19 September 2015
Seorang pria tampan memakai sweater abu - abu dipadukan dengan jeans warna navy sedang berjalan sambil bersenandung.
Tak lama, senyumannya mengembang ketika ia melihat seseorang yang amat dicintainya sedang duduk di bangku panjat bercat putih sambil asyik berkutat dengan handponenya.
"Sudah menunggu lama?" Tanya namja jangkung itu.
Yeoja cantik itu menoleh dan mengalihkan pandangannya pandangannya pada pria yang sudah mengisi hari - harinya selama lima tahun ini.
"Ah.. tidak"
"Ehm.. kenapa kamu menyuruhku kesini? Ada apa?"
"Oh iya.. kata eommaku acara pernikahan kita akan dilangsungkan minggu depan.." ucapnya bahagia.
"minggu depan?"
"Iya.. apa kau senang?"
"Ehmm.. bagaimana yaa?" Ucap namja itu mencoba menggoda yeoja cantik disebelahnya.
Bibir yeoja itu pun mengerucut sebal. Namja itu terkekeh gemas dengan tingkah kekasihnya itu.
"Aigoo.. ternyata pacarku sedang marah sekarang.." sambil menoel - noel pipi kekasihnya itu.
"Berisik!"
"Ehm.. ngomong - ngomong sebentar lagi namamu akan berganti menjadi Park Somi .. indah sekali yaa"
Yeoja yang bernama Somi itu memalingkan wajahnya.
"Park Chanyeol dan Park Somi.. wahh cocok sekali kedengarannya" ucapnya lagi.
Somi tidak dapat lagi menahan rasa senangnya, ia pun langsung memeluk Chanyeol erat.
"Ah.. rasanya mimpi, aku sangat bahagia" kata Somi lirih
"Aku juga" membalas pelukan Somi tak kalah erat.
"Saranghae" katanya lagi.
"Nado" ucap Somi dipelukan Chanyeol.
Satu hari sebelum pernikahan..
26 September 2018Dua orang kekasih sedang berada di mobil, mereka baru saja berada di toko perhiasan, untuk memilih cincin yang akan di pakai besok.
"Cincinnya sangat indah.. aku menyukainya" ucap Somi sambil menatap Cincin berwarna silver bertuliskan C&S itu.
Chanyeol hanya tersenyum mendengarnya.
Ia tidak percaya, besok adalah hari dimana perjalanan kisah cinta mereka yang sebenarnya akan dimulai.
Tak sadar, ketika ia sedang sibuk melamun, sesuatu pun terjadi.
"Chagiyaa!" Pekik Somi.
Brakkk........
Ia menambrak truk di depannya. Dengan sangat keras.
Tak lama, Ia pun tersadar, kepalanya berdenyut nyeri.
Chanyeol pun langsung mencari bagaimana keadaan kekasihnya.
Somi tak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.
Chanyeol panik, lalu mendekapnya dengan sangat erat, takut kehilangan.
"Chagiyaa.. bangunlah.. aku disini" lirihnya.
Tanpa menunggu waktu lama ia mencoba membuka pintu mobil yang rusak itu.
Sudah beberapa menit berlalu akhirnya pintu itu berhasil terbuka, ia langsung menggendong Somi menuju rumah sakit.
"Bertahanlah"
Butuh waktu satu jam untuk Chanyeol menunggu kabar Somi yang sedang ditangani dokter.
Sedangkan Chanyeol hanya mendapat luka kecil pada wajahnya.
Dokter pun keluar."Sebelumnya saya ingin meminta maaf"
"Ada apa dok?" Tanyanya heran.
"Pasien..."
"Ada apa dengan Somi?" Potongnya ingin tahu.
"She has died"
Bagai petir disiang bolong, ia sangat terkejut.
Seluruh syaraf - syarafnya seakan mati rasa, ia lemah sekarang, ia tidak dapat lagi menopang tubuhnya, ia ambruk di atas lantai dingin rumah sakit.
"Tidak mungkin" lirihnya.
Dadanya sesak, air mata itu keluar tanpa seizin empunya, mengalir di kedua pipi itu dengan mulus.
"Seseorang yang ia sangat cintai.....
Seseorang yang telah ia masukan ke dalam hati yang paling dalam.....
Seseorang yang telah mengisi hari - harinya......
Seseorang yang telah mewarnai hidupnya.....
Seseorang yang telah menjadi bagian dari hidupnya......
Yang sekarang dengan mudahnya pergi meninggalkannya"
dan ini semua karena kesalahan dirinya.
Ia terus menyalahkan dirinya sendiri.
Di hari pemakaman...
27 September 2015Chanyeol memakai baju serba hitam, tudik lupa dengan garis hitam yang terlihat di kedua mata kosong itu.
Ia menerawang jauh. Memikirkan bagaimana ia bisa hidup tanpa wanita yang telah dicintainya setengah mati.
"Mianhae chagiya.. karena kecerobohanku, kamu pergi dariku.. dan aku juga telah merenggut hidupmu.. mianhae"
Ia terus saja mengucapkan kata maaf, seperti tak ada lagi kata yang dapat ia lontarkan selain kata itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sejak saat itu Chanyeol pun berubah, ia bukan lagi pemuda periang dan cerewet seperti dulu, melainkan pemuda yang memiliki hati sekeras batu dan tingkahnya sedingin es.
Orang tuanya sangat sedih melihat perubahan pada diri Chanyeol, segala cara pun telah mereka lakukan dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjodohkan anak semata wayangnya itu dengan Irene.
Mereka berharap setelah pernikahan ini, Chanyeol dapat kembali seperti dulu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Annyeong yeoreobun.... gimana? Udah tahukan penyebab Chanyeol punya sikap kayak gitu? Jangan lupa terus baca dan vote yaa byee😍😍
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Human Is Mine {CHANYEOL - IRENE}
FanfictionMenceritakan Seorang Bae Irene yang dijodohkan dengan Park Chanyeol, manusia dengan perilaku persis seperti es.. -dingin dan tidak berperasaan- Sanggupkah Irene merubah chanyeol? "Kenapa sih gw harus nikah sama manusia es kayak dia" Cast** Park C...