15. Mantan Mertua 🌟

11.8K 1.1K 158
                                    

Bab.15
Mantan mertua

Di keramaian pesta sederhana akad nikah Vaga, semua anggota keluarga yang hadir nampak ikut bahagia. Mereka bercengkrama dengan suasana ceria dan bersemangat.

Bersemangat menggoda pasangan baru di keluarga mereka.

"Om Vaga kok nikah lagi, kan udah tua?" Celoteh Derrecia membuat beberapa orang di sekeliling mereka tertawa lepas.

"Emang kenapa?" tanya Vaga songong. "Suka-suka Om dong. Kok kamu ikutan ribut kayak papa kamu itu?"

"Papa Cia nggak ribut!" Bocah kecil itu berkacak pinggang galak mendengar papanya dihina. Bocah kecil itu selalu kesal karena ayahnya yang sering dinistakan oleh keluarga sendiri.

"Nggak ribut, tapi bikin rusuh," tambah Maxy memanasi Cia.

Cia semakin cemberut dan melotot tak terima.

Sendangkan Vaga dan Maxy nampak semakin senang mengerjai bocah itu.

"Nggak rusuh. Papa Cia nggak rusuh!" belanya lagi.

"Tapi songong." Xavee tak mau ketinggalan.

Mata bulat itu kini nampak berkaca-kaca.

"Ck, anak gue dibikin mewek terus ini. Apa salah Derby ya Allah," ratap sang papa bocah itu berlebihan. Beberapa dari mereka mencibir Derby melihat tingkah papa muda itu.

Derby bersiap membuka lengannya, agar sang baby girlnya bisa memeluknya. Bocah kecil itu pun dengan sekuat tenaga berlari kearah ketiga pengganggu suasana hatinya dan menginjak kaki-kaki para penjahat itu untuk kemudian dia berlari ke pelukan sang Papa.

"Auchhh."

"Aduh."

"Awww. Gila, kecil-kecil tenaga monster."

"Hei ... mulutnya ya dijaga. Anak gue nanti terkontaminasi sama omongan sampah lo." Sang papa bocah itu mendelik dan membawa anaknya pergi menjauh dari para perusuh, dia tidak sadar jika dirinya juga adalah perusuh.

Di sisi lain Vaga terkekeh melihat wajah Cia yang memerah menggemaskan itu. Ah..andai anaknya hidup, pasti sekarang anaknya sedang mengusili bocah cengeng itu. Hff ... tak perlu disesali, semua sudah terlewat. Kini dia akan berusaha membentuk keluarga dengan Zia. Wanita yang beberapa bulan ini tinggal bersamanya.

"Kak Zia cantik ya, Bang." Maxy memuji kakak iparnya yang baru saja keluar dari kamar untuk berganti kebaya.

Vaga menoleh cepat, menatap wajah wanita di ujung tangga itu tanpa berkedip. Jika saat akad tadi dia memakai kebaya berwarna putih, dan nampak innocent. Sekarang wanita yang kini sudah menjadi istrinya itu mengenakan kebaya berwarna biru yang cantik sekali dan nampak anggun layaknya seorang putri.

Sial. Kenapa Mommy membolehkan Zia mengenakan baju secantik itu.

Sial! Sial! Sial!!

"Ngeces ternyata. Gue kira pingsan." Celetuk Maxy saat tak ada tanggapan dari Vaga. Clyde yang ada disana juga hanya diam tanpa mau menggoda kakaknya. Berbeda dengan Maxy yang sejak lahir tidak mau tenang.

"Lo bisa diem, nggak?" tanya Vaga melotot.

Maxy pun langsung bungkam begitu mendapatkan delikan tajam dari Vaga.

***

Dania yang sangat penasaran dengan suasana pesta ala orang kaya raya negeri ini pun ikut berbaur dengan para tamu bersama Asmi. Selepas dia memastikan anak buahnya bisa menyelesaikan pekerjaan mereka, dia mencari Asmi yang telah berjanji akan mengenalkannya dengan para orang kaya itu.

Cintai Aku (Tamat/ Pdf-ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang