-IAM 10-

71 4 0
                                    

Gimana? Udah suka belom sama Ibra Azura dan Malka. Seru gak??

Lanjutin terus bacanya sampe ending ya. Dan aku mau tau respon kalian dong. Tinggalin jejak ya!

.

.

.

.

Kedipan genit Ibra membuat Azura mendengus kesal namun di hal itu membuat Ibra malah menciptakan senyuman puasnya.

"Kenapa sih lo" tanya Malka yang melihat suasana hati Azura yang mendung itu.

"Gakpapa.." gumam Azura pelan, dan menciptakan ekspresi bertanya-tanya dari Malka yang mendengarnya.

Kurang lebih 3 menitan mereka berlima berjalan beriringan tanpa ada seorang pun yang mau memulai pembicaraan dahulu. Lorong yang mereka lewatipun bisa dibilang sepi, jadi ya bisa dibayangin betapa sunyi nya, paling cuma ada suara langkah kaki Romi yang berisik banget.

Gimana enggak berisik.. Sepatunya kegedean!! Aneh pokoknya ada orang badan gede tapi ukuran kakinya kecil.

Sesekali Ibra mencuri pandang ke arah Azura, posisi Azura saat ini tengah dihimpit oleh Malka dan Ibra. 

Tiba-tiba Ibra nyeletuk ditengah sunyi yang telah mereka buat.

"Ehh.. Gua mau lewat sana aja, lebih deket" Celetuk Ibra membuat langkah mereka harus berhenti sejenak.

"Kenapa gak lewat sini, sama aja!" jawab Malka sambil menunjuk arah yang dia maksud. Sedangkan wanita yang berada disampingnya tak membuat respon apapun kecuali menghadap ke arah lain.

"Tauk nih.. Lewat sana aja napa" celetuk Romi mendukung Malka.

"Ckk.. Biarin napa, orang dianya mau lewat kesana. Udah buruan kita ke kelas! kita udah ngelewatin 1jam mata pelajaran tau" sahut Azura yang menginginkan perdebatan ini segera usai.

"Tuh.. Bener kata Azura, Ayo Jon!!" Ajak Ibra kepada Joni yang sebenarnya tak setuju akan hal ini. 

Sebelum Ibra benar-benar beranjak pergi, Ibra diam-diam telah menyelipkan kertas kecil ke tangan kanan Azura yang tidak diketahui oleh Malka Maupun Romi. Azura terpekik karna ulah Ibra yang memberikan kertas kepadanya. Azura hanya terdiam dan terus menggenggam kertas itu hingga Azura sampai ke kelasnya.

Disepanjang jalan Azura terus menerawang apa yang tertulis di kertas yang tengah digenggamnya.

Surat itu ditulis singkat saat Ibra masing berjalan dibelakang Azura.

"Ngapaiin sih kita misah, bikin Gua gak bisa lama-lama deket azura aja Lo" Keluh Joni kepada Ibra "Emang itu tujuan gua"  Balas Ibra bukan yang sebenarnya.

Azura Pov

Tok..tok..tok..

Ya!! Silahkan masuk!

Dengan ragu gua ngetuk pintu kelas gua yang hanya tertutup setengah pintu itu dan yang setengahnya dibiarkan terbuka lebar.

Gua ketuk pintu itu tiga kali dan dijawab oleh sang penghuni didalam sana, gua dipersilahkan masuk.

Gua atur nafas gua dan mulai melangkah maju. Otak gua tengah berpikir keras guna mencari alasan saat nanti guru didalam sana bertanya hal-hal yang mungkin akan membuat gua gugup nantinya.

"Dorrr..."

"Huhahahahaha..."

"Astaga!! Iseng banget sih kalian". Sesaat semua berteriak histeris di depan muka gua. Ternyata di dalam kelas tengah tidak ada guru, gua dikerjain sama satu kelas terkutuk ini!

I A M - must not injuredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang