Bicara hati yang telah lama menanti.
Aku kuat hingga kini.
Bicara hati yang selalu dirundung pilu.
Aku bisa menahan hingga kini.
Bicara hati yang menahan cemburu.
Cukup sampai sini, aku tak sanggup.Hari ini akan diadakan perpisahan anggota Rohis kelas 12.Dikarenakan mereka akan segera melaksanakan ujian, jadi untuk kelas 12 akan Off.
Ica, sebagai Ketua rohis akhwat diminta untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sebagai sambutan, setelah ketua ikhwan selesai ica pun lantas maju untuk menyampaikan sambutan. Ketika didepan, ia tak sengaja melihat seseorang yang hingga kini ia kagumi. Ia pun langsung membuang pandangannya.
Selepas acara perpisahan tersebut, mereka bermushofahah. Sementara itu, ikhwan dan akhwat hanya menangkupkan tangannya di depan dada saja.
"Sukses ya ca, titip rohis. Istiqamah terus dalam menyebarkan kebaikan"seulas senyuman dari bibir ica, seakan menjadi pertanda mengiyakan ucapan fasya ketika bersalaman dengannya.
Memang semenjak ica tak membalas surat fasya, mereka jarang bertemu. Fasya seperti kecewa. Tak ada tanggapan baik tentang perasaanya dari ica, seolah perasaannya itu hanya seperti debu yang tak berarti.
"Ka fasya, sukses ya ka ujiannya semoga bisa mencapai impian ka fasya kedepannya. Ini buat ka fasya"Via menyerahkan sekotak kado pada fasya. Ica yang berada disebelah via pun hanya menahan nyeri ketika kembali mengingat sahabatnya menyukai fasya juga, ditambah senyum tak biasa dari fasya pada via.
"Aamiin, ya allah repot repot vi, jazakillah khoir ya.Sukses juga ya vi,istiqamah dirohisnya."
"Sip ka, insyaallah. Kan ada ica yang selalu ngingetin aku, ya kan ya"
"I. Ii.. Iya"ucap ica.
Acara selesai setelah shalat ashar,mereka pun hendak pulang.
"Vi titip ini dong.Aku mau ke toilet dulu"ica menyerahkan buku diarynya pada via.
"Aku tunggu disini ya, jangan lamaa"teriak via pada ica yang sudah pergi.
Sepeninggal ica, via melihat isi diary ica.
"Pantesan bawa diary, ternyata ica nulisin kata sambutannya disini. Jarang banget kan dia bawa diary "kata via sembari membuka halaman berikutnya.
"Via"belum sempat via membuka halaman selanjutnya, seseorang memanggil via. Diapun menyimpan diary ica di meja dekat ia duduk. Ia lantas menghampiri orang yang memanggilnya tadi.
"Tiaaa.. Tunggu dong kita kan searah pulangnya. Aku nungguin ica dulu "
"Tapi aku buru-buru vi, mening nanti chat ica aja bilang kamu pulang duluan sama aku. Soalnya nenek aku masuk rumah sakit"panik tia
''Innalillahi wa innailaihi raji'un. Ayok"tanpa pikir panjang via pun pergi bersama tia. Ia lupa jika buku diary ica tertinggal.
Sementara itu, seorang melihat buku tergeletak diatas meja, tetapi tak ada pemiliknya. Karena sekolah sepi, ia pun membawa diary tersebut untuk nanti diberikan pada sang pemilik.
"Halo, via kamu dimana? Aku nyari nyari"
"Maaf ca, aku duluan sama tia. Nenek tia masuk rumah sakit, kalo ngga ikut via nanti aku sendiri pulangnya. "
"Yah.. Terus diary aku mana"
Diseberang telepon, via menepuk jidatnya.
"Astagfirullah, aku lupa ketinggalan dimeja tempat aku duduk tadi ca"
"Ya allah.. Viaa,gimana dong takut ilang, tadi aku kesana ngga ada apa apa"
"Masa sih ca? Cek lagi coba "
"Udah.. Ngga ada vii. "
"Maaf dong caa, via ngga sengaja. Nanti via cariin deh.. Janji"
"Via makannya jangan teledor dong. Itu amanah loh vi"
"Maaf dong caa.. Maaf ya. "
"Iya"
💐💐💐💐💐
JADIKAN AL QURAN SEBAGAI BACAAN UTAMA
jangan lupa vote dan comment ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Secret Love (selesai)
EspiritualBukan kisah dua orang yang saling mencintai kemudian bersama dalam ikatan suci. Tapi ini adalah kisah dua insan yang saling mencintai, namun mereka harus bisa membuka hati. Untuk orang lain yang mencintainya dalam sunyi, menyebut namanya dalam sepi...