Aku sama Jeno posisinya sebagai penunjuk jalan. Ke Salatiga, sengaja ambil jalur lewat Kopeng. Iya, dataran tinggi bawahnya Merbabu.
Di atas ninja hitam, Jeno ngajak ngobrol mulu. Dari yang random sampe nanyain kelengkapan member di belakang.
Contoh nih ya,
"Han, Jisung sama Nako kelihatan nggak?"
Jadi, tetep harus baris gitu nggak boleh main nyalip, dan yang dibonceng harus mastiin anggota di belakangnya. Ribet? Engga sih, asik cuy!
Kenapa Jisung taruh belakangnya Jeno? Yha kalo belakang sendiri, kasian ege, takutnya keslimpet diantara truk besar-besar hikd another bayiq.
"Jen," panggilku. "Lihat deh, banyak yang jual bunga-bunga cantik."
Aku menunjuk deretan tanaman di pinggir jalan ketika Jeno memelankan laju motornya sambil menunggu batang hidung Jisung terlihat. Memang, cantik tanaman dan sejuk udara pegunungan menambah kesan tersendiri.
"Jihan mau?
"Iya Jen."
"Beli dong?"
Iyain aja anjing umur gaada yang tau.
Aku ngobrol sama Jeno ini posisinya ambigu sialan. Pokoknya kepalaku di samping kepalanya Jeno, tentu nungging, tapi dadaku tuh mepet ke punggungnya Jeno gitu loh, paham nggak? Kaya bonceng terong-cabe.
Nah, posisi boncengan gini ga cuma aku sama Jeno sebenernya. Semua, kecuali yang matic. Ya salah motor mereka juga anying, mengundang nafsu nungging -_
Ya nggak ada dua jam sih, tapi pegel asli.
Nggak heran sewaktu sampai villa, mereka langsung rebahan. Aku juga hey, jiwa muda penuh kobaran rebahan.
"Jen, ambilin bantal dong," pintaku ke Jeno. Iya, hampir setengah tahun semeja, plus satu setengah jam boncengan, langsung akrab dong.
Jadi gaes, kuralat. Mejanya udah nggak undian gara-gara Haechan iseng mengajukan surat keberatan pindah tempat duduk karena sudah posisi wenak kepada sang ketua kelas.
Ribet Jubaedah!
Back to earth.
Jeno dengan ogah-ogahan ngambil bantal dari kamar, dibawa ke ruang tengah. Dia juga ambil bantal cuma dua, jadilah yang lain protes.
"Ya ambil sendirilah bujank, pada punya kaki kan?"
Bhaks. Mantap Jen dan terimakaci.
Ngomong-ngomong, kita bukannya siap-siap melancong ya, malah pada rebahan dan main hp.
"Han," panggil Renjun tiba-tiba.
?!
"Cek notif kek, dikasih hp nggak difungsikan."
Y srh gw dg bmbnk. U cp?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] YOGYAKARTA 1.0 - Huang Renjun
Teen FictionEND Yogyakarta dan kamu, dua hal yang membuatku terkesan akan skenario yang telah Tuhan lukiskan. Aku hanya bisa terus berdoa, agar kisah kita selalu terkenang, sepanjang masa.... [15+] A SEMI-FANFICTION Partnya banyak tapi setiap part pendek banget...