27.Nighmare?

2.1K 83 0
                                    

Ica tengah duduk didalam kamarnya menyaksikan melalui monitor kecil itu. Tampak laki-laki yang ia cintai sejak dulu tengah menjabat sang abi.

Setetes air mata jatuh kala janji suci terucap. Hingga tak berapa lama, suara ketukan pintu membuyarkanya. Ia membuka pintu kamarnya,namun ketika pintu dibuka, bukan sosok pangeran yang baru menghalalkannya yang kini di depannya. Melainkan dia adalah madunya.

Sosok itu via, sahabatnya sendiri. Via datang dengan mata yang sembab, lantas ia menarik kencang tangan ica dan membawanya ke taman belakang rumah.

Disana, ica di maki-maki, deretan kata yang tak pantas di dengar terucap dari mulut sahabatnya sendiri.

"Kamu harus tahu, jika ka fasya menikahimu karena kasian!" ucap via dengan diikuti tawa kencang.

Ica seperti tak mengenal sosok sahabatnya sendiri. Via seperti tak terkendali.

Hingga akhirnya sosok wanita datang memisahkan mereka. Ica pun dibuat bingung, lantaran sosok itu adalah umi nya.

"Ica, kenapa seperti ini? Kenapa kamu belum mengikhlaskan fasya nak? "

Uminya nampak sedih. Ica pun hanya bisa menangis sambil menutup mulutnya. Sementara itu, ketika via menjambak ica uminya diam saja.

"Umiiii... Tolong icaa mii... Miii"

"Neng ica.. Bangun neng..neng bangun"

"Astagfirullah "

Ica pum terbangun. Setelah dzuhur, ia tertidur di mushola rumahnya. Dan Mimpi tadi, ia tak mau semuanya terjadi. Apa maksud dari mimpi itu?

"Bik ina "

Bi ina adalah orang yang abinya katakan akan membantu pekerjaan rumah. Baru kemarin bi ina datang.

"Neng ica kunaon? Kok teriak-teriak, bibi teh nuju di dapur khawatir atuh neng"

Kata bi ina, dengan logat sundanya.

"Ah ngga bi, tadi ica mimpi buruk"

"Astagfirullah, mudah-mudahan ngga kejadiannya neng."

"Iya bi, aamiin"

Bi ina pun langsung pergi melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Sementara itu, ica membuka aplikasi whatsapp di handphonenya. Ada satu pesan masuk dari via.

"Assalamualaikum ca, boleh minta waktunya? "

"Wa'alaikumussalam, boleh vi. Memang kenapa? "

"Nanti kita bahas pas ketemu ya ca. Kita ketemu di tempat biasa yah? "

"Oke"

Ica pun segera melepas mukena yang masih ia pakai, dan kemudian bersiap.

"Bi ina, ica pergi dulu yaa. Ada urusan.assalamualaikum "

"Iya neng hati-hati. Wa'alaikumussalam"

Ica pergi ke tempat itu dengan menggunakan motor matic yang baru dibelikan oleh abinya.

Sesampainya disana, ia menemukan via duduk sendiri dengan wajah yang cemas.

"Assalamualaikum vi, ada apa?udah lama yah?"

"Waalaykumussalam. Ngga kok ca. Kita to the point aja ya ca"

Ica pun menunggu apa yang akan disampaikan sahabatnya itu.

"Ca, kamu maukan nikah sama ka Fasya? "

Seketik ucapan via membuat ica menganga tak percaya. Ia menjadi teringat mimpinya tadi. Ica merasa seperti dejavu.

"Astagfirullah "

"Aku serius ca. Aku mohon"

"Via. Maksud kamu apa? Aku yakin kamu pasti ngga akann Ridho jika harus berbagi suami. Lantas kenapa kamu meminta aku menjadi madumu? "

Ya, ica sebagai wanita merasa jika sangat sedikit perempuan yang ridho jika harus berbagi suami. Bahkan ica sendiri tak mau. Meski dalam islam tak ada yang salah dengan poligami, tapi ica ingin seperti bunda fathimah az-zahra yang menjadi satu-satunya untuk ali. Dan seperti bunda khodijah, yang semasa hidupnya tak pernah dipoligami.

"Ca.. Aku mohon, bantuin aku"

"Dokter memvonis aku tak akan bisa hamil ca. Aku kasihan pada ka fasya dan bunda. Mereka sangat menginginkan bayi dalam pernikahan kita"

"Via, apa masalah ini sudah kamu bicarakan dengan ka fasya? "tanya ica.

Via menghela nafas, lalu menggeleng.

"Vi, aku yakin akan ada solusi dibalik masalah ini. Jujur, aku tak mau jika harus berbagi. Aku ingin menjadi satu-satunya vi. Aku percaya, kamupun begitu"

Via tak mengelak, dalam hati ia pun membenarkan perkataan ica. Ia hanya tak mau jika harus menjadi istri yang tak berguna untuk fasya. Dalam pernikahan, bukankah anak sangat diharapkan? Lalu dia, tak bisa memberikan itu pada fasya.

"Vi, aku permisi dulu ya. Kamu bicarakan dulu semuanya sama kak fasya. Wassalamu'alaikum "

Ica pun pergi. Dalam pikirannya masih tentang percakapannya tadi. Hingga ica lengah, tak menyadari jika ada sebuah truk besar dari arah berlawanan. Ica akan menghindar, namun terlambat. Truk itu sudah menabraknya lebih dulu. Ica terpelanting hingga satu meter dari tempat kejadian.

Darah di tubuh ica mengalir dengan sangat banyak. Kini, banyak orang yang mengerumuninya hingga akhirnya ica dilarikan ke rumah sakit.
Salah seorang warga mengambil telepon ica untuk menghubungi keluarganya. Hingga nomor abi yang dipilih untuk ditelepon.

🌵🌵🌵🌵

Story Secret Love (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang