Chap 8

24 1 0
                                    

"Merindumu seperti mengedipkan mata yang tak butuh rencana.Jikalau rindu itu api,maka kamu pematiknya,memercikan ke udara lalu membakarku menjadi debu"
~Olivia Regina Adrista~

●●●●
Olivia Pov

Di pagi yang cerah,ditemani merdunya suara burung,aku terbangun.Dilihat matahari telah menunjukan jati dirinya terlihat kegelapan telah berganti menjadi cahaya.

Aku segera beranjak dari tidurku dan segera mandi dan memakai seragam.
Ku lirik jam dinding masih menunjukan pukul 06.00 Ini masih terlalu pagi.
Aku memilih untuk pergi ke kamar Fahri,berniat membangunkannya.

Aku mengetok pelan pintu kamar milik Fahri.Namun tidak ada jawaban dari sana,aku memilih untuk langsung masuk saja.

Aku duduk disamping ranjang miliknya,tanganku meraih iphone miliknya yang berada di atas meja nakas.
Iphone yang sama tipenya denganku namun berbeda warna.

Aku iseng melihat galeri miliknya namun galerinya membuat aku kaget
disana banyak sekali fotoku,dan mungkin fotoku lebih banyak dari foto foto Fahri.

Aku terkekeh pelan dan tersenyum melihat galeri nya.
Aku menyudahi aktivitas membongkar bongkar iphone nya.
Dan segera membangunkan nya untuk segera pergi ke sekolah.

Aku mencubit lengannya,itu cara paling ampuh membangunkan fahri dengan cepat.

"Aduh" Fahri meringis kesakitan.
Dia mengedip kedipkan matanya berulang ulang hingga dia rasa dia bisa melihat siapa yang sedang berada disamping nya ini.

"Iya sayang iyaa,skolah to?" ucapnya.
Dia memberikan tangannya padaku bermaksud agar aku membantunya untuk bangun.
Dengan cepatnya aku menarik tangannya hingga dia berdiri.

Aku menuntunya agar masuk kedalam kamar mandi,dan aku menunggu diluar.Tidak lama,hanya butuh waktu 10 menit dia berada dalam kamar mandi.
But,fahri adalah tipikal orang yang boros sabun.
Dia bisa menghabiskan sabun cairnya dalam sekali pakai,luar biasa bukan?

Dia keluar dari dalam kamar mandi,aku segera memberikan padanya seragam sekolah dan berlalu keluar.

"knpa mo kaluar?stay dsni sj lia kt bgnti" ucapnya dengan senyuman penggoda.

"Kita harap nga masih waras"jawabku

"Tidak ada kata waras saat so deng ngana" ucapnya sambil mengedipkan mata.

Aku tersenyum geli mendengar ucapannya.
Aku keluar dari kamarnya dan segera menutup pintu kamar fahri rapat rapat.

Dengan segera aku mengambil tas ransel berwarna abu abu pink milik ku dan segera masuk kedalam mobil yang didalam nya sudah ada Om rama yang menyetir Fahri yang duduk disamping Om Rama dan aku duduk di bangku kedua.

Kali ini,Fahri belum dibolehkan Tante Nanda untuk menyetir.
Entahlah aku malas mencari tahu apa penyebabnya.

Aku turun dari mobil dan berpamitan pada om Rama.
Fahri melambaikan tangannya padaku dan tersenyum.Aku membalasnya.

Kali ini aku datang ke sekolah dengan muka yang sedang tidak bersahabat ya,aku malas untuk datang ke sekolah pagi ini.

Keadaan sekolah ku terlihat sangat ramai,karena ada kegiatan study banding serta ramah tamah guru guru.
Bisa dibilang hari ini tidak ada kata 'Belajar'.

Mataku mebelalak tidak percaya.Ketika hendak memasuki ruang kelas,aku melihat Andika bersama zahra.

Ya,Azzahra Raisyah murid pindahan kalo ga salah dari Sma Ananda Bekasi.

Andika dan Zahra tengah duduk di dalam ruang kelas.Aku tidak tahu mereka sedang apa tapi yang jelas mereka berpegangan tangan.

Aku yakin jika aku memaksakan kehendak untuk tetap masuk kedalam kelas,aku akan menangis tanpa sebab.
Kalian tahu bukan?dalam hatiku yang paling dalam,aku masih ingin memiliki Andika.

Senjaku Yang Hilang [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang