Part 13

4.7K 653 60
                                    

Cerita Sebelumnya :

"Psstt.."

"Apa Pans? Kau menggangguku." Balas Blaise kesal.

"Aku mau dia!" Ucap Pansy berbinar.

"Siapa?" Tanya Daphne penasaran.

"Longbottom."

"What?!!" Teriak Draco cs min Pansy dengan suara kecil.

Draco cs segera menoleh, menatap kasihan pada sosok Neville yang sedang berdiskusi dengan Hermione di rak tumbuhan ajaib. Kalau dilihat-lihat, Neville memang menarik sih. Tapi...

'Semoga hari-harimu tetap damai dari sekarang, Longbottom.' batin Draco cs minus Pansy prihatin.

***

"Little dragon.. Little dragon.. La la la la la la~"

"Sudah kerjakan tugasmu, son?"

"Uhum, sudah kok uncle. Uncle mau periksa?"

Severus meletakkan koran yang ia baca, membuat Harry berbinar senang. Ia bangkit dari acara tiduran didepan perapiannya lalu menyerahkan sebuah perkamen kedepan Severus. Remaja itu juga ikut duduk diatas lengan kiri sofa tunggal Severus.

Sejak saat ia dan Draco bersama, Severus mengubah sikapnya. Terlebih saat lelaki itu tau bahwa ia adalah Harry Potter. Harry merasa kasih sayang severus terasa seperti kasih sayang ibu.

Mereka saat ini sedang berada di dungeon milik Severus. Harry biasa datang kesini saat tidak ada pelajaran, saat Severus sedang tidak mengajar, atau saat Harry memang ingin main. Bahkan beberapa baju juga barang tidur Harry sebagian besar berada didalam kamar potion master tersebut. Harry menolak tidur dikamar lain selain kamar Severus.

"Kau masih mengambil ramalan?" Tanya Severus sambil menggulung perkamen.

"Masih kok."

"Aku tidak mengerti apa bagusnya ramalan.."

"Hehe, untuk hiburan saja uncle. Semakin menderita dirimu, semakin bagus nilainya." Jawab Harry disertai evil laugh. Membuat Severus bergeleng pelan.

Harry tersenyum cerah, dengan jahil ia melompat keatas pangkuan Severus. Membuat potion master itu reflek memeluk pinggang Harry erat.

"Apa yang kau lakukan.." Desis Severus jengkel yang dibalas tawa kecil remaja dipangkuannya.

"Aku suka baumu uncle, seperti lily."

Ucapan Harry menuai senyum kecil diwajah Severus. Pandangannya melembut saat menatap remaja dihadapannya. Remaja yang diam-diam sudah dianggap sebagai anaknya, mengisi kekosongan hati Severus setelah sahabat terkasihnya pergi. Lily..

"Ngantuk~" Guman Harry pelan, ia menggosok mata dengan tangannya. Dengan santai ia merebahkan diri kedalam pelukan Severus. Tak lama kemudian, Harry memasuki alam mimpi.

Hati Severus terasa mengembang, penuh kasih. Ini anak sahabatnya yang dulu paling ia cintai, kini menjadi anaknya. Bermanja dengannya. Lengan Severus memeluk lembut tubuh Harry, menyamankan posisi tidur remaja itu di pangkuannya.

"Aku akan menjaga anakmu, Lils. Bahagialah disana." Guman Severus lirih, ia mengecup pelan kening Harry sebelum ikut tenggelam dalam gelap.

Tanpa diketahui siapapun, sesosok bayangan tersenyum kecil disudut gelap. Ia menjentikkan jarinya, memantrai perapian agar selalu menyala juga merapikan barang-barang disekitar SevRry. Setelah semua ia meletakkan sebuah boneka jerami diatas rak buku paling tinggi, kemudian berjalan mundur. Kembali kesudut gelap kemudian menghilang, seolah-olah tidak ada orang lain selain dua ayah dan anak angkat itu.

√[END] PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang