Tumben?

1.5K 131 6
                                    

Irene POV

Aku memasuki kamar dengan gontai, karena bekerja seharian rasanya tulang-tulangku remuk.

Inilah pekerjaanku sehari-hari, tapi aku sangat menikmatinya, dengan sibuk bekerja, aku merasa beban yang aku rasakan terasa ringan dan hidup sangat menyenangkan.

Bercanda, mengobrol dan makan bersama teman-teman, membuatku nyaman, itu juga salah satu alasan mengapa aku tidak mau berhenti bekerja.

Aku menaruh tas selempangku, di nakas dekat tempat tidur berukuran king size dan di seprai dengan warna hijau pastel yang lembut itu.

Aku langsung merebahkan diriku di kasur, sangat lelah sampai-sampai tidak ada niatan sekedar untuk mencuci muka yang sudah kotor akibat polusi udara yang menempel.

Tidak terhitung satu jam, ketukan pintu menggangu kegiatan tidurku, aku berdecak malas.

"ck..siapa sih? Ganggu orang aja" gerutuku sambil turun dari kasur untuk berjalan ke bawah membukakan pintu, karena memang kamarku berada di lantai 2.

Pintu pun terbuka, moodku yang sudah buruk tiba-tiba semakin buruk karena melihat orang yang sedang berdiri di ambang pintu dengan tatapan datar seperti biasanya.

Aku hanya bisa menghela nafas, malas dengan keadaan yang terjadi selama seminggu ini klise dan canggung

Rasa ngantukku jadi hilang begitu saja, ku putuskan untuk menonton tv saja.

Lima belas menit sudah berlalu, aku hanya bisa menatap layar persegi itu dengan jengah.

Tok... Tok... Tok..

Ketukan pintu kembali berbunyi.

"siapa lagi sih?" sambil melangkah malas, untuk membukakan pintu.

Menampilkan seorang laki-laki yang memakai baju seragam yang bertuliskan p*zza h*t.

"Ini pesanannya mbak" Ucapnya sambil memberikanku benda kotak yang didalamnya terdapat makanan yang berasal dari negara lezatos itu.

Aku mengerenyit sebentar, tapi tak lama, aku langsung mengambilnya.

"ehm.. Ini siapa yang mesen ya?"

"oh.. Pak Chanyeol yang mesen mbak"

"Ehm.. oke"

Petugas delivery itu sudah pergi menggunakan motor Vespanya itu.

Aku langsung menutup pintu, memikirkan kemungkinan yang terjadi.

"ah.. Pasti dia beli buat sendiri" pikirku.

"sunbae! Pesananmu sudah sampai" teriakku.

Author POV

Tak lama Chanyeol pun keluar dengan memakai baju piama berwarna coklat dengan motif kotak - kotak itu.

Ia mengambilnya dan duduk di sofa setelah menaruh pizza itu.

Tak lama kemudian.

"Duduklah!" Perintahnya.

"A-aku" ucap Irene gugup.

Chanyeol menjawabnya hanya dengan mengangkat kedua alisnya mengiyakan.

"Baiklah"

Aku pun langsung duduk didekatnya dengan perasaan canggung.

Tanpa basa - basi Chanyeol menyodorkan pizza itu kepada Irene.

Irene pun menatap Chanyeol dengan heran.

"Untukmu" ucapnya singkat.

"Hah?"

"Makanlah!" sambil beranjak dari duduknya menuju kamar, meninggalkan Irene yang bingung itu.

Ia pun tersadar. "Kesambet apa dia? Tumben ngasih makanan"

Tak butuh waktu lama, Irene pun sudah menghabiskan makanan bundar itu dengan lahap.

"Uhh... kenyangnya"

Ia tak tahu, kalau sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan aktifitasnya dengan senyuman yang nyaris tidak terlihat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

Iam back... maaf yaa udh lama gak update, soalnya Hp aku rusak,, gimana ceritanya?? Btw dont fotget to tap icon star yaa annyeong😍😍

- author

The Cold Human Is Mine {CHANYEOL - IRENE} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang