#44__Ultah Pinky

596 24 0
                                    

Mom...

5 September 2014...

Tahun baru kemarin kami semua jalan-jalan menggunakan kapal pesiar perusahaan Santoso Group. Sekaligus juga merayakan kesembuhan putriku itu. Sahabat Baby membawa semua keluarganya. Dan seperti yang di rencakan Lala, kami semua datang ke rumah Kak Mario. Orang tua Marco. Ramai sekali, sampai seperti pesta keluarga. Dan kami membicarakan pernikahan Baby dan Marco. Sepakat untuk mangambil tanggal yang sama dengan ulang tahun Baby namun belum memutuskan ulang tahun yang keberapa. Atas keinginan Baby. Dan konsepnya tentu atas keinginannya juga.

Hari ini. Tanpa terasa Pinky, putri kecilku sudah berusia setahun.

Rasanya seperti kembali ke masa lalu. Saat ulang tahun kakak, Daddy sudah ada di sampingnya meski masih dalam kondisi berbeda.

Aku mencari CD rekaman saat ulang tahun kakak.

"Daddy, Mommy masih simpan video rekaman ulang tahun kakak."

"Oh ya, Daddy mau liat."

"Ini. Dulu sempet kakak buang, tapi Mommy pungut aja dari tempat sampah tanpa sepengetahuan dia."

"Kenapa dibuang?"

"Kakak marah, karena Daddy nggak datang di ulang tahun yang ke 7 waktu itu."

"Oh...! Daddy punya ide."

"Apa?" penasaran.

"Ayo ikut Daddy!" pintanya sambil membawa CD itu.

Daddy berhenti di ruang tivi. Memutar CD tadi. Baby dan yang lainnya ada di ruang tamu sibuk mendekorasi. Padahal aku sudah pakai jasa dekorasi tapi mereka selalu ada saja ide kreatifnya.

Video mulai terdengar dan menampakkan suasana saat ulang tahun Baby yang pertama.

"Selamat ulang tahun Baby-nya
Om...!"

Aku lihat Baby mencari suara itu, lalu berlari. Yang lain pun mengikutinya.

"Dad...?" ucapnya tak percaya melihat ke layar tivi. "Mom itu aku?" dia tak percaya aku masih menyimpannya.

Daddy membentangkan tangannya. "Daddy sudah ada saat ulang tahun kakak yang pertama, kan."

Dia berlari ke pelukan Daddy-nya. "Daddy i love you so much!"

"I love you to my Baby...! Nggak terasa sekarang princess Mommy sudah besar. Sekarang... ulang tahun si kecilnya Daddy." Mengambilnya dari gendongan Rasya.

"Pinky Sweet kakak udah setahun..., nanti kita semua rekam deh ultahnya Pinky."

"Siap. Kakak Dika siap jadi kameramen!" 

"Ayo sini Pinky Mommy dandanin dulu, acara jam 10 ini sudah jam 9. Kalian udah siap belom?"

"Siap dong Mom!" jawab mereka.

Aku mengundang anak tetangga dan teman dekatku saja. Ditambah sahabat Baby yang sudah seperti kakaknya Pinky, sudah cukup ramai. Meidina membawa anaknya yang sudah menginjak usia 3 tahun.

Acara dimulai. Daddy memutar video proses kelahiran Pinky dan beberapa video keseharian kami bersama Pinky.

Aku sangat bahagia dengan keluarga kecilku. Daddy berharap aku akan segera hamil lagi. Tapi ini saja sudah membuat kami sangat bersyukur. Baby menggendong Pinky, aku dan Daddy mengapit mereka memotong kue. Kue pertama untuk kedua putri kami yang membuat hidup kami sangat bahagia. Kue kedua, Daddy menyuapiku lalu menggigit setengahnya dari mulutku. Aku tertawa bahagia lalu memeluknya penuh cinta. Begitupun dengannya, memelukku lalu menciumku penuh cinta. Mungkin teringat masa lalu sama sepertiku, mungkin juga Lala yang terlihat sangat bahagia. Dulu dia ada saat ulang tahun Baby-ku. Dulu dia hanya seseorang yang kukenal sebagai keluarga Lala. Dulu dia hanya teman bagiku karena kebaikannya hadir sebagai sepupu dari sahabatku. Dulu... bukan siapa-siapa bagiku, tapi kamu begitu perhatian pada Baby-ku. Kini kau hadir merubah segalanya. Menjadikanku wanita paling bahagia. Daddy bagi dua buah hatiku. Baby-Pinky-ku.

Aku memeluknya erat, "I LOVE YOU SO MUCH!" bisikku. "Daddy terhebat."

Marco mengambil foto kami. Lalu dia mengambil Pinky dan meminta Patrick mengambil foto. Begitu selanjutnya hingga acara Pinky selesai penuh rasa bahagia dan syukur.

***

Baby I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang