di Riau" jelasnya dan semua orang mengangguk"Sudah dua bulan Ustad" jawabku setenang mungkin.
Dan Ustad Abdi yang raut wajahnya sudah kembali seperti biasa, dia mulai menanyaiku dengan serius berbagai hal tentang ilmu fiqih, hadist dan sebagainya.
Akupun menjawab dengan tenang berdasarkan ilmu yang kupelajari.
Akhirnya wawancara selesai aku dipersilahkan meninggalkan ruangan.
Diluar aku duduk disebuah bangku dibawah pohon, aku masing tak habis fikir kenapa ustad abdi disini...tanpa sadar pikiranku kembali terbayang tentang kejadian beberapa tahun lalu, tentang kami dahulu dan tak terasa air mataku menetes.
![](https://img.wattpad.com/cover/139071372-288-k497456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati
SpiritualSiapa yang ingin menjadi yang kedua? apalagi jika kamu bisa memilih untuk menjadi yang pertama... bahkan jadi satu satunya. tapi bagaimana jika hatimu lebih pengalah dari akalmu? hatimu lebih lemah dari egomu? hatimu lebih memilih sakit dari pada p...