Kulirik jam di dinding menunjukan pukul 2 pagi,tepat saat jam 3 pesawat kita sudah take off untuk ke London.
Mama sibuk membeli sim card untuk kita pakai di London,sedangkan aku hanya diam memandangi orang orang yang berlalu lalang di bandara.
Sudah ku coba untuk menelfon,mengirim nya pesan tapi tak kunjung ada balasan darinya.Mungkin,Fahri masih tidur tapi setidaknya aku sudah mengirimnya sms bahwa aku akan berangkat ke London pagi ini.
Pagi ini dan pagi pagi seterusnya aku tidak akan bisa melihat wajah Fahri lagi kalaupun bisa itu hanya lewat video call.
Besok aku akan memulai masuk ke sekolah baru dan mendapatkan teman teman baru di London.
Bel pesawat menuju London sudah berbunyi,waktunya aku pergi namun masih aku sempatkan melihat sekeliling bandara untuk mencari Fahri.
"Ayo sayang,nanti telat"
Mama menarik tangan ku untuk masuk kedalam pesawat sedangkan mataku masih terus mencari Fahri.
"Sudahlah liv,dia tidak akan datang" Ucapku dalam hati.
Ku alihkan pandanganku pada apple watch yang ku pakai,pas jam 3 subuh dan sekarang aku sudah duduk dibangku pesawat bersama mama.
Aku harus meninggalkan kota yang sangat banyak kenangan ini.
Sekitar beberapa jam aku di dalam pesawat dan akhirnya sampai dengan selamat di London.
Ku buka handphone ku mencari notifikasi apapun dari Fahri namun tidak ada sama sekali,mungkin Fahri sedang berangkat ke sekolah.
Positif thinking Oliv,kamu harus stay positif mungkin Handphone Fahri sedang ada di saku atau sedang berada di dalam tas milik nya.
Urban Stay Victoria,apartments yang akan aku dan mama tempati sekitar 3 sampai 4 bulan disini.Lumayan besar,dan mewah.
Sekeliling apartments ini adalah foodcourt,tempat shoping,dan berbagai macam mall yang bertingkat.
Suhu udara di London sangat dingin sekitar 2° celcius sungguh sangat dingin aku bisa membeku jika berlama lama diluar.
Ternyata ekspetasi ku berbeda,aku mengira jika aku datang kesini akan musim panas tapi sekarang sedang musim dingin.
Segera ku masuk kan segala barang barang ku kedalam apart dan merapihkan nya.Aku dan mama besok sudah mulai menjalankan aktivitas,aku sekolah dan mama kerja.
"Kamu satu sekolah bersama anak rekan kerja mama,dia juga orang Gorontalo.Perusahaan keluarga nya bekerja sama dengan perusahaan mama"
Aku tak memperdulikan ucapan mama yang selalu mengaitkan segalanya dengan pekerjaan.
Perasaan ku mulai gelisah,Fahri belum saja mengabariku pesan ku juga sudah dibaca tapi kenapa tidak dibalas.
Sekitar 20 menit aku mengecek handphone mencari cari notifikasi dari Fahri namun masih saja tidak ada balasan.
Sudahlah,aku lelah.Ku matikan handphone ku dan merebahkan tubuhku di atas tempat tidur king size ku.
Baru beberapa jam disini Fahri sudah melupakanku apalagi sudah berbulan bulan.
"Iya taru saja berkas itu di atas meja,saya akan segera kesana"
"Mama mau kemana?"
"Ada yang harus mama kerjakan di kantor,mama pergi dulu ya sayang"
Mama mengecup keningku sekilas lalu pergi meninggalkan ku sendiri disini.
Tak lama setelah mama keluar dari kamar,ada seseorang disana memencet bel kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku Yang Hilang [COMPLETE]
Krótkie OpowiadaniaSenja telah berlalu,selamat datang malam,selamat jalan rinduku hanya itu yang selalu aku ucapkan,saat senja berlalu dari langitku.