1. Dokter gila🌟

10.2K 820 88
                                    

Bab.1
Dokter gila

Hari sudah larut saat Zia sampai di tempat tinggal temannya. Dia berharap teman semasa kuliah dan kerja ini masih mau menolongnya mencari kamar kos atau kontrakan. Sore tadi dia pergi terburu-buru tanpa menyiapkan tempat yang bisa dia tuju. Setelah menarik beberapa ratus ribu di mesin ATM, Zia mencari taksi untuk mengantarkannya ke rumah sang teman. Dia lelah dan sudah tidak sanggup berjalan kaki.

Tok ... tok ... tok ....

"Assalamualaikum."

Dia mengetuk pintu rumah kecil yang dia ingat adalah rumah kontrakan temannya. Semoga saja dia belum pindah.

"Sebentar!" Terdengar jawaban dari dalam rumah. Zia menunggu dengan gelisah karena sejak pagi dia belum menyentuh makanan. Pagi tadi saat dia akan sarapan, dia mendengar kata-kata satpam dan menunggu Damar pulang untuk menanyakan perihal anak Mela. Ternyata kata-kata satpam dan pembantu yang dia dengar benar. Terbukti sudah karena saat sore harinya Damar kembali, bukan kabar baik yang dia dapatkan malah kata talak. Sekarang tubuhnya terasa lelah, bukan hanya lelah tubuhnya jiwa pun terasa benar-benar tak berdaya.

Setelah semua kesakitan itu matanya terasa berat dan mengganjal karena menuntut istirahat. Mungkin sudah mulai bengkak karena sejak dari rumah Damar dia menangis tiada henti.

Clkk!

Pintu terbuka sedikit. Sosok seorang wanita yang dia kenal tampak menatapnya aneh. Mengamati Zia dari atas ke bawah. Mungkin dia heran karena mendapati Zia yang bertamu malam-malam.

Zia mulai merasa tidak nyaman diamati sedemikian dan tidak disapa sedikitpun.

"Heny."

"Lo Kenzia?"

"Iya, Hen."

"Lo ngapain di depan rumah gue malam-malam begini. Penampilan lo juga udah kaya gelandangan."

"Em ... Hen, aku bisa minta tolong nggak, Hen."

"Kenapa?" tanya Heni tampak malas.

"Aku-aku cerai sama Mas Damar ...."

"Hah?! Lo gila?!" Belum selesai Zia berkata, Heny buru-buru menyahuti.
"Laki kaya raya kayak Damar lo cerai? Waras, lo?"

"Hen ... itu juga bukan keinginan aku. Aku ...."

"Tunggu-tunggu ... lo cerai dari laki lo, terus lo sekarang mau nyusahin gue gitu?"

"Bukan. Aku cuma mau minta tolong kamu tahu nggak kontrakan yang murah?"

"Malam-malam gini mana ada. Emang lo nggak dapat harta gono-gini dari mantan lo itu?"

Zia menggeleng. "Atau aku minta tolong buat menampung aku satu malam aja. Besok aku bakal cari kontrakan."

"Yah, Zi." Heni mendesah. "Lo tahu hidup gue udah susah. Lo mau nambah susah?"

"Satu malam aja, Hen."

"Bilangnya satu malam, nanti keenakan jadi bermalam-malam. Sorry ya, Zi ... Gue nggak bisa bantu lo. Coba aja lo ke pangkalan depan komplek. Mungkin aja ada om-om yang bersedia ngasih rumah buat lo. Secara lo itu cantik meskipun sekarang gendut. Buktinya Damar sampai nikahin lo meskipun akhirnya dicerai juga."

Wajah Zia terasa panas. Meminta tolong pada orang bukanlah pribadi Zia. Seorang interover sepertinya sangat sulit meminta pada orang lain. Dia terpaksa. Dan saat ditolak dengan tidak bersahabat seperti ini,rasa malunya menggelegak. Membuat tubuhnya bergetar dan wajah memanas.

"Kalau memang kamu nggak bisa bantu, tolonglah kamu jangan ngasih masukan yang memojokkan. Aku juga nggak ingin jadi janda sampai nyusahin kamu. Ya udahlah, Hen aku pergi aja. Makasih."

Cintai Aku (Tamat/ Pdf-ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang