Ini adalah part special Alisha sama Rafi. Part ini adalah time nya mereka berdua. Jadi biarkanlah mereka berbahagia, haha.
°°°°°°°
Gue sama Rafi pun tiba di Restoran yang gak terlalu jauh dari taman tadi. Gue dan Rafi pun masuk ke dalam restoran itu. Kita sekarang duduk di meja no 6.
"Mau pesan apa?" tanya waitress yang datang ke meja gue dan Rafi.
Rafi menatap gue. "Mau makan apa?"
Gue pun membuka buku menu. "Spaghetti sama jus lemon aja."
Rafi pun mengangguk. "Spaghetti 2 sama jus lemon 2 mba."
"Oke, 10 menit lagi sampai." ucap waitress itu lalu pergi.
Sebenernya gue pengen cerita ke Rafi tentang masalah permainan itu. Tapi kayaknya ini bukan waktu yang pas.
"Kenapa Sa?" ucap Rafi menghentikan pemikiran gue.
Gue menggeleng. "Enggak, gak apa-apa."
"Yakin?"
"Hem aku cuman mau bilang, besok aku mau ke villa sahabat aku. Kamu mau ikut gak?" ucap gue untuk mengalihkan pembicaraan.
"Kayak nya besok aku bakal nemenin papah ke Bandung, katanya ada pameran barang antik. Maaf ya aku gak bisa ikut."
Gue mengangguk. "Iya, gak apa-apa."
Lalu, datanglah pesanan kita tadi. Diletakkannya dimeja 2 spaghetti dan 2 jus lemon. Gue pun langsung memakan makanan itu. Kenapa suasananya jadi canggung gini sih? Gak biasanya gue gini.
"Laper Sa?" tanya Rafi yang membuat gue memberhentikan aktivitas makan gue.
Gue hanya nyengir.
"Kamu lucu Sa." ucap Rafi.
Hah? Lucu? Baru nyadar ya kalo gue lucu, haha.
Gue pun kembali memakan spaghetti itu sampai habis. Gue pun meminum jus lemonnya.
"Sa, mau pulang jam berapa?" tanya Rafi.
"Terserah kamu."
"Kenapa terserah aku?"
"Karna jam berapa pun aku balik, pasti gak akan di tanyain sama mamah." ucap gue santai.
"Aku pengen tau kisah hidup kamu." ucap Rafi.
"Yakin? Aku juga pengen denger kisah hidup kamu."
"Tapi aku pengen dulu denger cerita kamu."
"Kamu dulu aja." ucap gue.
"Aku terlahir dari mami yang gila Fashion sama papah yang gila barang antik. Kamu tau? Jadi anak tunggal membuat aku sering dimanja. Apa yang aku mau pasti di turuti. Termasuk mobil mobil yang aku rusak. Eh ralat, maksudnya yang mantanku rusak. Jadi anak nakal di sekolah, keluar masuk clubbing, dan jadi most wanted juga di sekolah" jelas Rafi.
"Cuman segitu?" tanya gue.
"Panjang sih."
"Ceritain tentang kamu saat tau bakal di jodohin sama aku, sampe kita beneran pacaran kayak gini." pinta gue.
"Cerita versi bohong atau versi jujur?" tanya Rafi. Pertanyaan konyol tau gak?!
"Cerita jujur lah Rafi sayang, eh-" dengan refleks gue menutup mulut gue. Gila tadi gue bilang apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Becomes Good Girl
Teen Fiction[SEDANG REVISI BESAR BESARAN, JANGAN DI BACA DULU! KALAU PENASARAN SILAHKAN SIMPAN DULU DI READING LIST KALIAN~thnks for attention my story] NOTE : CERITA BAKAL LUMAYAN BANYAK BERUBAH TAPI MASIH DALAM SATU GARIS BESAR MASALAH YG SAMA. WARNING! SLOW...