Part 1

17.7K 1.3K 50
                                    

Harry memandang kosong rumah didepannya. Ia memeluk tubuh mungilnya erat. Melangkah mundur kedalam kegelapan. Sebuah tangan seseorang terbentang dibalik tubuhnya, menunggunya masuk ke dalam rengkuhan. Begitu punggung kecil itu menyentuh jemari, seseorang itu menyeringai. Dalam sekejap, mereka menghilang tanpa jejak.

.

Pandora

.

.

A Drarry Fanfiction

Harry Potter belong to J.K Rowling

Pandora belong to Racquel

BL, Typo(s), Dark but not evil

Dragon!Sage!Draco x Dark!Moon Elves!Sub!Harry

Draco Malfoy x Harry Potter

slight Luna Lovegood x OC

.

.

DON'T LIKE DON'T READ!!

.

Enjoying :)

Part 1

"Selamat datang dikediamanku, Harry Potter." Harry mendongakkan kepala yang sedari tadi menunduk, menatap seorang lelaki tampan berkisar umur 30-an yang duduk di sofa single berwarna maroon dekat perapian. Matanya menatap kosong, sebuah buku lusuh tercengkram erat ditangan.

"Siapa?" Tanya Harry lemah. Sosok didepannya sedikit mengerenyit. Datar dan hampa, sungguh tidak sesuai dengan apa yang didengar.

"Namaku Evan Rosier. Kemarilah son, aku ingin memberimu sebuah tawaran. Dan terima kasih atas bantuanmu, Mr. Archiles." Sosok dibelakang Harry mengangguk sekilas sebelum menghilang. Harry bergedik sesaat, walau ia sudah tau tetap saja ia takut. Menatap kedepan kemudian meneguk ludah, Harry melangkah ragu menuju Evan. Segera setelah Harry duduk nyaman diatas sofa panjang, mereka memulai perbincangan.

--

"Bagaimana Arlo?" Tanya sebuah suara semerdu lonceng dari lantai atas. Arlo mendongakkan kepala, menatap seseorang yang terlihat sama dengannya namun berbeda gender dari lantai dua.

"Well, kondisi yang tidak bagus."

"Suram dan gelap, eh?" Arlo mengedikkan bahu acuh. Melambaikan tangannya malas, sebuah perkamen yang diikat pita merah meluncur keatas meja.

"Ciphy."

Tar..

"Ciphy menghadap, sir. Ada yang bisa Ciphy lakukan?"

"Tentu. Antarkan perkamen ini kepada Mr. Rosier." Peri rumah tersebut mengambil perkamen yang berada diatas meja dengan hati-hati. Tak lama peri rumah itu segera pergi meninggalkan suara tar kecil.

"Menurutmu 'dia' akan menerimanya?"

"Hanya Merlin yang tau." Arlo mendengus remeh mendengar jawaban kembarannya tersebut.

√[END] PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang