0.5

732 140 56
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Dua tahun telah berlalu, Yoongi yang dulunya imut bahkan sampai sekarang juga masih lucu. Senyum gummy nya juga tak pernah luput dari hariannya. Dentingan jam menguasai ruangan yang berukuran 3 meter itu, kecil tapi nyaman.

Entah sejak kapan Yoongi memiliki ruangan pribadi yang amat sempit, setaunya yang ia ingat ini adalah tempat dimana dirinya dan Jimin menaruh setiap benda.

Tangannya terulur mengambil mainan yang miniatur itu, tersenyum mengingat ketika Jimin kecilnya meraung-raung meminta miniatur tersebut.

"Jiminie, kapan kau akan balik?"

Dengan uluran pelan tangannya menaruh benda itu lagi, Yoongi keluar menutup pintu itu rapat agar ibunya tidak bisa masuk.

Tanpa Yoongi sadari sebenarnya ibunya itu sudah tau, bahkan kalau Yoongi lupa siapa yang membangun itu? Maka, ibunya lah yang kembangunkan tempat kecil itu. Mungkin Yoongi lupa akan hal itu.

"Ibu...!" panggil Yoongi seraya berteriak.

"Jangan teriak-teriak Yoongiya ."

"Maaf., ibu , kapan Jimin akan balik ke sini?" Tanya Yoongi sambil memakan roti yang tadi sudah dibuatkan oleh Aera.

"Sabarlah sayang chim kecilmu akan balik sebentar lagi."

🍁🍁

Dilain tempat, kalau dihitung dari jarak mungkin ribuan kilometer. Anak kecil itu sedang melamun di balkon, entah berpikir akan jatuh atau tidak yang penting dirinya bisa melihat bintang dan udara yang sejuk dimalam hari.

Jimin yang masih berumur 5 tahun sudah mengerti apa yang dinamakan rindu terhadap orang yang disayangnya, terlebih dari dulu memang Jimin dan Yoongi tidak pernah dipisahkan.

Mungkin ini juga bersangkutan dengan kedekatan orang tuanya yang melainkan sahabat dari kecil juga. Sayang nya keluarga Yoongi tidak semulus dengan keluarga Jimin.

Hwa Young yang sedari tadi melihat Jimin menekuk lutut dan menyimpan kepalanya diantara lutut itu sedang terisak, punggu kecil itu bergetar.

"Jimin..." sang pemilik nama tidak menoleh, isakannya malah semakin menjadi.

"Jiminie sayang... " panggilan yang kedua kali Jimin menoleh dan berlari kearah Hwa Young.

Jimin mengeratkan pelukannya, tak ingin melepaskan eratannya. Hwa Young mengelus puncak kepalanya dengan elusan dan ciuman hangat.

"Sssttt... Jangan menangis, kau memikirkan apa heum?" Hwa Young menangkup wajah Jimin yang sudah berderai air mata.

"I.. Ibu.. bu hiks.. Hikss.. Chim.. ma..u yu..ngi...yung hikss.."

"ssstt sabarlah Jim, nanti kau juga akan bertemu lagi dengan Yoongi hyungmu."

🍁🍁

gulungan awan jingga berganti dengan langit malam , kicau burung yang selalu bermuncul dipetang hari menjadi saksi bergantiya waktu , bahkan menjadi saksi seorang Min yoongi yang tengah merasakan sesak yang teramat.

sang ibu mencoba menenangkan , mengelus dada mungil itu dengan lembut seraya bersenandung. Mengibaskan surai coklat sang anak , tangannya terulur menyentuh pertengahan dahi , diusapnya perlahan.

"sekarang kau tidur lah, jangan lupa memakai ini eoh?" Yoongi mengangguk, menuruti setiap yang ibunya ucapkan.

Bagi Yoongi ini menyebalkan sekali, mengapa ia harus bergantung dengan itu. Aera menyalakan oxygen concentrator lalu memangsangkan selang untuk membantu sang anak bernapas supaya biar tidurnya juga tidak terganggu . Setiap malam Yoongi selalu merasakan kesulitan bernapas , dan ini juga pasti karena penyakit itu .

"Tidur yang nyenyak." Aera mengusap dan mencium kening anak kesayangannya.































Berjuang lah sayang...

























Aku ingin bebas bu...











***

Babang ugi melemahkanku 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babang ugi melemahkanku 😌

FF ini sengaja dibuat per part sedikit-sedikit , jadi kalau ada yang ngeluh kenapa part nya sedikit , maaf ya :"

Maaf kalau semakin ga je
Silahkan menetap kalau suka, kalau tidak yasudah...

Terimakasih telah memberi vomment :*


Siyap siyap Yoonkook mendarat sebentar lagi 😂
Bukan di work ini 😂

Emfisem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang