12

612 98 36
                                    

[sorry for typo]
🍁EMFISEM🍁

no matter how far u run away from the problem, still the problem will continue to chase u

-ㅅㅍㄹ야 -

🍁EMFISEM🍁

Bau basa dan asa beradu di pagi hari yang berembun, jalanan yang basah dan sebagian lubang yang terpenuhi air hujan. Asa yang akan apa digapain terlalu sulit, bahkan jika ditanya apa masih ada kebahagiaan untuku selanjutnya setelah apa yang terjadi. Kepingan masalalu kembali masuk secara paksa.

Mengambil sesuatu harapan yang seharusnya dijaga, kini tangan nakal tengah berupaya mengambil harapannya.

Semuanya tidak baik-baik saja, kini Yoongi masih setia menutup matanya. Aera pun tengah bergeming, berbicara pada kaca yang memantulkan dirinya sendiri jika orang lain yang melihat mungkin Aera sudah dianggap gila karena berbicara dengan pantulan dirinya dan sesekali tertawa menyedihkan.

"Kau sungguh menjijikan, terpenjarat pada kakak dari suami mu sendiri heh." racaunya.

"Aera.. Aera kau membawa anakmu sendiri dalam lubang masalalumu, ibu macam apa kau hiks hikss..."

Masih dengan racauan menghina diri sendiri tanpa disadar Yoongi tengah menggerakan jarinya, yang ditunggu akhirnya bangun. Tapi yang menunggu akhirnya menggila.

"i-bu,"

Aera berhenti meracau dan mendaratkan atensi fokusnya ke sang anak.

"Yoongi."

Drama seperti berpelukan dimulai, Aera memeluk Yoongi kuat ingatkan Aera kalau Yoongi sedang meringis ketika jarum infusnya gerak dikarenakan Aera.

"ibu tanganku sakit." masih dengan suara serak Yoongi sedikit menggerakkan tangannya. Salahkan saja Aera yang tidak hati-hati.

"astaga ! mianhae sayang ,ibu terlalu mengkhawatirkan mu , ibu sangat senang akhirnya Yoongi berjuang." Aera mendaratkan jemarinya dipucuk kepalah Yoongi.

"aku membuat ibu khawatir? Mianhae... Ibu jangan khawatir, Yoongi baik-baik saja." tak lepas dari gurat senyum Yoongi di akhir.

Senyummu yang baik-baik saja tapi tidak dengan fisik mu.

"Yoongi janji tidak akan membuat ibu khawatir lagi." Yoongi membawa tangan Aera di atas selimut yang tengah menutup sebagian badannya.

"tapi ibu tidak bisa memegang janji Yoongi untuk tidak khawatir." Aera meraup kedua telapak tangan Yoongi menggenggam, menyalurkan rasa sesak menerima semuanya takdir masalalu mempermainkannya untuk saat ini.

"Kenapa?"

◻◻◻

Saat ini Hwa Young yang menjaga Yoongi, Aera pamit pulang untuk mengambil beberapa baju ganti. Hwa Young juga tak kalah senang ketika melihat Yoongi sudah sadar dan tengah memakan makanan dari rumah sakit, walau awalnya Yoongi menolak keras taoi dengan ancaman yg di berikan Hwa akhirnya Yoongi mengalah.

Bagaimana dengan Jimin? Saat ini Ryung Ji yang tengah mencari Jimin dengan susah payah, mencari di beberapa tempat kosong. Ryung Ji tidak terlalu gegabah dengan langsung melaporkan ke kepolisian setempat dikarenakan pria yang menculik anaknya adalah subae saat mereka sekolah menengah bahkan lebih tepatnya sudah menjadi sahabat.

Sahabat? Setelah berkahir seperti ini bahkan julukan itu sudah menghilang. Tunggu, jika diingat lagi sebelum kejadiaan ini Ryung Ji sudah membenci sahabatnya itu.

Emfisem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang