AUTHOR
Oliv berlari kecil menyusuri setiap lorong lorong yang ada di rumah sakit diikuti oleh Fahri yang tampak mengejar Oliv.
Kaki Oliv terhenti ketika sedang berdiri di depan pintu ruangan VIP yang berwarna putih dipadu dengan tosca.Tangannya tampak membuka knop pintu dan tampak di dalam sana ada Caca yang sedang terbaring.
Oliv masuk kedalam ruangan caca dan menghampiri nya.
Keadaan caca saat ini sangat tidak baik,kepalanya diperban di pipinya tampak luka yang masih segar badannya dipenuhi alat medis."Caaa" Isak Oliv pelan.
Tangan Oliv terulur mengengam tangan sahabatnya yang sedang terbaring tak berdaya.
"Permisi" ucap suster dengan senyuman yang muncul dari balik pintu ruangan.
Oliv membalas senyuman itu dan segera mempersilahkan suster itu masuk.Ia membawa beberapa suntik dan obat obatan.
Dengan telaten suster itu memeriksa detak jantung caca,tabung oksigen,infus,dan juga membersihkan luka luka caca.
Berselang 15 menit suster itu menyudahi aktivitasnya.
"Bagaimana keadaan teman saya sus?" Tanya Fahri.
Suster itu tampak menelan savilanya dan menghembuskan nafas kasar.Kemudian beralih menatap mata Fahri dengan serius.
"Cukup berdoa saja untuk sekarang,kita tidak bisa apa apa selain dapat mukjizat dari yang diatas saya permisi dulu" Ucap suster tersebut lalu dia pergi meninggalkan Oliv Fahri Dan Caca yg terbaring lemah.
Isakan Oliv mulai terdengar nyaring.Dia tidak akan bisa kehilangan Caca sahabat sehidup sematinya bahkan sebelum bertemu Fahri dia sudah mengenal caca terlebih dahulu.
Richard,Alleta,Akmal,dan Kafka muncul dari luar ruangan.
Alleta tampak mengenggam tangan Richard erat seakan tak ingin dilepaskan sedangkan richard tak membalas genggaman itu.
Tatapan nya juga terus mengarah kepada Richard.Sungguh Alleta yang sekarang berbeda dengan Alleta yg sebelumnya.
Trrrtt...trrttt
Tangan mungil Oliv meraih handphone di saku nya berniat memeriksa darimana datangnya getaran itu,namun getaran itu muncul dari handphone milik Fahri.
"Kenapa ma?"
"..."
"Napa ada deng fahri"
"..."
"Oke"
Fahri tampak menyudahi telefon nya dan menyimpan handphone nya kembali di saku.
"Oliv ayo pulang"
"Tapi caca--"
"I have gift special for u"
Mata Oliv berbinar binar,dia segera menitip caca kepada kafka dan akmal karena richard tidak akan mungkin bisa menjaga caca disaat sedang bersama Alleta.Sialan!
Fahri mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang stabil,karena dia tidak mau terburu buru.
Sesekali pandangan nya mengarah kepada Oliv yang sudah tertidur pulas di sampingnya.Berselang beberapa menit mereka tiba di kediaman keluarga Fahri.Mengingat jarak dari rumah sakit dan rumah Fahri hanya berdekatan.
Oliv tampak mengedip kedipkan matanya.
"Ayo turun sudah sampe"
Disana sudah ada dua wanita yang sangat cantik menunggu kedatangan Fahri dan Oliv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku Yang Hilang [COMPLETE]
القصة القصيرةSenja telah berlalu,selamat datang malam,selamat jalan rinduku hanya itu yang selalu aku ucapkan,saat senja berlalu dari langitku.