Assalamualaikum.... Ayem bek egen 💞
🍁[EMFISEM]🍁
sorry for typo"I have one wish, can it be realized? I only want happiness."
-E M F I S E M-
📖Hepi riding 📖
Hari ini aku masih bisa melihat dan mendengar para burung berkicau tapi aku tidak bisa melihat atau bahkan mendengar rasa pilu ku sendiri
________________________________Hari ini Yun Go tengah bersiap untuk kerja, memang tak sepatutnya anak sepertinya di pebolehkan bekerja toh mau bagaimana lagi kini kehidupannya memang sudah digariskan seperti ini. Hidup, ditinggal, kerja keras, dan amarah sudah cukup lengkap bukan? Baiklah hanya kasih sayang yang kurang delama ini.
Yun Go yakin pasti ayahnya itu masih memiliki sisi lembut jika tidak bagaiman ia bisa sebesar ini.
Heol ...! tolonglah bantu membenturkan kepalanya Yun Go ke meja.
Dengan senandung merdunya, ia mulai memasukan bekal yang ia buat sendiri bukan hanya untuk dirinya makanan itu untuk Yong In sengaja Yun Go buat. Tapi Yun Go hanya meminta sedikit karena Yun Go tau ayahnya pasti marah jika ia mengambil sisih makanan.
<Hahh ingin sekali ku geplak palanya>
Tungkainya ia bawa keluar sebelum benar-benar keluar karena ia anak yang berbakti menurutnya jadi sopan santun juga harus dijunjung walau ia tau selepas memberi salam tak ada sahutan.
"Ayah Yun Go bekerja dulu ."
"Iya Yun Go anakku hati hati di jalan semoga harimu menyenangkan..." ucapnya pelan jika itu memang benar keluar dari mulut ayahnya namun itu hanya ucapan untuk dirinya dari dirinya sendiri.
"Aishh Yun Go kau seperti orang yang tak waras , hahh baiklah semoga hari menyenangkan untuk diriku sendiri." seperti inilah kebiasan Yun Go tapi yang tak pernah Yun Go tau adalah Yong In selalu tersenyum bahkan menyaksikan ketika Yun Go keluar rumah dan memberi salam. Hanya saja Yong In melihatnya dari celah pintu.
Apa ini yang dinamakan rasa sayang yang tak tersampaikan ?
Selama tungkainya ia kendalikan dalam perjalanan menuju toko buah tempat kerja makan senyumnya juga ia kendalikan untuk melihat situasi yang ada. Beruntungnya saat ia tiba disini orang-orang disekitar cukup ramah yang lebih beruntungnya ia langsung dapat pekerjaan. Masa bodo dengan masa sekolah yang penting ia dapat uang untuk ayahnya.
Kurang berbakti apa lagi Yun Go? Walau Tersiksa, sudah. Bekerja untuk kehidupan juga sudah. Hanya ada dua lagi yang harus Yun Go lakukan, yaitu membuat ayahnya tidak berjudi lagi ,dan membuat ayahnya sayang dan perhatian padanya.
Tring...
Lonceng toko berbunyi saat Yun Go masuk , pemilik toko tersenyum sumringah begitupun dengan Yun Go.
Alasan pemilik toko mempekerjakan Yun Go karena penuturan dari Yun Go membuatnya merasa teriris. "Ahjumma biarkan aku bekerja disini, jika aku tidak bekerja dan menghasilkan uang aku akan dimarahi dan dipukuli oleh ayahku. Tidak apa-apa ahjumma memberikanku sedikit uang yang penting aku dapat bekerja dan mendapatkan uang walau sedikit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Emfisem
Fanfiction🄱🅁🄾🅃🄷🄴🅁🅂🄷🄸🄿 [TAHAP MAGER; belum ada revisi] let the time that answers when will fight and give up. ________________________________ "Untuk apa hidup kalau persentasi hidup saja sudah tak ada lagi, dan aku ingin menyerah." -Min Yoongi __...