Akhir pekan telah datang kembali. Aku kembali melakukan pekerjaan mingguan di hari Sabtu, dimulai dari mencuci pakaian, membersihkan tempat tidur dan kamar, dan menjemur pakaian. Waktu berjalan begitu cepat karena pekerjaan ini yang tanpa kusadari jam telah menunjukkan pukul 12 siang. Ya, waktu memang berjalan dengan sangat cepat diri kita sedang menikmati sesuatu. Tentu saja pekerjaan ini kunikmati, jika tidak maka tidak akan kulakukan.
Karena sudah jam 12 siang, saatnya memasak untuk makan siang. Bahan makanan tinggal sedikit, namun ini bukanlah masalah besar. Hanya perlu buat apa saja yang bisa dimakan, lagi pula hari ini aku tidak berniat untuk pergi ke mana-mana, kecuali nanti malam untuk berburu bahan makanan di jam diskon kawasan belanja.
Sambil makan, aku terpikirkan tentang hasil pertandingan Fuyukawa-san dan kawan-kawan, dari tim bola basket dan bola voli putri. Sampai sekarang, salah satu dari mereka belum memberikan kabar apa-apa kepadaku. Ada beberapa kemungkinan kenapa belum ada kabar dari mereka.
Pertama, pertandingannnya belum dilaksanakan. Kedua, pertandingannya sudah selesai namun mereka kelelahan. Ketiga, mereka tidak sempat mengabari karena hari ini ada pertandingan lanjutan karena menang di pertandingan pertama. Keempat, mereka tidak ingin memberitahu kabar buruk kalau mereka kalah. Semuanya mungkin saja.
Setelah selesai makan dan melamun sebentar, aku mencuci peralatan untuk makan dan memasak, setelah itu berbaring di tempat tidur sambil menunggu kabar dan pakaian menjadi kering.
Menunggu itu hal yang membosankan, ya...
Rasanya mataku mulai berat. Aku mulai mengantuk. Ya, ini memang ngantuk. Lebih baik tidur siang sebentar. Dengan begitu, waktu akan berjalan sangat cepat.
Aku terbangun dari tidur siangku dan melihat jam di ponselku menunjukkan pukul 15:22. Tidak ada pesan masuk, maupun panggilan tak terjawab.
Memikirkan sesuatu yang tidak jelas seperti ini tidak ada gunanya. Kutunggu saja kabar dari mereka. Sekarang saatnya mengambil pakaian yang sudah dan kering dan mulai menyetrika pakaian agar tidak kusut dan tidak ada waktu yang terbuang, mengingat aku belum mengisi kuisioner yang diberikan Sakamoto-sensei.
Angin yang masuk melalui beranda ke dalam kamar membuatku merasakan kalau musim panas sudah sangat dekat. Tibanya musim panas, maka seragam pun berganti ke seragam musim panas.
Angin yang masuk menyejukkan sedikit tubuhku. Aku terus melanjutkan menyetrika pakaian ini hingga selesai pukul 5 sore, lalu kumasukkan ke dalam lemari. Tetap belum ada kabar yang datang.
Kuingat kembali kata-kata Shiraishi-san kemarin tentang aku yang sudah membantu tim bola voli putri latihan. Saat itu aku tidak bisa memberi banyak hal kepada mereka karena aku hanya seorang murid yang menyukai olahraga bola voli. Meskipun begitu, kurasa di hari terakhir menjadi pelatih mereka, permainan mereka semakin membaik. Pasti mereka bisa meraih kemenangan. Kalau tim bola basket putri, mungkin tidak terlalu perlu kupikirkan, mengingat mereka bermain sangat bagus saat pertandingan latihan April lalu.
Sambil beristirahat, aku teringat kalau sudah hampir dua bulan berada di Tokyo. Sudah mulai terbiasa dengan kehidupan di sekitar sini. Banyak hal telah terjadi sejak aku kembali ke SMA Akademi Keiyou. Dari awalnya yang seorang diri, sekarang aku sudah memiliki teman.
Ponselku yang kuletakkan di atas meja bergetar karena ada panggilan masuk. Saat kulihat, yang meneleponku adalah Taniguchi Hitoka-san. Gadis pertama yang meneleponku langsung di saat aku telah memiliki ponsel.
"Halo, Taniguchi-san?"
["Amamiya-kun, kami menang!!!"] Taniguchi-san terdengar sangat gembira.
"Wah, selamat ya... aku ikut senang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance in My High School Life
TeenfikceAmamiya Ryuki, seorang anak laki-laki yang berasal dari suatu desa di Prefektur Nagano, mendapatkan beasiswa bersekolah di salah satu SMA yang terkenal di Jepang, Keiyou Gakuen Koukou yang terletak di Tokyo. Impiannya untuk dapat bersekolah di SMA...