[sorry for typo]
🍁🍁
Emfisem
🍁🍁Setelah tiga hari berada dirumah sakit Yoongi berangsur membaik dan diperbolehkan pulang, antusias dari keluarga tak luput dari kehidupannya. Terlebih Jimin sangat senang, bahkan dari diperbolehkan pulang sampai dirumah pun Jimin masih memeluk erat Yoongi.
"Yungi Yung, chim punya ini." Tangannya merogoh saku, mengambil permen yang saat itu dikasih oleh Yong In. Jimin memang tak ada niat untuk memakan semua.
"Dari siapa?"
"Dari paman yang pas itu menolong yung, dia sangat baik sekali." Yoongi hanya mengangguk.
Masih dikata pagi untuk mereka tapi entah kenapa suasana pagi tak membuatnya mengantuk seperti anak yang lainnya. Jimin yang asik memainkan robot dan Yoongi yang asik memakan permen.
Aera yang mengamati dari jauh hanya terenyuh melihat Yoongi hanya diam sambil memakan permen tak mempedulikan Jimin yang sedari tadi memanggilnya.
Hingga sentakan Jimin yang terakhir barulah Yoongi menoleh.
"YUNGI YUNG..... "
"heum? "
"Yung nanti kalau yung sudah besar yung jagain chim ya." Jimin mendaratkan bokongnya di samping Yoongi selepas bosan bermain sendiri.
"Kan ada ibumu."
"Tapi kan Yungi yung nanti juga harus menjagaku."
"Baiklah, tapi jika kau nakal aku akan membuangmu!"
"Yung ,chim kan masih kecil jangan dibentak tau." Jimin merengut sambil melipatkan kedua tangannya di wajahnya tanda kalau ia nambek dan akan segera menangis.
"Itu hanya badanmu yang kecil chim, kau sudah besar buktinya kau sudah sekolah." Yoongi menoleh, ini yang tidak mau ia lihat atau ia dengar.
"Ibu.... Yungi yung nya nakal." Ya, Jimin merajuk akibat dirinya. Buru buru Yoongi menutup telinganya, takut jika tiba-tiba Jimin berteriak lebih kencang.
Yoongi melihat ke sekitarnya takut takut ibu nya dan bibi Hwa membawa secerca omelan. Di lihat kekanan arah kamar untungnya tak ada, dilihat kekiri pun juga tak ada. Hingga satu suara membuat Yoongi menegang.
"Yoongi!!"
"Kaburrr..... Ada dinosaurus Hwa...." Apa Yoongi baru saja mengatakan jika Hwa Young dinosaurus? Hei ayolah Yoongi, kau membuat Hwa Young dan Aera tertawa kencang.
"Yakk! Yungi yung jangan kabur! Ibu ayo kejar Yungi yung!" Hwa mengangguk, bukannya merasa takut tapi bagi mereka ini merasa seru.
"Akan ku tangkap kau Yoon / awas kau Yungi yung." mereka akhirnya mulai saling mengejar satu sama lain, Aera yang dibuat sakit perutnya dengan adegan yang ia lihat sekarang.
Betapa bahagianya, ia kuat maka Yoongi kuat. Salah satu pihak harus tetap mendukung bukan? Aera berasa dibuat nyeri dengan ini.
"Hei kalian! Berhenti, jangan mengejar anak ku!" Jimin dan Hwa Young menoleh seketika. Aera sudah berkacak pinggang siap melawan mereka berdua, Hwa Young yang tak kau mengalah juga kembali menantang.
Yoongi yang juga melihat itu terdiam seketika, siasat punya siasat Yoongi melempar sendal yang terdapat di pojokan, melayangkan sendal tepat ke arah Jimin.
"Yak!! Sakit tau yung!"
"Liat Aera! Yoongi sudah menyerang anakku akan aku balas." dengan nada-nada yang dibuat menakutkan, tapi sebenarnya mereka menahab tawa yang teramat.
"Yakk! Awas bu bibi Hwa seperti dinosaurus, kita harus kabur bu." Yoongi mendekat lalu menarik tangan Aera untuk kabur .
Hwa Young dan Jimin buru-buru mengejar mereka, seakan lupa dengan kepulangan Yoongi dari rumah sakit yang seharusnya Yoongi harus istirahat .
🍁🍁
"Haahh... Aku capek." Hela mereka bersama yang sudah tertidur di lantai.
"Iya aku juga lelah, Yoon istirahatlah ibu sampai lupa kalau kau baru pulang dari rumah sakit."sahut Aera.
"Nanti saja bu, lagi pula ini menyenangkan. Jarang-jarang aku bisa berlari sekencang tadi, aku hebat kan bu." Yoongi merenggangkan badannya sesekali menutup matanya, sayu sayu mungkin juga Yoongi mengantuk.
"Tidurlah, nanti biar Jimin yang menemanimu tidur." Yoongi menggeleng, "Wae?"
"Jimin mengompol bu, nanti kasurku bau pesing."
"Aishh Yung, chim kan sudah gede."
🍁🍁
Bolehkan jika Yoongi berterimakasih atas hidupnya sampai saat ini, bertahan hidup dengan alat bantuan terkadang membuatnya jengah.
Selepas bermain tadi Yoongi meringkuk di atas kasur, Jimin yang berada disebelahnya merasa tak heran dengan gerakan dari Yoongi.
Hingga suara ringkihan keluar begitu saja dari bibir Yoongi. Jimin bangun lalu mendekat ke arah Yoongi, membalikkan badan dan hal hasil yang Jimin liat ketika peluh itu sudah memenuhi seluruh wajah Yoongi.
Buru-buru Jimin keluar kamar memberitahu Aera. Menyusul ke kamar bibinya membangunkan dengan cara gusar, karena dengan cara itu maka mereka akan bangun.
Jimin semakin menggoyangkan tubuh Aera dan berbalik kesisi sebelah menggucangkan tubuh Hwa Young, Jimin semakin menangis.
Aera mulai terusik, merenguh membuka matanya perlahan. Tepat Jimin ada dihadapan Aera, dengan bingun Aera menautkam alis.
"Ada apa Jim?"
Jimin hanya menunjuk kearah luar pintu dengan jari telunjuknya yang mungil, sambil menahan isakannya. Aera dibuat tak mengerti.
"Kau takut mimpi buruk, berhentilah menangis tidurlah disini jika kau takut."
Jimin menggeleng cepat menunjuk kearah luar lagi, dan itu memancing Aera untuk semakin penasaran.
"Kenapa diluar? Tidak ada apa-apa, tidurlah Jim. "
Saat Aera ingin merebahkan badannya lagi untuk masuk ke alam mimpi. Jimin buru-buru menggoyangkan tangan Aera yang mau tak mau Aera kembali bangun.
"Ayolah Jim, kenapa ?berhentilah menangis."
"Bi-bi hikss... Itu bi.. " Akhirnya Jimin membuka suara dibarengin dengan isakan yang semakin kencang.
"Bicara yang jelas sayang, jangan menangis."
"Yun-gi yung.. Hikss.."
"Aigoo !!!" Aera mengenyampingkan Jimin, membuat gerakan rusuh yang membangunkan Hwa Young.
Hwa Young dibuat heran dengan kehadiran Jimin yang ada disampingnya, terkejutnya lagi ketika Aera berlari kesetanan dan Jimin yang menangis.
"Jim... "
"Ibu.. "
Hwa Young membawa Jimin kedekapannya, Hwa Young tau jika tidak ada yang beres dengan hyung nya Jimin. Dengan perlahan dirinya mengusap pucuk rambutnya sembari mengeluarkan kalimat yang membuat Jimin seketika tertidur.
"Berhentikah menangis, anak laki-laki tidak boleh menangis jika menangis maka kau akan jadi perempuan ,apa jiminie mau?"
Jimin menggeleng, matanya semakin sayu dan akhirnya tertutup rapat membiarkan Jimin masuk ke akam mimpi.
"Tidurlah sayang, kau terlalu capek mengkhawatirkan hyung mu. Kau sangat sayang Yoongi, jagalah Yoongi untuk bibi Aera sayang."
Siapa bilang Hwa Young tak khawatir dengan Yoongi? Khawatir tentu saja. Siasat Hwa Young menidurkan Jimin supaya tidak menambah kepanikan Jimin lagi.
.
.
.Brakk
"AERA!!! "
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Emfisem
Fanfiction🄱🅁🄾🅃🄷🄴🅁🅂🄷🄸🄿 [TAHAP MAGER; belum ada revisi] let the time that answers when will fight and give up. ________________________________ "Untuk apa hidup kalau persentasi hidup saja sudah tak ada lagi, dan aku ingin menyerah." -Min Yoongi __...