Pagi ini Ibra kembali ke Sekolahan setelah usai kembalinya dia dari kedai. Untung Ibra dapat meyelesaikan nya dengan cepat dan dapat kembali pukul Sembilan.
Ibra memutuskan tetap berangkat sekolah hari ini. "tak apalah telat, dari pada tidak sama sekali". begitulah ujarnya. Karena jarak dari Kedai ke sekolah lumayan jauh alhasil Ibra sampai pukul 9.30. Tak ada keraguan darinya,
Ibra melenggang santai karena gerbang sepi tanpa ada penjaga. Ibra membuka gerbang itu dan berjalan santai setelah montornya sudah dititipkan di luar sekolah terlebih dahulu.
"SEKARANG UDAH JAM BERAPA? KAU MAU MAIN-MAIN. SETENGAH SEPULUH BARU DATANG. NIAT SEKALI TELAT KAU!! NAMA KAU SIAPA, TAK PERNAH NAMPA KAU ADA DISINI" Ucap Bu Izza pada Ibra. Baru saja Ibra lega karna bisa masuk dengan mudah. Namun semua sirna setelah bu Izza datang di hadapannya.
"Ibrahim Bu, Murid baru" Ucap Ibra semangat karna melihat kecantikan Bu izza. Tak lupa Ibra mengulurkan tangan untuk sekedar berjabat tangan.
"Tunggu saya di Ruang BP sekarang" Ketus Bu Izza lalu meninggalkan Ibra sendiri dan menghiraukan uluran tangan Ibra.
"Kenapa harus nunggu, kenapa kita enggak bareng aja Bu? Pertanyaan ngawur Ibra.
"Jom lah turuti perintah saya, jangan buat saya tambah pening? mendengar ini Ibra harus menahan Tawa nya, dan hanya bisa mengangguk kan kepala tanda mengiyakan Ucapan sang Guru yang lelah ini,
Setelah itu Bu Izza kembali meneruskan jalannya. Dan Ibra menuju Ruang BP yang di maksud tadi.
ditengah-tengah jalan nya Ibra tak sengaja melihat Azura yang sedang berlarian di Lapangan sendirian. mengingat kejadian pagi, membuatnya hanya mampu tersenyum singkat kepada Azura dan terus melanjutkan langkahnya.
---
"Woi ngapain Lo ngelamun disini? Dah selesai belom lari Lo?" Suara Putri yang membubarkan lamunan Azura mengenai Ibra 10menit yang lalu yang mengganggu pikiran Azura selama Azura menjalani hukumannya, buyar.
Putri mengejutkan Azura, dan membuatnya kesal pastinya.
"Gua haus! Mau kantin dulu" putus Azura meninggalkan Putri. "Gak usah ikut!!" Lanjut Azura.
"Hukuman Lo gimana Ra? jangan cari penyakit deh" terang Putri mencoba menegus teman batu nya. Putri hanya bisa melihat belakang punggung Azura tanpa jawaban.
"Lo aja yang nerusin.." teriak Azura asal setelah berjalan menjauh dari Putri.
*Latar: Azura
Kantin.
Saat ini kantin tengah di isi oleh para murid yang sedang makan, minum, atau cuma numpang Wi-Fi an doang. Dan Azura saat ini berniat untuk membeli 1 gelas jus.
Azura melangkah menuju tempat duduk setelah 3menit pesanannya telah jadi. Azura memilih menuju tempat duduk yang terlihat lebih lenggang dari kerumunan murid-murud disana.
Baru saja pantatnya menempel pada kursi panjang itu, Azura langsung menenggak rakus minumannya. Saat ini Azura sangatlah kehausan karena hukuman tadi. Tanpa sadar gerak-geriknya sedang dipantau oleh seseorang sejak tadi.
*Latar: Ibrahim
Di kantin yang sama, terdapat Ibrahim yang sedang ditemani beberapa cewek yang nampak membuat para laki-laki iri dengan nya. sejak pindahnya Ibra ke SMA ini para fans nya bertambah. dan membuat Ibra semakin besar kepala. star sindrom kalo kata Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
I A M - must not injured
Novela JuvenilKehidupan tetap harus dijalani walaupun kisahnya bukan yang kita inginkan. Mereka mencoba melalui dengan penuh rasa lelah. Ketika ujung dari sebuah jalan adalah kegelapan, beragam cara mereka menyikapinya. Awal kisah ini hanya sebuah kisah anak rema...