Part 7

6.8K 846 34
                                    

Suara langkah kaki bergema. Menaiki tangga spiral menara astronomi, Draco berjalan dengan wajah lurus.

Didepan pintu masuk, sosok perempuan tinggi semampai telah menunggu. Ivory membukakan sedikit pintu saat siluet Draco terlihat. Tanpa kata, hanya saling menganggukkan kepala mereka memberi salam.

Ruangan didalam menara itu gelap, hanya cahaya obor yang membuat suasana remang-remang. Draco menghela napas, jantungnya berdetak kencang walau wajahnya tetap datar. Ia bisa merasakan seseorang berdiri dibelakangnya tak lama ia masuk ke dalam ruangan. Insting Draco mengatakan seseorang ini cepat dan berbahaya.

"Draco Lucius Malfoy.."

Suara berat itu membuat mata sedingin es itu membesar terkejut sebelum menghela napas lirih.

"Bisakah kita percepat? Kekasihku sedang sakit."

Sosok itu terkekeh. Dengan ringan melambaikan tongkatnya, memunculkan 2 kursi dan sebuah meja beserta dua cangkir teh dari udara kosong.

"Duduklah dulu, kau tidak mau berbincang sebentar denganku?"

--

"Salazar Slytherine."

Lukisan wanita bermata dingin mengayun terbuka, Draco masuk dengan wajah lelah.

"Dray!"

Draco mendongak, menatap sosok sahabatnya yang berteriak dari pintu masuk kamar asrama dengan wajah pucat.

"Pelanlah Daphne, ada apa?"

"Daniel bangun!"

Secepat kilat Draco berlari masuk. Dipimpin Daphne, mereka berdua segera menuju kamar Draco.

"Hiks.. Hiks.. Dlay.. Hiks.. "

Mereka berdua berjalan hati-hati menuju Daniel yang tengah ditenangkan oleh Blaise. Blaise yang melihat kedatangan mereka akhirnya menghela napas lega.

"Ssh.. Daniel, ini aku." Merasa rambutnya disentuh pelan, Daniel mengintip di sela-sela bulu mata panjangnya lalu melompat ke pelukan Draco.

"Sshh.. Tidak apa-apa, aku disini.."

Draco mengelus punggung Daniel pelan, memberi anggukan saat melihat kode dari Blaise dan Daphne untuk pergi.

Butuh setengah jam bagi Draco untuk menenangkan Daniel. Setelah memastikan Daniel tertidur nyenyak, dengan lelah Draco membasuh dirinya dibawah air hangat.

"Tidak kusangka dia bangkit lebih awal." Guman Draco mengingat percakapannya di menara astronomi tadi.

.

Flashback

"Tidak bisakah kita percepat? Kekasihku sedang sakit."

Sosok itu terkekeh. Dengan ringan melambaikan tongkatnya, memunculkan 2 kursi dan sebuah meja beserta dua cangkir teh dari udara kosong.

"Duduklah dulu, kau tidak mau berbincang sebentar denganku?"

Draco menghela napas kemudian duduk tegap, mengabaikan sosok didepannya yang meminum teh dengan anggun.

"Aku sedikit terkejut kau tidak terkejut melihatku." Sosok itu memulai percakapan.

"Sejujurnya aku terkejut, kau bangkit lebih cepat dari yang di gosipkan. Kutebak, karena Severus." Jawab Draco tenang menuai kekeh kecil dari sosok dihadapannya.

Flashback off

'Apa dad tau ini?' Batin Draco. Merasa cukup, ia pun menyudahi ritual mandinya. Mengambil handuk lalu melilitkannya di pinggang.

√[END] PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang