14. Akad🌟

9.4K 953 137
                                    

Bab.14
Akad

Alika maju dan menyentuh bahu Zia, meyakinkan pendengarannya. "Kenapa, Zia?"

"Zia ... Zia ...," Dia meremas-remas jemarinya gelisah. Pikiran penghianat Damar membuat dia tak sadar mengeluarkan air matanya. Rasa sakit yang dia rasakan ketika akhirnya Pamela berhasil hamil juga terasa baru saja terjadi. Padahal hal itu sudah lima bulan berlalu.

Mungkin dulu usahanya salah mendapatkan keturunan secara cepat dengan jalan bayi tabung. Namun di saat dia kalut dan khawatir tidak bisa memberi keturunan pada Damar, dia menghalalkan jalan yang sebenarnya masih dipertentangkan. Ada ulama yang berpendapat jika bayi tabung sama saja dengan zina.

Tapi dia tak terima jika Damar dan Pamela benar-benar berzina. Bukan dengan proses dokter. Itu jelas-jelas menyalahi kesepakatan mereka pada awalnya.

Pun, ketika akhirnya dia mengetahui semua kenyataan yang menyakitkan. Adiknya merebut suaminya atas perintah mertuanya. Alangkah begitu 'baik hatinya' mereka pada Zia.

Alika meminta Baby dan Revan untuk keluar terlebih dulu agar dia bisa bicara dari hati ke hati, dengan pandangan mata. "Zia, Mommy tahu jika kamu pasti khawatir karena pernah gagal, Vaga juga pernah gagal dulu. Tapi hal itu bukanlah halangan untukmu mendapatkan hidup bahagia. Ingat Zia, tidak semua manusia itu sama. Jadi jangan sampai kamu menyamakan mantan suami kamu dan Vaga, karena semua orang tidak akan suka disama-samakan dengan orang lain yang berstatus mantan. Kalau Vaga sampai mengetahui kamu menyamakannya dengan mantan suami kamu, dia pasti kecewa dan marah."

"Zia nggak menyamakan mereka, Mom. Zia takut ... Zia ...,"

"Dengan kamu takut, berarti secara tidak langsung kamu menyamakan mereka. Seakan mereka adalah orang yang sama-sama jahat, sama-sama akan menyakiti, sama-sama akan mencampakkan kamu. Mommy ini yang mengandung dan melahirkan Vaga, Sayang. Mommy tahu bagaimana anak Mommy. Mommy tahu bagaimana dia selama ini. Percayalah, Vaga bukan laki-laki jahat yang akan membuat kamu menderita."

"Ta-tapi, Zia ... Zia tidak bisa punya anak, Mom."

"Kamu sudah dengar kan dari Vaga semalam, jika kamu tidak mandul kan, Nak? Setiap pasangan itu tidak semua langsung memiliki anak. Kamu lihat kan pemuda yang kemarin paling berisik? Itu anak kedua tante Early. Dia ada di kehamilan ke dua. Tante Early mengalami keguguran hingga sulit hamil. Namun mereka tidak putus asa hingga mereka sekarang memiliki dua orang putra." Ingat Alika pada Zia yang memang semalam mereka memeriksakan diri ke dokter kandungan.

"Rizqi dan jodoh manusia sudah ada ketetapannya. Kita hanya harus berusaha semaksimal mungkin dan setelah itu berpasrah diri pada Sang Maha Kuasa." ucap Alika lagi. "Kalaupun kalian belum diberi rizqi berupa anak, mungkin Tuhan ingin kalian lebih bersabar dan fokus pada diri kalian. Ada banyak jalan yang bisa kalian ambil jikalau Tuhan tidak memberikan kalian momongan. Mengangkat seorang anak atau beberapa anak, Vaga pasti tidak akan menolak."

Zia menatap wajah cantik wanita di depannya dengan mata berkaca-kaca. Mommy Alika benar. Kenapa dia seakan tidak mau bersyukur. Jikalau memang Vaga takdirnya yang sesungguhnya, Zia akan mencoba menjaga takdir itu hingga akhir. Dia tidak akan lagi mau mengalah pada wanita lain. Tidak lagi.

"Mom benar. Zia minta maaf kalau rasa ragu itu masih ada."

"Itu bukan salah kamu. Masa lalu memang kadang tidak semuanya indah dan ada saat di mana masa lalu membuat kita sulit bergerak maju. Tapi yakinlah, Vaga bukan masa depan yang suram untukmu."

Zia tersenyum di antara rasa harunya. Saat itulah dia mendengar suara pembawa acara yang membacakan susunan acara dan bersiap untuk memulai memimpin acara akad nikah pagi hari ini.

***

Dania tersenyum sumringah melihat para tamu dari kalangan atas menikmati hidangan yang berasal dari restoran anaknya. Sudah terbayang di kepalanya jika mereka puas, maka mereka akan datang ke restorannya. Dan semakin terkenallah  Selera Restaurant di kalangan atas.

"Maaf ya Jeng, mendadak sekali kemarin saya kasih kabar. Soalnya ada salah satu koki yang tiba-tiba berhalangan hadir," ujar seorang wanita yang Dania kenal sebagai istri manager Alexander Hotel. Hotel berbintang yang sudah tidak diragukan lagi kemewahan dan fasilitasnya.

"Ah, nggak apa-apa, Jeng. Lagian saya juga senang ini. Sekalian promosi."

"Benar. Jeng Dania tahu tidak, semua tamu yang hadir di sini semuanya orang kaya raya."

"Yang benar, Jeng?" Dania antusias.

"Iya, keluarga Alexander kan memang sudah terkenal. Ada Angelio Pratama beserta anak-anaknya yang sukses semua itu, belum lagi keluarga Yamazaki dan Davidson. Pokoknya merinding melihat seberapa kayanya mereka. Mungkin duitnya sudah tidak bisa dihitung," ucap teman arisannya menggebu-gebu.

Dania mengangguk. Dalam hati dia pun ingin bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya seperti mereka. Bisa dipastikan jika dia kan hidup makmur sampai tua. Tak perlu memikirkan uang yang pastinya akan mengalir terus tanpa henti.

"Udah dulu ya, Jeng. Acaranya mau dimulai. Saya mau mengecek semuanya. Kebetulan saya yang menangani masalah katering."

Dania mengangguk kembali. Memperhatikan punggung wanita yang dia kenal bernama Asmi itu. Matanya kemudian mengedar, memperhatikan kesibukan yang ada di dekatnya. Dia akan bergabung ke pesta sebentar lagi dan melihat sendiri bagaimana para kalangan jetset itu berpesta.

***

"Qobiltu nikachaha, wazawajtaha bi mahrin madzkur." (Saya terima nikahnya(si mempelai wanita) dengan mahar yang telah disebutkan). (Sumber: kitab minhajul muslim bab nikah. Sub bab:sighotul aqdi. Tulisan dr.Jabir al-jaza'iri versi asli bukan terjemahannya)

====================
NB: saya agak bingung sama tradisi orang Indonesia. Padahal sighoh aqdi di islam dalam b.arab itu simpel banget lho. (Nikachaha: nikah-(Nya) kata =>nya=sudah merujuk ke si mempelai wanita tanpa repot ngucapin nama. Zawajtaha : artinya juga nikah. Cuma diucapkan dua kali bersama nikah dan zawaj. Dalam b.arab hal kayak gini udah biasa. Dua kata yang punya arti sama di gabung dalam satu kalimat.

Jadi....aku selalu bingung kalau nulis singgoh akad nikah dalam b.indonesia. mungkin ada yang tahu alasannya katanya salah mengucap nama tiga kali, batal nikahnya? Jujur Membingungkan setiap baca novel atau lihat film indonesia yang bahas nikah . Dalam hati=>Kok ribet banget ..gitu. tuh simple b.arabnya.
========================

"Bagaimana, saksi. Sah?"

"Saaah!!!"

Serentak suara yang hadir mengudara. Memenuhi taman samping. Disusul do'a-do'a untuk kedua mempelai, mereka ucapkan. Berharap jika pernikahan ini membawa berkah dan rahmat.

"Selamat, Ga. Akhirnya nggak jomblo lagi." Derby merangkul Vaga begitu suara saksi dan orang-orang yang hadir mereda. Derby, Maxy dan beberapa saudara mereka dari Yamazaki dan Takesi mengerubungi Vaga memberi pelukan selamat membuat Vaga merasa risih dan gerah.

***

Cintai Aku (Tamat/ Pdf-ebook Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang