I Lose You (END)

1.2K 61 4
                                    

"Maafkan aku Irene.. aku harus pergi"

"Jaga dirimu" Chanyeol, pemuda yang Irene cintai tersenyum tulus kepadanya.

Mata cantik itu perlahan terbuka.

"Chanyeol.. mianhae, jangan tinggalkan aku!" Kalimat pertama yang dapat Irene katakan, kalimat yang menyiratkan rasa sakit yang amat sangat.

Kalimat yang ada di mimpinya kembali terngiang, Irene langsung bangkit dari tidurnya, mencari dimana ruangan yang terdapat Chanyeol di dalamnya.

Ia berjalan dengan tergesa, wajahnya panik.

"Ruang 9" Gumamnya.

Tak lama, Irene pun menemukannya, dengan cepat ia membuka ruangan itu.

Matanya membola, seluruh tubuh suaminya tertutup kain putih.

"Ada apa ini?"monolognya dalam hati.

Irene menghampiri tubuh lemah suaminya.

Ia membuka kain penutup itu.

Air matanya tidak dapat terbendung lagi.

"Impossible" Lirihnya.

Cairan putih kembali membasahi pipi pucat itu, sudah tidak terhitung berapa kali ia menangis.

"Tidak! Dia tidak mungkin meninggalkanku sendiri.. dia sangat mencintaiku! Hiks.. hiks"

Tangannya bergetar hebat dengan perlahan menyentuh permukaan wajah Chanyeol.

"Bangunlah sayang! Bogoshipeo.. Neomu Bogoshipeo"

Tidak berhenti disitu, Irene menggoyang - goyangkan badan Chanyeol dengan tidak sabar, mencoba untuk membangunkannya.

Nasi sudah jadi bubur, takdir tidak akan berubah. Berkali - kali ia berusaha tapi tak kunjung membuahkan hasil.

"Hahaha.. kau pasti bercanda!" Irene tertawa, ia seperti orang gila saat ini.

"Cepat bangun! Apa kau tidak lelah.. aku tidak mau bermain sekarang"

"Ayo kita pulang aku tidak tahan dengan bau obat"

Irene menatap lamat pemuda yang ia cintai setengah mati itu. Seketika ia sadar semuanya telah berakhir.

Badannya lemas, tulang - tulangnya seakan mati rasa, mati semati - matinya.

"Inikah perasaan seseorang yang kehilangan orang yang dicintainya?"

Mata hitam nan sembab karena selalu menangis itu menerawang jauh, membayangkan bagaimana bisa ia hidup tanpa Chanyeol, bagaimana bisa ia membayangkan kehidupan yang indah tanpa suami tampannya ini.

Ia memegang perut datarnya itu, perut yang kini terisi dengan makhluk kecil yang belum berbentuk.

Satu bulan lalu, malam ketika besoknya akan terjadi insiden buruk, ia mengecek keanehan yang beberapa hari ini mengganggunya menggunakan test pack, dan benda itu menunjukan bahwa Irene positif hamil. Ia sangat senang sekali waktu itu, ia berniat mengatakan pada suaminya ketika sudah sebulan kehamilan.

Dengan sekejap semuanya sirna, keinginannya memiliki keluarga kecil bersama Chanyeol, melihat Chanyeol bahagia karena hal ini, mendapatkan kasih sayang yang lebih seperti kebanyakan ibu - ibu hamil lainnya.

Semuanya sudah tidak berarti lagi bagi Irene, hanya rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Bagai di tusuk seribu benda yang paling tajam di dunia. Hidupnya sudah berakhir bersama dengan kepergian Chanyeol.

"Maafkan kami.. suami nyonya telah meninggal dunia, kami harus memasukkannya keruang autopsi" Ucap dokter Seokjin yang baru masuk keruangan itu bersama dua suster lainnya.























The Cold Human Is Mine {CHANYEOL - IRENE} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang