46.

558 55 4
                                    

Let's vote!












Yoyo tertunduk lemas di taman rumah sakit.

Di satu sisi dia sangat senang bahwa soora sudah sadar dan baik-baik saja. Tapi, di sisi lain dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa sang wanitanya benar-benar melupakannya.

"Hrrggghhh" yoyo mengacak rambutnya dengan sangat marah.

Dia membenamkan wajahnya di permukaan tangannya. Benar-benar lemas. Dan dia hanya termenung.

"YOYO!!!!" teriak sera dari arah pintu masuk taman sambil berlari.

Yoyo tidak menggubris sama sekali. Yoyo tau, sera pasti hanya menanyakan apakah dirinya baik-baik saja. Klasik.

"Heughhh heughhhh i... I.. Itu..  Kak.. Heuhhgg .. Kak.. Soora" sambil mengatur nafasnya yang sulit, sera berusaha memberitahu kabar ini.

Setelah sera mengucapkan nama soora. Yoyo langsung mengangkat kepalanya.

"Kenapa soora?" tanya yoyo lesuh.

"Dia nanyain lo" kata sera sambil memegang perutnya karena kesulitan bernafas.

"Nanyain gue? Dia aja gak inget gue"

"Ingatan dia emang lumpuh sementara, tapi sekarang dia inget lo! Dia nyariin lo!"

Tanpa membalas sera, yoyo langsung berlari untuk menemui soora.

~~~

Sesampainya di depan pintu ruangan soora dia terdiam dan sedikit ragu.

Yoyo membuka pintu pelan-pelan dan dia ketakutan dengan wanitanya.

Apa benar soora mengingatnya?

Dia berjalan perlahan, mendekati soora.

"Yoyo?" ucap soora pelan.

Yoyo tersentak. Baru saja soora benar-benar menyebut namanya.

"Kamu inget aku ra?" tanya yoyo meyakinkan.

Soora tersenyum dan mengangguk pelan.

-
-
-
-
-

Beberapa menit yang lalu

Jinan, sera, dokter dan perawat masuk ke ruangan soora.

Sera menarik ujung baju jinan "yoyo kenapa?"

"Mungkin dia shock.. Lo tenang aja" kata jinan sambil tersenyum.

Dokter dan perawat sedang memeriksa keadaan soora. Saat ini soora diberi obat tidur sebentar karena ada sedikit masalah pada saraf otaknya.

"Karena ada sedikit kerusakan saraf otak.. Dia akan mengalami amnesia sementara.. Mungkin saja orang yang banyak kenangan bersamanya akan sulit untuk diingat olehnya" ucap dokter menjelaskan.

"Amnesia? Tapi cuma sementara kan dok?" tanya sera khawatir.

"Huffttt.. Mungkin ini alasan yoyo tadi lari" gumam jinan.

Sera menengok ke arah jinan "maksud lo kak soora gak inget yoyo?"

"Mmm.. Mmungg.. Mmunngkin" kata jinan terbata sambil menggangguk ragu.

"Yasudah saya permisi dulu.. Obat biusnya akan abis dalam waktu 8 menit.. Mungkin sebentar lagi dia akan sadar.. Harap di dampingi yaa" kata dokter kemudian meninggalkan ruangan.

Sera terduduk di kursi samping ranjang. Dia senang soora sudah sadar. Tapi satu sisi dia khawatir. Apakah soora akan sulit mengingat dirinya.

"Lo gak usah takut" jinan mengambil kursi lainnya dan duduk di samping sera.

"Tapi gue udah terlanjur takut" dengan tatapan kosong dan mata berkaca-kaca sera terus menunjukkan ke khawatiran dirinya.

Jinan mengambil tangan sera dan mengelus punggung tangan sera lembut "lo gak usah khawatir yaa"

"Gue bakal ada di samping lo terus" lanjut jinan.

Sera benar-benar tidak bisa menahan air matanya. Dia menangis sejadi-jadinya di depan jinan.

Dengan otomatis tubuh jinan memeluk tubuh sera. Jinan mengelus rambut sera lembut untuk menenangkan "nangis yang kenceng ra.. Gapapa biar lo lega.. Tumpahin semuanya hari ini.. Gue yakin lo pasti memendam sesuatu udah lama"

Karena jinan berkata seperti itu, benar saja tangisan sera makin keras. Dan jinan makin erat memeluk sera.

Tiba-tiba ada gerakan dari tubuh soora. Jari-jarinya mulai bereaksi.

Sera melepaskan pelukannya dan menyambar tangan soora kemudian digenggamnya.

"Kak...." panggil sera lirih.

"Kak ini sera kak"

"Kakak inget sama sera kan?"

Perlahan mata soora mulai terbuka. Dan soora tersenyum saat melihat adik manisnya itu.

"Kakak inget sera?" tanya sera sekali lagi.

Soora mengangguk dengan lemah.

"Kalo gue? Lo inget gak?" tanya jinan ragu.

Lagi-lagi soora menganggukkan kepalanya.

Jinan dan sera benar-benar lega. Ingatan soora sepertinya baik-baik saja.

Sepersekian detik tiba-tiba sera terlintas ingin menanyakan sesuatu.

"Kak soora inget yoyo?" tanya sera ragu-ragu.

Raut wajah soora tiba-tiba berubah. Dia seperti berusaha mengingat nama itu. Seperti tidak asing. Dia memejamkan matanya dan memutar kembali kenangan apa yang terlintas.
















"Yoyo?" ucap soora tiba-tiba.

"Dimana dia?" lanjut soora.

"Lo inget yoyo?" tanya jinan seru.

"Iya" jawab soora singkat.

"Biar gue yang panggil yoyo" kata sera dan langsung berlari keluar ruangan itu.





Tbc.

LOST ❌ syh {Song Yunhyeong} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang