Chapter 7 : Olahraga Mereka Pun Dimulai

17 1 0
                                    

Akhir pekan rasanya berakhir begitu cepat seperti kedipan mata. Dua hari libur, Sabtu dan Minggu, terasa seperti beberapa saat saja. Perasaan menyenangkan dari jalan-jalan di sekitar Shibuya dengan Taka masih teringat jelas. Ya, bisa dibilang, kemarin itu sungguh menyenangkan.

Hari ini senin, saatnya pergi ke sekolah lagi. Seperti biasa aku dibangunkan oleh alarm ponsel ini. Hari ini aku sedikit lebih bersemangat karena jam pelajaran kedua adalah Pendidikan Olahraga. Sejak aku keluar dari rumah sakit, aku tidak pernah melakukan apa yang dinamakan olahraga. Walau pada akhirnya sebelum pindah ke Tokyo aku menyempatkan diriku untuk bermain sepakbola sebentar dengan teman-temanku di desa. Keadaan kakiku saat ini bisa dibilang kalau sudah kembali seperti sedia kala.

Sebelum berangkat ke sekolah, perlengakapan untuk olahraga kusiapkan, mulai dari sepatu dan seragam olahraga. Sepatu olahraga kumasukkan ke dalam tas serut, sedangkan seragam olahraga kumasukkan ke dalam tas. Yosh, sepertinya tidak ada yang ketinggalan lagi. Saatnya berangkat ke sekolah.

Cuaca hari ini cerah. Tanpa adanya awan di langit kota Tokyo saat ini membuat cahaya matahari sedikit menyilaukan. Aku terus berjalan sampai tiba di sekolah. Hari ini aku tidak bertemu dengan Fuyukawa-san. Tentu saja tidak karena dia ada latihan pagi. Sabtu ini juga ada latihan pertandingan dengan SMA. Pasti klub basket putri sedang serius.

Seperti biasa Agitsu-sensei berada di dekat gerbang sekolah sambil melihat murid-murid yang masuk. Semuanya memberi salam ke sensei. Saat memasuki gerbang, aku memberi salam juga ke sensei.

"Ohayou gozaimasu, Sensei."

"Oh, ohayou." Agitsu-sensei menjawabnya dengan suara berat yang terkesan tegas.

Aku langsung menuju kelasku.

Setiba di kelas, seperti biasa aku mengatakan "selamat pagi" saat masuk melalui pintu di belakang. Lalu, meletakkan tas serut yang berisi sepatu olahraga ini di loker yang berada di belakang kelas. Setelah itu, barulah aku duduk di kursiku dan langsung melihat ke arah luar jendela. Hari ini, klub olahraga juga melakukan latihan pagi. Masih ada waktu sekitar 10 menit sebelum pelajaran pertama dimulai.

Jam pelajaran pertama hari ini homeroom dari wali kelas 2-D, Sakamoto-sensei. Setelah itu, barulah pelajaran olahraga di jam kedua dan ketiga. Wah, aku sangat menantikan hari ini. Kira-kira olahraga tentang apa ya? Sepakbola? Bola basket? Bola voli? Apa saja itu aku tidak sabar.

Detik dan menit berlalu, Fuyukawa-san masuk ke kelas dan setelah itu bel tanda masuk berbunyi. Sakamoto-sensei langsung masuk setelah berbunyi. Um, ya, homeroom akan dimulai. Saat Sensei sudah berada di meja guru, aku langsung berdiri untuk nicchoku.

"Kiritsu..."

***

Setelah homeroom selesai, Sakamoto-sensei keluar dan masuklah seorang guru pria dengan mengenakan pakaian olahraga. Pasti ini guru olahraga kami. Kukira Agitsu-sensei yang akan menjadi gurunya.

Setelah nicchoku, Sensei mulai berbicara.

"Selamat pagi semuanya. Saya, Sugita Taiki, yang akan menjadi guru olahraga kalian. Baiklah, karena sudah saatnya pelajaran olahraga, cepat ganti seragam kalian ke pakain olahraga."

"Baiklah, Sensei." Semua murid menjawabnya dengan serentak.

"Ayo cepat. Setelah semuanya ganti seragam, datang ke gedung olahraga."

Setelah mengatakan itu, Sugita-sensei keluar dari kelas.

Sekarang aku dilanda kebingungan. Di mana ganti pakaiannya? Apa di kelas? Laki-laki atau perempuan duluan? Pemikiran itu terbesit di kepalaku sambil melihat ke arah murid lainnya. Mereka juga seperti bingung. Di saat seperti ini, Fuyukawa-san lah yang bisa mengaturnya. Kulihat ke arah Fuyukawa-san. Dia sepertinya sudah siap dengan apa yang ingin dikatakan kepada murid kelas ini.

Second Chance in My High School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang