#47__Menculik Bidadari

542 20 0
                                    

Marco...

Minggu pagi. Aku dengar dari Mama mereka akan ke Bogor mengunjungi Opa dan Oma. Aku tak tahu keluarga Baby akan ikut atau tidak.

Aku berdiri di balkon depan yang memiliki teras cukup luas. Berdiri di pagar sambil menanti Mama bersiap. Tanpa kuduga mobil Om Martin muncul. Terbersit ide gila. Menelepon si dia.

Mobil berhenti. Mang Duloh membuka pintu mobil untuk Tante Biancha yang turun bersama Pinky. Bersamaan dengan itu Baby-ku keluar. Om Martin mengambil tas di bagasi lalu masuk bersama Tante.

Baby tak langsung masuk dia berhenti di samping mobil mengecek handphone-nya. Melihatnya seperti itu, teringat saat pertama melihatnya seperti menemukan bidadari. Aku meneleponnya. "Stop di situ."

"Kamu kenapa?" terdengar heran.

"Aku teringat pertama kali melihatmu, bidadariku."

"Gombal banget sih!"

"Eh, jangan pergi dari situ. Stop." Dia melihat ke atas menemukanku. Mengernyit dan tersenyum heran. "Stay di situ, my Baby." Dia menengadah satu tangan menatap tanya. Aku segera beraksi, mengantongi handphone lalu memanjat dinding dan melompat.

"Marc!" dia tampak ketakutan tapi aku sudah di hadapannya.

"Are you crazy?!" bisiknya.

"Yeah, aku sudah gila tuan putri!" menariknya tanpa penjelasan.

"Marco!"

"Aku sedang menculikmu, tuan putri!" memasukkan dalam mobil. Aku berlari masuk, dan segera menyalakan mobil.

"Marco! Nanti Mommy sama Daddy nyariin aku, nanti mereka marah sama kamu!"

"Biarin!"

"Marco kita mau kemana?"

"Mana ada orang nyulik bilang mau kemana! Ikut aja pokoknya!"

"Hih... Marco...! Boleh nelpon Mommy nggak?"

"Boleh, tapi awas jangan coba-coba nelpon polisi!" dia tersenyum geli lalu menelepon.

"Sayang, kakak kemana?" todong Mommy.

"Aku..., Mommy aku pergi sama Marco."

"Sayang...? Pasti Marco yang maksa. Mau kemana kalian?"

"Mm..., belum tau, nanti... aku telepon lagi."

"Jangan lama-lama, kita mau ke Bogor, kan."

"Iya Mommy, bye."

Pembicaraan berakhir.

Aku mengambil tangannya. "Kira-kira kamu maunya kemana?"

"Memangnya ada, orang nyulik terus nanya mau kemana!"

"Baiklah..., kalo gitu." Mengambil tangannya.

"Kamu itu ya!" tuntutnya.

"Kalo nggak nekat gini, kapan kita bisa berdua. Jadi tuan putri mau ke konser JKT48,  atau... nonton Pevita Pearce di Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck?"

Baby I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang