Bagian 45 Kamu Obatku

28.4K 1.2K 252
                                    

Jiaahhh thor up juga, katanya nunggu vote mencukupi. Yah gimana ya thor tu paling gabisa dirayu2 eeaakk, apalagi yg rayu2 harimaunya thor di rumah aiihhh, berasa pengen nyanyi ke dia "Only u can set my heart on fire" aw aw aw.. Cukup hentikan disitu Marimar!

Intinya thor sayang ma kalian deh, makanya thor kasih up. WARNING! Part ini banyak adegan kekerasan dan kata kasar, belom 21 taon? Minggiiiiiir dulu lah ya..

BTW yang di mulmed itu Kak Elan, ganteng? Iyalah kakak gue wkwkwkkk...

***

Wanita berdaster itu sedang sibuk mencabuti rumput-rumput kecil liar di sela-sela paving pekarangan rumah mewah, menghindari anak majikannya yang sedang berpelukan mesra dengan pasangannya di dalam rumah. Akhir-akhir ini rumah majikannya memang sedang bernuansa tidak sehat, sejak anak tertua mereka mengaku telah menghamili sepupunya.

Bi Eni.

Wanita itu sudah puluhan tahun mengabdi di keluarga Darius. Sejak Raka masih duduk di sekolah dasar. Maka tak heran jika ia tahu betul karakter anak-anak majikannya, dan masih tak habis pikir jika perangai Raka yang lurus akan demikian berubah jika berurusan dengan Asya.

Pikiran Bi Eni masih melayang-layang, mendoakan semoga Raka segera menikahi Asya dan menghindari perbuatan yang tidak sepantasnya. Hingga sebuah mobil jeep mewah berwarna metalic red memarkirkan diri di halaman rumah.

Seketika Bi Eni berdiri, ia kenal pengendara mobil ini, dan itulah penyebab perasaannya menjadi tak enak. Seorang lelaki tinggi tegap proporsional seumuran Raka dengan kemeja putih berjalan ke arahnya. Membuat jantungnya seakan mau copot, tentu saja bukan karena terpesona tapi karena menyadari akan ada hal buruk terjadi di rumah majikannya. Berulangkali ia bergantian menoleh ke arah pintu dan lelaki itu, bingung harus kemana kakinya melangkah lebih dulu.

 Berulangkali ia bergantian menoleh ke arah pintu dan lelaki itu, bingung harus kemana kakinya melangkah lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bi Eni, apa kabar?"

Sapa lelaki yang sudah berada di hadapannya tanpa disadari.

"E.. eh ba baik Mas Elan.."

Elan mengeryitkan dahinya menyadari kegugupan Bi Eni.

"Kenapa Bi? Memangnya ada yang salah dengan saya?", tanya Elan sembari mengamati penampilannya sendiri.

"Ti tidak Mas Elan.. Tidak apa.."

Elan mengangkat alisnya tak mau berpikir. Ia hanya ingin mengutarakan maksud kedatangannya.

"Asya ada di sini?"

Deg.

Bi Eni bingung harus menjawab apa, jujurkah? Bohongkah? Sementara Elan masih menanti jawaban yang tak kunjung keluar dari bibir wanita di hadapannya.

"Bi, Asya di sini kan?"

Bi Eni menggeleng.

"Tapi kata teman kosnya dia di sini, tante menjemputnya."

Scratched-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang