Cahaya matahari menembus sela sela jendela kamarku.Aku melirik alarm yang sudah menunjukan pukul 07.00
Hari ini,adalah hari minggu.
Aku bangun dan merapikan tempat tidurku.Aku mengecek hp ku ada 3 notifikasi whatsapp disana.Lagi lagi
Beloved💙 siapa lagi kalau bukan fahri.Pukul 06.10
Beloved💙: "so bole bangun tuan putri"
Beloved💙:"baru mandi,ba cantik cantik ksna.Jam 8 otw p nga kita.Mo ksna trg"
Beloved💙:"tdausah minta izin,kt so blg p ng pe oma tadi malam ng kt mjmput sbntr"Aku tersenyum melihat notif dari fahri.Aneh tapi,mengemaskan.
Aku berjalan menuju kamar mandi.
Tanpa aku sadari,aku menendang sebuah kertas.
Sama persis kertas yang aku temukan di koper berwarna navy ku.Kertas itu menguning,sobek sobek,dan tulisannya mulai punah.Lagi lagi aku melihat namaku tertera disana dengan tinta berwarna merah.
Tunggu,ini bukan tinta.Ini adalah DARAH.Aku melempar kertas itu dan segera berlari mencari oma,entahlah sekarang omaku pun tidak berada di dalam rumah.Aku berlari keluar rumah.Karena terlalu buru buru aku tak sengaja menabrak seorang lelaki.
"liv knpa ng,mcm setan ada dusu ini"ucap pria tersebut.Pria itu adalah fahri.Tunggu dulu,ini baru jam 7 pas dan mengapa fahri sudah di depan rumahku.
"Fahri,ba apa ng dsni?bukannya ng baku janji nnti jam 8"tanyaku heran.
Ada apa dengan pagi ini,sangat aneh.
"Nga pe oma tadi ad btelfon dia blg kata ng smo suru jemput.Tapi,knpa nga tda ba tlfon pke nga pe hp"tanya nya heran.Aku bisa melihat dari raut wajah fahri dia pun heran dengan tingkah ku sekarang.
Oma?oma sedang tidak berada di rumah.Oma juga tidak mempunyai handphone.Lalu,bagaimana caranya dia bisa menelfon fahri.
Fahri menepuk pundak ku membuatku sontak kaget.
"So siap?anggu ng mcam org baru bangun bgni ini"tanya fahri sambil menarik narik bajuku.
"hmm,ri bole kta mo pgi p ng pe rumah saja?"ucapku agak gemeteran.
"Bole bole,tapi knpa ng tda mo mso p ng p ruma?"Fahri masih saja kebingungan.Aku pun sebaliknya,entah mengapa pagi ini aku merasakan ada hal aneh di dalam rumah oma.
Fahri melajukan kecepatan mobil nya,hening tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut fahri dan aku.
Tiba tiba fahri memberhentikan mobilnya karena seperti ada sesuatu yang menghalangi jalan yang dilalui oleh mobil fahri.
"Tunggu sini liv,jangan kaluar."ucapnya sambil membuka pintu mobil.
Aku menarik bajunya.
"Ala mo kmna?ri ikuttt"ucapku sambil merengek kepadanya.
"Badengar oliv,tunggu sadiki tida lama"
Fahri keluar dari mobilnya.aku melihatnya membungkukan badan di depan mobil.Ia masuk dengan membawa sebuah secarik kertas.
Kertas itu lagi,sama persis dengan kertas yg kutemukan di rumah oma.
Tapi sekarang ada tulisan nya sudah sedikit jelas"Manisnya ini memang berasal dari Sang Pencipta
Berambut panjang, berparas cantik, dan berwujud seperti manusia
Untuk jenis kelamin tentu saja masuk dalam kategori wanita
Tapi ini bukan sembarang sosok perempuan biasa
Kalau yang terlintas di pikiranmu adalah ibumu sebaiknya kamu buang pikiran itu dengan segera."Tulisan itu tertulis dengan tinta berwarna merah ini bukan darah.Ini hanya sekedar tinta.Tidak ada namaku disana,tapi tunggu di bagian sudut kertas ini di bagian atas ada Huruf S B dan di bagian bawah ada huruf O R.
Aku bingung,apa maksud dari surat ini.Masih sama persis seperti model surat yg kutemui itu tapi,sekarang berbeda tulisannya masih bisa ku baca.
"liv,ng mngrti?"pertanyaan fahri membuat lamunanku buyar.Aku diam sejenak memikirkan surat yang sementara aku pegang.
"Hm,tida.Co pi buang kasana saja.Jatan surat wolo"Ucapku sambil menenangkan fikiran.Agar fahri mengetahui aku sedang tidak apa apa.
Fahri merobek kertas itu menjadi potongan potongan kecil yang sudah tidak bisa di satukan menjadi sebuah kertas.Fahri membuang kertas itu lewat jendela mobilnya.
Akhirnya,fahri memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
"Mm,fahri.Antar kmri di rumah yang dulu kita uti."Ucapku yang memandangi wajah fahri.
"mo ba apa liv?"
"tda ada,mo cek kalo mama dng papa so pulang.sptau to drg so pulang ka rumah"
Fahri mengiyakan permintaanku.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh,aku dan fahri akhirnya sampai di depan rumahku.
Aku kaget melihat dua buah mobil diparkir didepan pekarangan rumahku.
"Ada tamu sto liv"ucap fahri sambil membuka kaca jendela mobilnya.
Iya,ada dua buah mobil hitam dan silver disana.
"Ahhh fahriii mama deng papa so pulangggg.Maso dlu kita aaa ng tnggu sinii"
Aku buru buru keluar dari mobil fahri dan berlari menuju dalam rumahku.
Setelah aku melangkahkan kaki ku masuk kdalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku Yang Hilang [COMPLETE]
القصة القصيرةSenja telah berlalu,selamat datang malam,selamat jalan rinduku hanya itu yang selalu aku ucapkan,saat senja berlalu dari langitku.