-IAM 08-

49 9 1
                                    

Vote dulu lah
.
.
.
.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu. Salam sejarahtera bagi kita semua. Alhamdulillah hari ini, pagi yang cerah ini kita masih dipertemukan dan dapat melaksanakan upacara rutin dengan keadaan sehat wal'afiat.
Salam hormat saya untuk bapak ibu guru dan murid-murid yang saya sayangi.... Blablabla.

"Ckk.. Sayangi apaan! Gua muak dengan janji manismu!"

Hari ini ialah hari senin. Upacara rutin saat ini tengah berlangsung cukup hikmat. Protokol baru saja melaksanakan tugasnya guna membacakan susunan upacara. Protokol mempersilahkan pembina upacara agar memberikan sambutannya.

Saat ini Ibra berdiri di barisan paling belakang, gak belakang-belakang amat sih masih ada pohon dibelakang Ibra, jadi ya gak belakang banget lah.

Baru 3 menitan sambutan dimulai, dia udah gelisah gak karuan. Dia paling gak betah kalo harus seperti ini, terlalu bertele-tele gak langsung ke poinnya.

Ditengah-tengah sambutan. Ibra melontarkan ocehannya untuk sekedar meluapkan gerah hatinya membuat beberapa murid yang memang berada di barisan belakang mau tak mau dengar, termasuk Joni yang memang berdiri di samping dirinya. Mereka semua langsung menoleh membuat celometan itu.

Untung aja cuma dipelototin doang. Coba kalo diterkam wah bisa bahaya, Gua gak akan bisa ketemu lagi sama Azura. Udah 3 Hari ini gak ketemu dia.


"Heh mau kemana"
Joni bertanya kaget.

"Cabut.." 

---

Ibra terus berjalan tanpa tujuan sambil menendang benda yang dia temukan waktu menyusuri sekolah ini. Tanpa nya sadari kalo 10 langkah lagi dia sudah sampai didepan gerbang.

Dari kejauhan terlihat siswa yang lagi bingung di depan gerbang, kayaknya mau masuk deh.

Pandangan Ibra mencari keberadaan Pak Bowo yang tak berada di POS nya. Karena rasa kesolidaritas Ibra tinggi, akhirnya dia menghampiri murid itu untuk membantu dia.

Kenapa gua kayak kenal cewek itu ya?.
Sampai akhirnya dia benar-benar yakin dengan dugaannya.

Azura. Seketika Ibra mempercepat langkahnya.

Woy woy tolong gua dong! Bantuin!
Dari jauh Azura pun udah teriak-teriak meminta tolong.

"Telat lagi?" Tanya Ibra meledek.

"Ckk.. Elo ternyata! Cepetan bukain keburu ada yang liat"

Mendengar perkataan Azura, Ibra langsung berbalik arah. Berjalan menuju pos satpam guna mengambil kunci gerbang yang kemungkinan berada disana.


Melihat respon Ibra yang langsung berbalik arah, membuatnya sepiclees. Azura berfikir Ibra menghiraukan nya. Tatapan Mata Azura penuh sumpahan untuk Ibra.

Sudah 3 menitan Ibra mencari benda itu tapi hasilnya nihil. Dia tak menemukan kuncinya.

Ditaroh mana sih ni kuncinya. Ditelen kali yak? Pantesan badannya kerempeng ternyata penyebabnya ini.

I A M - must not injuredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang