28. Break Out

1.1K 222 21
                                    

Dan sekarang, mereka berdelapan tau masalahnya. Kok delapan? Iya lah, aku, Renjun, Jeno, Nako tidak disebutkan.

Dan disini mereka bukan menyalahkanku, tapi Nako! Benar-benar memperburuk keadaan, ya.

Kecuali Haechan.

"Maneh sih, segala jadian sama Renjun. Aturan mah sama gue aja, ntar Jeno pasti berani nikung, Nako juga nggak potek kaya gini."

Enak di elu lah Chan!

"But thank u next. Gabakal gua mau sama lo. Iya sih Nako gabakal potek, tapi Chaewon kalo potek lebih ganas dari Nako," kataku.

Haechan tersentak, "oh iya."

Yeu, bukannya pdkt sama Chaewon ya tuh anak, malah makin-makin ngerayu akunya. Belum aja tuh kena omongan pedesnya Renjun.

Aku lagi diem dan Haechan lagi gelendotan di bahuku, Nana tiba-tiba teriak.

"PAKETUUUU BINI LO DIGELENDOTIN MEMEDI NOH!"

Wkwkwk Nana kurang ajar.

"Lagian sih lo diem aja Han," Nana nyamper, ikut gelendotan di bahu sebelah kanan.

Gantian Haechan yang teriak.

"MINJU, NANA-MU MENEL KI BINI ORANG!"

Berisik.

Minju sama Renjun keluar bareng. Jaemin langsung tegap, tapi Haechan masih gelendotan meskipun udah kugusur-gusur.

Dengan ending Renjun narik Haechan ngejauh. Ke kamar lantai atas, habitat para lelaki.

Minju sama Jaemin tarik-tarikkan, masuk ke kandang setan. Iya, kamar tamu yang nggak ditempatin. Ngebucin tuh disana.

Sendirian lagi kan aku.

Sendirian lagi kan aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku stress sendiri sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku stress sendiri sekarang. Gatau ah, pengen keluar aja deh, cari angin.

/anggep aja udh malem ketiga mereka di villa yak. barbeque itu kan malem kedua gt ceritanya/

Aku beneran keluar sendirian. Di taman yang waktu itu buat jadian sama Renjun, inget? Ya, disitu.

Setelahnya, aku duduk di ayunan besi yang dingin. Dari adzan isya berkumandang, sampe nanti kalo udah bosen.

Modal sandal jepit doang. Ya nggakpapa, belum terlalu dingin juga sih.

Iya, akhirnya aku yang lemah ini nangis juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iya, akhirnya aku yang lemah ini nangis juga. Payah.

Gak lama, setelah aku sesenggukan parah, Renjun dateng. Dia dateng-dateng langsung main peluk aja.

Gimana dia bisa tau, padahal aku keukeuh gamau ngasih tau?

"Akhirnya ketemu di sini," dia ngelepas pelukannya, lalu makein jaket ke aku.

Uh, masih pengen peluk badannya yang sMoL. Tangannya nangkup kedua pipiku, sambil ngusap jejak-jejak air mata.

"Njun," parauku.

"Ya?"

"Aku mau kita udahan."

/hehehe/

Belum ada seminggu ealah badjingan ni asyachan

[✔] YOGYAKARTA 1.0 - Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang